Sahabat Nabi SAW Yang Mengepung Usman RA
Seperti yang telah dijelaskan pada tulisan-tulisan sebelumnya, kami telah menyatakan bahwa di antara para pengepung Usman terdapat para Sahabat Nabi. Tentu saja kami tidak akan berlebihan untuk mengatakan bahwa semua yang mengepung Usman adalah sahabat Nabi. Mungkin saja diantara mereka yang mengepung Usman terdapat orang-orang yang layak untuk disebut pemberontak seperti yang seringkali dinyatakan dalam sejarah versi Salafiyun.
Sayangnya sejarah versi salafiyun itu terkesan membuat distorsi bahwa semua yang mengepung Usman adalah para pemberontak, bahkan diantara mereka ada yang berkata bahwa pemberontak tersebut adalah kaum munafik pengikut Abdullah bin Saba’. Mereka para Salafiyun berulang kali menekankan hal ini dalam setiap tulisan Sejarah versi mereka seraya mengatakan dengan angkuhnya kalau usaha mereka adalah Meluruskan penyimpangan sejarah.
Padahal kenyataannya diantara pengepung Usman terdapat para Sahabat Nabi. Sungguh aneh sekali,
- Apakah dengan ini mereka mau mengatakan kalau para Sahabat Nabi itu adalah pemberontak?
- Bukankah disisi lain mereka sangat mengagungkan para Sahabat sehingga setiap kesalahan sahabat selalu mereka bela atas dasar ijtihad?
Sayang sekali bukan, mereka yang dengan angkuhnya berkata ”meluruskan penyimpangan sejarah” justru sedang melakukan penyimpangan sejarah. Berikut akan ditunjukkan nama-nama Sahabat Nabi yang ikut mengepung Usman RA diantaranya
- Abdurrahman bin Udais Al Balawi
- Jahjah bin Said Al Ghiffari
- Amr bin Hamiq Al Khuza’i
- Niyar bin Iyadh Al Aslami
- Amr bin Badil Al Khuza’i
.
.
Abdurrahman bin Udais Al Balawi
Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah 7/204 telah membawakan riwayat bahwa mereka yang mengepung Usman berada dibawah pimpinan Abdurrahman bin Udais
أبا ثور الفقيمي يقول قدمت على عثمان فبينا أنا عنده فخرجت فإذا بوفد أهل مصر قد رجعوا فدخلت على عثمان فأعلمته قال فكيف رأيتهم فقلت رأيت في وجوههم الشر وعليهم ابن عديس البلوي فصعد ابن عديس منبر رسول الله صلى الله عليه وسلم فصلى بهم الجمعة وتنقص عثمان في خطبته
Abu Tsawr Al Fahmy berkata ”Aku mendatangi Usman, ketika aku berada di tempat Beliau ternyata orang-orang Mesir kembali ke Madinah maka aku mendatangi Usman dan memberitahukannya. Ia bertanya ”bagaimana kamu lihat keadaan mereka?”. Aku menjawab ”Aku melihat ada niat jahat yang tergambar di wajah mereka, mereka di bawah pimpinan Ibnu Udais”. Kemudian Ibnu Udais menaiki mimbar Rasulullah SAW dan mengimami shalat Jum’at serta mencela Usman di dalam khutbahnya.
.
Tentu saja bagi mereka yang tidak tahu maka akan dengan mudahnya mereka mengatakan kalau Ibnu Udais adalah pemimpin pemberontak yang tercela. Padahal dalam kenyataannya beliau adalah seorang sahabat Nabi dan termasuk diantara sahabat yang memberikan baiat pada hari Baiatur Ridwan.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam Al Jarh Wat Ta’dil juz 5 no 1182
عبد الرحمن بن عديس البلوى له صحبة
Abdurrahman bin Udais Al Balawi adalah seorang Sahabat Nabi
Dalam Al Isabah 4/334 no 5167 Ibnu Hajar menuliskan biografi Ibnu Udais dan mengutip dari Ibnu Sa’ad
قال بن سعد صحب النبي صلى الله عليه وسلم وسمع منه
Ibnu Sa’ad berkata “Ia seorang Sahabat Nabi SAW dan mendengar dari Beliau”
Kemudian Ibnu Hajar juga berkata
وقال بن البرقي والبغوي وغيرهما كان ممن بايع تحت الشجرة وقال بن أبي حاتم عن أبيه له صحبة وكذا قال عبد الغني بن سعيد وأبو علي بن السكن وابن حبان
Ibnul Barqi, Al Baghawi dan yang lainnya mengatakan bahwa ia adalah salah seorang dari mereka yang memberikan baiat di bawah pohon, Ibnu Abi Hatim berkata dari ayahnya bahwa “ia adalah seorang sahabat Nabi” dan begitu pula yang dikatakan oleh Abdul Ghani bin Said, Abu Ali bin Sakan dan Ibnu Hibban.
Ibnu Abdil Barr dalam Al Isti’ab 2/840 ketika menjelaskan tentang Abdurrahman bin Udais beliau mengutip
قال أبو عمر هو كان الأمير على الجيش القادمين من مصر إلى المدينة الذين حصروا عثمان وقتلوه
Abu Umar berkata “Ia adalah orang yang memimpin orang-orang Mesir ke Madinah untuk mengepung Usman dan membunuhnya”.
.
Kami akan memberikan sedikit catatan mengenai hadis yang kami tulis dalam tulisan yang lalu. Apakah Sahabat Nabi Terlibat Dalam Pembunuhan Usman RA?, disana terdapat penggalan hadis yang berbunyi
Kemudian Usman berkata lagi ”Aku bersumpah demi Allah, siapakah diantara kalian yang menyaksikan Rasulullah SAW pada hari Baiatul Ridwan ketika Beliau mengutusku menemui orang musyrik Mekkah dan berkata ’Ini tanganKu dan ini tangan Usman’. Lantas Beliau membaiatkan untukku. Beberapa orang bersaksi akan hal tersebut.
Kami katakan bahwa salah satu diantara yang bersaksi itu adalah Abdurrahman bin Udais, karena telah disebutkan kalau beliau adalah Sahabat Nabi yang menyaksikan Baiatur Ridwan dan hal ini juga menolak penakwilan yang dibuat-buat oleh para penakwil dimana mereka berkata kalau kata-kata Usman itu ditujukan pada para Sahabat yang membela beliau bukan kepada para pemberontak. Zahir teks hadis menyatakan kalau Usman sedang berbicara dengan para pengepungnya, dimana Usman sendiri menyadari bahwa diantara para pengepungnya terdapat Sahabat Nabi yang menyaksikan peristiwa Baiatur Ridwan salah satunya yaitu Ibnu Udais.
.
.
Jahjah bin Said Al Ghiffari
Jahjah adalah salah satu dari mereka yang ikut mengepung Usman. Diriwayatkan secara masyhur dan shahih bahwa ketika Usman berbicara di atas mimbar, Jahjah merampas tongkat Usman kemudian ia mematahkan dengan lututnya sehingga terdapat serpihan yang masuk ke lututnya dan menimbulkan penyakit akilah.
Ibnu Jarir Ath Thabari dalam Tarikh Ath Thabari 2/483 berkata
حدثني أحمد بن إبراهيم؛ قال حدثنا عبد الله بن إدريس، عن عبيد الله بن عمر، عن نافع، أن جهجاها الغفاري، أخذ عصا كانت في يد عثمان، فكسرها على ركبته، فرمى في ذلك المكان بأكله.
Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Ubaidillah bin Umar dari Nafi’ bahwa Jahjah Al Ghiffari merampas tongkat yang dibawa Usman kemudian mematahkan tongkat tersebut dengan memukulkan ke lututnya dan karenanya ia menderita penyakit akilah.
Riwayat ini adalah riwayat yang shahih dan para perawinya tsiqat atau terpercaya
- Ahmad bin Ibrahim, disebutkan Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 1 no 3 kalau ia telah dinyatakan tsiqat oleh Al Uqaili, Al Khalili, Ibnu Hibban dan yang lainnya. Abu Hatim berkata ”ia shaduq”. Dalam At Taqrib 1/29 Ibnu Hajar menyebutkan kalau ia seorang hafiz yang tsiqat.
- Abdullah bin Idris, disebutkan dalam At Tahdzib juz 5 no 248 kalau ia dinyatakan tsiqat oleh Abu Hatim, An Nasa’i, Ibnu Saad, Ibnu Kharrasy, Ibnu Hibban, Al Ajli, Al Khalili dan Ali bin Madini. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/477 menyatakan ia tsiqah.
- Ubaidillah bin Umar, disebutkan dalam At Tahdzib juz 7 no 71 kalau ia seorang yang dikenal tsiqah. Ubadilillah bin Umar telah dinyatakan tsiqah oleh An Nasa’i, Abu Zar’ah, Abu Hatim, Ibnu Hibban, Ahmad bin Shalih, dan Ibnu Main. Ibnu Hajar berkata dalam At Taqrib 1/637 ”tsiqat tsabit”.
- Nafi’ maula Ibnu Umar adalah seorang yang tsiqah. Ibnu Hajar berkata dalam At Taqrib 2/239 ”seorang faqih yang masyhur tsiqah tsabit”.
Tentu bagi mereka yang tidak tahu maka dengan mudahnya mereka akan mengecam sosok yang bernama Jahjah ini atau mungkin dengan marahnya mereka mengatakan kalau Jahjah ini adalah seorang pemberontak yang berlaku tidak senonoh terhadap Usman. Padahal Jahjah Al Ghiffari ini adalah seorang Sahabat Nabi dan termasuk salah satu dari mereka yang membaiat Nabi dalam Baiatur Ridwan.
Ibnu Abi Hatim berkata dalam Al Jarh Wat Ta’dil juz 2 no 2258 yang mengutip dari ayahnya
جهجاه بن سعيد الغفاري المديني له صحبة روى عنه عطاء بن يسار ونافع
Jahjah bin Said Al Ghiffari seorang Sahabat Nabi yang meriwayatkan hadis kepada Atha’ bin Yasar dan Nafi’.
Adz Dzahabi dalam Tarikh Al Islam 3/560 berkata
جهجاه بن قيس وقيل بن سعيد الغفاري، مدني، له صحبة. شهد بيعة الرضوان
Jahjah bin Qais dan ada yang mengatakan Jahjah bin Said Al Ghiffari adalah seorang Sahabat Nabi yang menyaksikan Baiatur Ridwan.
Ibnu Hajar dalam Al Isabah 1/518 no 1247 berkata
جهجاه بن سعيد وقيل بن قيس وقيل بن مسعود الغفاري شهد بيعة الرضوان بالحديبية
Jahjah bin Said, ada yang mengatakan Jahjah bin Qais ada yang mengatakan Jahjah bin Mas’ud Al Ghiffari, ia ikut menyaksikan Baiatur Ridwan dan Perjanjian Hudaibiyah.
Ibnu Abdil Barr juga mengatakan hal yang sama dalam Al Isti’ab 1/268 ketika menuliskan biografi Jahjah Al Ghiffari.
.
Kisah Jahjah ini disebutkan pula dalam Kitab Tanzihu Khalil Mu’minin Muawiyah bin Abi Sufyan Min Dzulmi Wal Fisqi Fi Mutholabatihi bi Dami Amirul Mu’minin Utsman bin Affan oleh Al Qadhi Abu Ya’la Muhammad bin Husain Al Fara’ Tahqiq Syaikh Abdul Hamid bin Ali Al Faqihi. Anehnya sang penulis maupun pentahqiq tidak memberikan keterangan bahwa Jahjah ini adalah seorang Sahabat Nabi. Berikut kami ambil dalam terjemah Muqaddimah kitab tersebut yang berjudul Meluruskan Sejarah Tragedi Terbunuhnya Usman bin Affan hal 19
Pengepungan terhadap Usman pada awalnya tidak begitu ketat sehingga beliau masih bisa keluar dan mengimami shalat serta khutbah Jum’at. Pada suatu hari ketika beliau sedang berkhutbah, berdirilah seseorang yang bernama Jahjah dan merebut tongkat yang beliau gunakan untuk bersandar ketika berkhutbah-tongkat yang beliau gunakan adalah tongkat peninggalan Rasulullah SAW-Kemudian dia patahkan tongkat itu dengan lututnya sehingga ada serpihan kayu yang masuk ke lututnya. Hal ini menyebabkan dia tertimpa penyakit akilah. Kemudian terjadilah saling lempar-melempar batu diantara manusia. Usman RA pun tidak luput dari lemparan, sehingga beliau jatuh pingsan lalu dibawa ke rumahnya.
Cukuplah ini sebaik-baik bukti kepada mereka yang dengan angkuhnya menolak bahwa para Sahabat Nabi tidak ikut dalam pengepungan Usman. Mereka sendiri telah menuliskan bahwa seorang Jahjah yang sebenarnya adalah Sahabat Nabi termasuk dalam kelompok yang menentang Usman RA.
.
.
Amr bin Hamiq Al Khuza’i
Mengenai peran sahabat ini dalam pengepungan Usman telah kami jelaskan dalam tulisan kami sebelumnya yaitu Riwayat Bahwa Pembunuh Usman Adalah Sahabat Nabi.
.
.
Niyar bin Iyadh Al Aslami
Beliau adalah seorang sahabat Nabi yang menyeru Usman dan mengingatkannya dengan nama Allah SWT ketika terjadi peristiwa pengepungan Usman. Tatkala ia berbicara kepada Usman dari luar rumah, salah seorang pembela Usman yang bernama Katsir bin Shalt Al Kindi melepaskan panah ke arah Niyar sehingga ia terbunuh. Para pengepung Usman semakin marah dan menuntut Usman untuk menyerahkan Katsir tetapi Usman menolak tuntutan mereka. Hal ini diriwayatkan oleh Ath Thabari dalam Tarikh Ath Thabari 2/491.
Ibnu Hajar telah memasukkan Niyar bin Iyadh Al Aslami ke dalam Al Isabah 6/483 no 8842 dan berkata
نيار بن عياض الأسلمي ذكره الطبري وقال كان من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو ممن كلم عثمان في حصره وناشده الله وقتله بعض أتباع عثمان
Niyar bin Iyadh Al Aslami disebutkan oleh Ath Thabari bahwa ia adalah Sahabat Rasulullah SAW dan ia adalah orang yang berbicara kepada Usman saat pengepungan Usman dan ia mengingatkan Usman dengan nama Allah sampai akhirnya ia dibunuh oleh pengikut Usman.
.
.
Amr bin Badil Al Khuza’i
Amr bin Badil Al Khuza’i adalah salah satu dari mereka yang mengepung Usman dan menerobos masuk ke rumah Usman. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Syabbah Al Numairi dalam Tarikh Al Madinah 4/1303
حدثنا عفان قال، حدثنا أبو محصن قال، حدثنا حصين بن عبد الرحمن قال، حدثني جُهيم قال: أنا شاهدٌ، دَخَلَ عليه عمروُ بن بُدَيل الخزاعي واليُّجِيبي يطعنه أحدهما بمشقصٍ في أوداجه، وعلاهُ الآخر بالسيف فقتلوه.
Telah menceritakan kepada kami Affan yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Muhsin yang berkata telah menceritakan kepada kami Hushain bin Abdurrahman yang berkata telah menceritakan kepadaku Juhaim yang berkata “aku menyaksikan bahwa Amr bin Badil Al Khuza’i dan At Tajiby masuk ke dalam rumah Usman. Salah satu dari mereka menusuknya dengan pisau dan yang lain memukulnya dengan pedang dan mereka membunuhnya”.
Riwayat ini adalah riwayat yang shahih dan para perawinya terpercaya
- Affan bin Muslim, disebutkan dalam At Tahdzib juz 7 no 424 kalau ia telah dinyatakan tsiqat oleh Al Ajli, Ibnu Hibban, Abu Hatim, Ibnu Kharasy, Ibnu Saad. Ibnu Ady berkata “ia dikenal shaduq(jujur)”. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/679 memberikan predikat tsiqat tsabit kepadanya.
- Abu Muhshin adalah kuniyah dari Husain bin Numair Al Wasithi, disebutkan dalam At Tahdzib juz 2 no 682 kalau ia perawi hadis Shahih Bukhari, Sunan Abu Dawud, Nasa’i dan Tirmidzi. Ia dinyatakan tsiqah oleh Al Ajli, Abu Zar’ah dan Ibnu Hibban. Ibnu Main dan Abu Hatim berkata “shalih”. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/224 berkata “la ba’sa bihi(tidak ada cacat)”. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 1134 berkata “tsiqah”.
- Husain bin Abdurrahman, disebutkan Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 2 no 659 kalau ia telah dinyatakan tsiqat oleh Ahmad, Ibnu Main, Al Ajli, Abu Zar’ah, Abu Hatim dan Ibnu Hibban. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 1124 menyatakan ia “tsiqah hujjah”.
- Juhaim Al Fahri, Ibnu Hibban memasukkannya sebagai perawi tsiqat dalam Ats Tsiqat juz 4 no 2084. Disebutkan oleh Bukhari dalam Tarikh Al Kabir juz 2 no 2364 dan beliau memastikan kalau Juhaim mendengar dari Usman dan meriwayatkan hadis kepada Husain bin Abdurrahman. Imam Bukhari tidak sedikitpun menyatakan kalau ia cacat bahkan Imam Bukhari berhujjah dengan hadisnya dalam Tarikh As Shaghir juz 1 no 334 tentang pengepungan Usman. Ibnu Abi Hatim dalam Al Jarh Wat Ta’dil 2/540 no 2242 menuliskan tentang Juhaim dan ia tidak sedikitpun menyatakan cacatnya. Adz Dzahabi juga memasukkannya dalam Tarikh Al Islam 5/384 seraya mengatakan kalau Juhaim meriwayatkan dari Usman dan meriwayatkan kepada Husain bin Abdurrahman.
Jika melihat riwayat di atas maka dengan mudahnya orang akan menuduh kalau Amr bin Badil Al Khuza’i adalah pemberontak yang tercela yang ikut mengepung dan membunuh Usman. Anehnya Ibnu Hajar memasukkan nama Amr bin Badil Al Khuza’i dalam Al Isabah 4/606 no 5781 dan mengutip Ath Thabrani kalau ia seorang Sahabat Nabi
قال الطبراني له صحبة وهو أحد من جاء مصر في أثر عثمان
Ath Thabrani berkata “ia seorang Sahabat Nabi dan ia salah seorang dari orang-orang Mesir yang mengepung Usman”.
Pada awalnya kami mengira kalau Amr bin Badil Al Khuza’i adalah orang yang sama dengan Amr bin Hamiq Al Khuza’i tetapi kami melihat ternyata Ibnu Hajar telah membedakan kedua orang tersebut dalam kitab biografi sahabat miliknya Al Isabah Fi Tamyiz As Sahabah. Ibnu Hajar menyebutkan Amr bin Badil Al Khuza’i dalam Al Isabah 4/606 no 5781 sedangkan Amr bin Hamiq Al Khuza’i disebutkan oleh beliau dalam Al Isabah 4/623 no 5822.
.
.
Akhir kata tulisan ini hanya ingin menunjukkan kalau memang diantara pengepung Usman terdapat para Sahabat Nabi SAW bahkan ada yang mengatakan kalau yang memimpin mereka para pengepung Usman RA itu justru para Sahabat Nabi diantaranya Abdurrahman bin Udais. Walaupun begitu bukan berarti kami menyetujui pembunuhan terhadap Usman RA, bagi kami sudah jelas membunuh seorang Muslim tanpa alasan yang jelas adalah kesalahan yang fatal.
.
.
Salam Damai
Catatan :
- Sebenarnya masih ada nama-nama lain yang diduga adalah Sahabat Nabi tetapi menurut kami apa yang kami sampaikan sudah mencukupi sebagai bukti
- Bagi yang mau memberi masukan dipersilakan dengan penuh hormat
- Tidak terasa kalau sudah jadi Tetralogi SP
Kamsia…kamsia….
Kionghi…kionghi……
Semoga sejarah yang ini juga mampu menjadi cermin dan bahan renungan bagi kita.
Salam
@armand
ya ampun cepet amat komentarnya
ah kalau saya bercermin pakai kaca
Salaam,
@SP, sebuah kesaksian dari orang terdekat , akan membantu menguak siapa yg memerintahkan pembunuhan itu.
Kita bisa lihat dalam Iqd al Fareed, jilid 2 hal 95 bahwa seelah pembunuhan Utsman, istri Utsman menulis sepucuk surat kepada Muawiyah bin Hind, sebagian bunyinya seperti ini:
“Dari Nayla bint Farafasa kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. ‘Saya hadir di saat Utsman dibunuh dan saya akan ceritakan peristiwanya kepadamu. Orang orang Madinah mengepung rumah Utsman dan mereka mulai mengunci pintu dengan senjata senjata mereka . Selama empatpuluh hari mereka tidak membolehkan apapun masuk kedalam rumah. Adalah Muhammad bin Abu Bakr, Ammar Yasir, Talha dan Zubair yang memberikan perintah kepada orang orang untuk membunuh Utsman”.
Atau kesaksian orang suci, bisa kita lihat dibawah ini
Ibn Tala as-Shafii mencatat dalam Matalib al Siul, hal 117 Dzikr Jamal bahwa:
Ali bertanya pada Zubair tentang alasan yang membuat dia memeranginya, yang mana Zubair menyatakan, “ Saya berperang untuk menuntut pembunuh Utsman”. Imam Ali menjawab “ jika kamu memiliki rasa keadilan dalam hatimu, kamu akan menyadari bahwa kamulah dan teman temanmu yang membunuh Utsman”
SP,.. kalau saksinya dirasa masih kurang banyak, bilang ya,…nanti saya cariin,……………….
Buat, Koko, Chici, Ii, Apo, Mey Hwa, A Ling, A Yung, Jet Lee, Chou Yun Fat, Zang Zi Yi, dan semua leluhur yang ada di Chung Kuo sana, KIONG HI, Haiayaaaaaa
kata Rasulullah sahabatnya tu bagaikan bintang dilangit, yang mana satu kamu ikut kamu akan dapat petunjuk.
ya tak..?!
pastilah sahabat Rasul tu berakhlak sangat mulia, level keimanannya pun diperingkat org soleh & muqarrabin semua. orang mereka hasil asahan tangan Rasul sendiri.
kalau ada yg bilang yg tak baik tentang sahabat nabi, muhasabahlah..
@SP
Mereka yg menyulut api pemberontakan pasti menempati posisi pertama senarai..ya kan? Bisa bilang siapa selain yg Mas A_Lee bawakan di atas? Maksudnya kepala penyulut api pemberontakan…you know whom i’m talking about, right..penasaran nih
Salam Damai
@hembusankesturi
Sayangnya tidak semua sahabat memiliki derajat kemuliaan demikian.
Salam
@hadi
Dalangnya?
Udah disebutin juga tuh sama mas A_Lee ……..Zang Zi Yi
Salam
@armand
Hehe…benar jugak tu
Salam
Salaam,
Sambil menikmati kue bulan,
@armand.
Zhang Zi Yi ? Ni tahu gak? Siao Xie yang satu ini sexy abis,…gak ada matinya. wo mau tuh jadi lao kung-nya. sembarangan aja nuduh..!!
Dalam al Imama wal Siyasa hal 60 kita temukan:
“Seseorang bertanya kepada Muhammad bin Talha siapa yang membunuh Utsman? Dia menjawab bahwa sepertiga dari kematiannya ditimpakan kepada Aisha dan sepertiga disebabkan oleh ayahku Talha” (tidak ada nama Zhan Zi yi haiyaaa)
Imam Dahabi juga telah mencatat:
Juwariyah bin Asma meriwayatkan dari Yahya bin said yang meriwayatkan dari pamannya bahwa Marwan memanah Talha dan membunuhnya, kemudian dia memandang kepada Aban (putranya Utsman) dan berkata: ‘Aku telah menyelamatkanmu dari SALAH SATU para pembunuh ayahmu.’ (disini juga tidak ada nama Zhang Zi yi dasal tolo,…loe).
S iar alam al-Nubala, Jilid 1 hal 36
@Hadi
Jangan ikut ikutan armand, dia tidak dikenal,..mudalist kelas kakap, memutar balikan riwayat, hadits-nya tidak dianggap,…gugur riwayatnya,…para blogger sepakat meninggalkan haditsnya,..(masa calon tay tay owe dibilang dalang pembunuh Utsman)
@A_Lee
Sudah selesai makan kue bulannya?
Saya ga tau dan ga mau peduli riwayat yang anda bawakan berasal darimana, karena YANG JELAS anda adalah seorang rafidhi dan kebencian anda yang hebat thd Muawiyyah bin Hindun mengurangi kepercayaan saya atas omongan-omongan anda. POKOKNYA riwayat anda ga bisa dipercaya.
Tahukah anda arti Zang Zi Yi?
Menurut informasi yang dapat dipercaya, Zang Zi Yi berasal dari bahasa Tiongkok Kuno. Meski pun hingga sekarang masih belum bisa diketahui apa arti dari kata “Zang” sesungguhnya, namun syukurlah dengan segala usaha keras, untuk “Zi Yi” telah dapat diterjemahkan sebagai “Siti”
Begitulah mas A_Lee, jadi jika mas Hadi ikut-ikutan, dia tidak keliru.
Ngomong-ngomong, celaan anda thd saya lebih baik saya anggap sebagai pujian.
Salam
@A_Lee & @armand
Hehe…critical writing anda berdua hebat, salute deh.
Saya akan terus belajar gaya kalian lagi..menarik. TQ
Salam
Thanx buat SP… Pengungkapan mengenai sejarah pembunuhan Ustman RA nya complete abiss.
Jadi inget tulisan SP mengenai sang Pedoman dan Rekayasa Sunnah …. (*lho koq nyambung ketulisan yang itu…. mmm nyambung koq, tapi nanti kl di sambungin kesana respone nya malah melebar kemana2 lagi…)
semoga bantahan sejarah yang disajikan SP tidak mengatas namakan Ijtihad lagi… ijtihad lagi.
Ah, makin parah aja kau nak…
*masygul*
alah si alee tuch kebanyakan baca kho ping ho.. ga pantes buanget nyebutin riwayat hadits, kurang fasih.. tartil kitabnya Jeng His Khan baru pantes die.. wawakakakakakak
PUAS kalian ‘menengok’ kebelakang terus? (apa ga pegel tuh leher diputer kebelakang trus-menerus)
PUAS kalian membuka aib orang terus?
SEJARAH itu milik masing-masing dunianya, masanya.
yang penting KITA sekarang dan kedepannya, bagaimana?
BISA kah kita buat sejarah, minimal utk KEBAIKAN diri kita sendiri tanpa terus-menerus membuka AIB orang lain?
Minimal belajar sejarah tuh yang NGENAKIN, NYAMANIN, ga bikin permusuhan, kebencian.
…atau memang SEJARAH yang bikin kebencian-permusuhan itu adalah SEJARAH YANG BENAR-YG RIDHO ALLAH???
Kalian selalu memusuhi saudara kalian sendiri, sunni-salafi…mereka menulis yg justru membela(menutup aib) saudara kita terdahulu (para sahabat), oleh kalian dibantah lagi bahwa saudara kita sendiri (para sahabat) lah yang melakukan pendzoliman.
apa sih yg kalian cari?
kalau benar, lalu kalian mau apa?puas?
lalu mau surga, gitu? dengan ngorek-2 aib orang?dengan menumbuhkan rasa kebencian dihati?
atau kalian memang benar sbg saksi sejarah yg pernah hidup dijaman nabi-sahabat dan ga pernah mati sampai sekarang? itukah dasar argumentasi kalian sehingga kalian begitu YAQIN dengan sejarah yang selalu berseberangan dgn suni..?
semua itu MASA LALU. semua kita ga pernah hidup di masa lalu. kita cuma MEMBACA dari hasil pemikirn orang lain. TIDAK BENAR-2 MELIHAT riwayatnya.
so, hormati dong orang yang menghormati orang lain, yang ga pernah membuka aib saudaranya sndri.
barang siapa selalu mencari2 kesalahan saudaranya sendiri, bukan mustahil dia sendiri akan menerima akibatnya
Sejarah penuh warna. baik,buruk,benar, salah adalh sunnatullah. Tapi PERSATUAN adalah mutlak. pendukungnya adalah saling MENGHORMATI didalam INTERN kita.
kalau salafi-suni menganalisa sejarah, toh sah-sah saja mereka menulis, asal didalamnya ada pembelaan terhadap saudara sendri (right or wrong is my brother).
INTINYA kan sunni tidak MEMBUAT KEBENCIAN thd sesama muslim..justru mengusung PENGHORMATAN yang setinggi-tingginya.
beda dengan kalian, SELALU ngorek-ngorek sejarah dengan dalih mendapatkan KEBEANRAN walaupun harus MENGHUJAT, MEMBENCI saudara sendiri.
APAKAH ini yang dicari?????????????????????
JADILAH YG MODERAT THD PERSELISIHAN ANTAR INTERN UMAT ISLAM, DAN KAFFAH UNTUK DIRI SENDIRI.
@Saksi Sejarah
Mas saksi sejarah harap jangan terlalu emosi. Pembicaraan/diskusi tentang sejarah tidak perlu harus menyakiti kita. kalaupun memang ada yang berlebihan maka kita bisa kritisi personalnya, tapi bukan hakikat pembelajaran sejarah yang digugat. Bagaimana mungkin kiita meneladani Rasulullah jika kita tidak belajar dari sejarah. Bagaimana kita memilih sunnah Rasulullah jika kita tidak mengenal siapa yang menyampaikan.
Sejarah bukan milik pelaku sejarah, sejarah milik kita manusia2 yang hidup setelahnya.
Jangan pernah tersinggung dengan pengungkapan realita sejarah. lebih baik kita sendiri yang mempelajari sejarah kita daripada orang lain yang melakukannya.
Dan janganlah kita begitu naif, shg tidak mampu menerima bahwa sejarah kita tidak seindah yang kita inginkan. Dan jika kita tidak realistis maka tidak mengherankan bahwa suatu saat kelak untuk belajar sejarah islam maka kita harus sekolah ke negara barat.
Kita harus berani jujur bahwa tidak sedikit negara (Islam) yang membatasi peredaran buku2 (terutama sejarah) yang tidak sesuai dengan ideologinya, sehingga ketika informasi menjadi begitu terbuka banyak yang “gumun”, “kaget”, “latah” ataupun “mencak2″.
Ketika hal2 seperti bisa didiskusikan dengan relax oleh para ahlinya (berseberangan), kenapa ketika masuk ke level awam menjadi bermasalah?
Mari kita lakukan kajian yang ilmiah dan tanpa kecurigaan, terlebih lagi blog ini dengan konsisten menampilkan dalil2 yang kuat dan bisa dipercaya.
Dan saudara2 yang lain juga harap bisa menahan diri untuk tidak melampaui batas dalam berdiskusi.
*jangan2 nanti ada yg membahas batasan tidak melampaui batas*
Wassalam
@Fatma
Maaf mba kurang tepat kalau dikatakan memusuhi, karena tidak ada niat dari saya (kami) untuk menimbulkan permusuhan. Jika terjadi perbedaan, itu merupakan sebuah keniscayaan. Jangankan kita yang awam, jaman Nabi dan sahabat saja pun terjadi perbedaan paham sehingga menimbulkan ijtihad-ijtihad. Yang paling penting kita mampu untuk menahan diri sehingga perbedaan ini tidak menimbulkan permusuhan dan pertikaian.
Pertanyaan saya adalah; Bagaimana Mba bisa sampai kepada kepercayaan yang mba anut sekarang? Siapakah manusia-manusia yang jadi panutan mba? Siapa mereka? Hidup di jaman apakah mereka? Mengapa mba tidak mengikuti saja jejak Fir’aun? Mengapa pula mba tidak mengikuti kelompok Yazid bin Muawiyyah? Mengapa mba tidak mengikuti kelompok Abdullah bin Ubay? Bagaimana mba sampai pada keyakinan bahwa Fir’aun, Yazid bin Muawiyyah dan Abdullah bin Ubay bukanlah tempat kita mencari kebenaran tentang Islam?
Bagaimana perasaan mba bila ada yang mengungkapkan riwayat yang shahih tentang kejelekan Fir’aun? Abdullah bin Ubay? Yazid?
Apakah kisah Fir’aun, Abdullah bin Ubay, Yazid adalah aib?
Mengapa untuk ketiga orang ini kita tidak keberatan (orang yang simpati dengan mereka pastinya keberatan), namun jenis yang lain kita keberatan, sementara kita membaca fakta tentang kekeliruan mereka?
Jadi masalahnya adalah bukan pada keinginan mba agar jangan membuka aib para sahabat, namun lebih pada ketidaksetujuan mba bila mereka (sahabat) dianggap melakukan keburukan.
Sesungguhnyalah pengetahuan kita mengenai kebenaran karena kita mengenal sebelumnya akan keburukan. Bagaimana kita mengenal kebaikan dan kebenaran jika kita tidak mengenal keburukan dan kesalahan? Sama halnya bagaimana kita mampu mengenal rasa sehat jika kita tidak pernah merasakan sakit?
Insya Allah yang dicari adalah Kebenaran
Jika benar, maka alhamdulillah bahwa Allah telah menunjukkan jalan yang lurus.
QS Al-Fatihah:
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) yang dimurkai dan bukan (pula jalan) yang sesat
Saya kira tidak ada niatan dari penulis ini untuk mengorek-ngorek aib orang mba. Masalahnya adalah bahwa kita enggan untuk menerima riwayat-riwayat yang mengisahkan kejelekan dari manusia-manusia yang sekarang ini sudah terlajur kita panuti.
Sakit hati mba tidak dapat ditolong kecuali mba mencoba menerima kisah-kisah ini dengan akal dan pikiran mba bukan dengan hati yang penuh fanatisme.
Keyakinan kami berdasarkan tulisan-tulisan sejarah yang sampai ke kita mba. Kita boleh untuk tidak percaya. Kepercayaan saya dan ketidakpercayaan saya atas sebuah riwayat bukan tidak melalui pembelajaran dan olah pikir.
Lalu bagaimana dengan riwayat mengenai Nabi dan para sahabat? Bagaimana mba bisa sampai meyakini keberadaan dan kebenaran mereka? Bagaimana mba bisa yakin bahwa Islam adalah agama yang benar jika mba tidak yakin akan riwayat-riwayat yang mba terima?
Benar. Terima kasih nasehatnya.
Kami hanya menerima riwayat dari orang-orang yang juga mba akui ketokohannya
Setuju mba, bahwa persatuan harus diutamakan.
Ini sih ngaco menurut saya mba.
Sadar atau tidak, mba sudah mengakui bahwa telah terjadi penyimpangan sejarah atas diri para sahabat dimana kejelekan mereka harus ditutupi dan demikianlah memang yang terjadi.
Lalu dimana kekeliruan orang-orang yang berusaha mengungkapkan kebenaran sejarah?
Ya begitu juga saya (kami) tidak membuat kebencian. Kebencian hanya timbul dari hati yang sempit dan pikiran cupat.
Sejarah adalah milik semua orang mba dan sejarah berguna untuk bahan pembelajaran. Kita tidak perlu menjadi Firaun untuk tau bahwa kesombongan itu akan menghancurkan diri sendiri.
Sejarah sifatnya netral dan tidak berpihak. Kericuhan yang sering terjadi mengenai isi sejarah adalah terutama karena adanya keberpihakan terhadap pelaku sejarah, bukan karena aib atau tidak. Coba saja mba balik 180 derajat pandangan mba mengenai pribadi sahabat, saya yakin mba tidak akan lagi berbicara masalah aib.
Salam
Anda bener FATMA.. mrk itu sok tauuuu.. sok pinter..suka berjidal..byk basa-basi tapi BASI semua yg dibahas! BUAT APA nyantri / blajar madzab suni cuma mo cari kekurangan & kelemahan.. MODUS ORIENTALIS! plajari sejarah syiah sndri tuch yg kaco balo n ga jelas, . temukan JALAN LURUS di sono, DASAR BUNGLON! KETURUNAN HYPOKRIT KELAS KAKAP! lht aja ntar abis ini komentar di bawahku akan mutar-muter ga karuan
Salam.
Seorang Lelaki @imem
Seorang wanita @Fatma
Bisakah kamu tertib. Ikut turutan dari A hingga Z; 0 hingga 0?
wasSalam
@imem
Silakan saja mas. Mas berhak menafsirkan sesuai keinginan mas. Apa yang saya sampaikan adalah atas dasar apa yang saya yakini. Mas juga berhak meyakini yang berbeda. Hanya harapan saya kita masing-masing dapat menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata kasar dan hujatan-hujatan yang tidak bermanfaat.
Salam
@fatma
Apakah skr mba fatma akan menegur saudara imem yang mencaci maki?
Bukankah gamblang sekali siapa yg mencaci & menyebar kebencian?
Saudara imem, kepada siapapun kita harus mencoba menegakkan akhlak kita. Akhlak kita teruji ketika kita sedang marah.
Wassalam
@mas arman, berapa nilai saya dong, sepertinya kita lagi di sekolah dasar ya saya dinilai kalimat per kalimat.
sebagai sarjana (mudah2an bener tebakan saya), tentunya anda bisa menilai tulisan saya secara inti sari atau garis besarnya saja dong.
@truthseeker08
yang menjadi masalah bukan SEJARAHNYA, tapi SIKAP kita memahami sejarah itu.
apa sikap kita? ada dua reaksi kita :
1. menghormati pelaku sejarah
2. menghujat pelaku sejarah (membuka aib)
(dengan catatan : tolong kita sedang TIDAK membicarakan ’sejarah orang lain’ tetapi SEJARAH intern umat islam sendiri, saudara sendiri, asal usul ‘keluarga sendiri’)
KALAU SEJARAH ‘orang lain’ or ‘keluarga lain’ sih sah-sah aja kalian mencela-menghujat, pasti objektif karena kita memandangnya dari sisi ‘luar’. saya setuju.
Masalahnya kita (suni-syiah) sama-sama ‘orang dalam’, mana bisa objektif?? Yg ada pasti subjektif, selera.
MAU MENCARI objektif (KEBENARAN)? TIDAK MUNGKIN, wong kebenaran dalam keluarga itu dah pasti koq, yaitu ayah-ibu, kakek-nenek,adik,kakak moyang kita. itu kebenaran dlm keluarga. itulah silsilahnya. paham?
Bagm deng kebenaran dlm keluarga besar ISLAM? Allah dan rosulnya..yang lain-lain adalah turunan saja. selera saja.kalau ada yang jahat seperti hajjaj atau muawiyah spt apa kata kalian, sunni jug ga respek deng mereka, tp mrk tidak lantas ‘keluar’ membentuk golongan sendiri.subversif itu.didalam keluarga kita juga bukan mustahil ada yang jahat, tapi adakah kemudian kita keluar mencari keluarga lain?mencari ayah lain?NGGAK MUNGKIN!
didalam negara pasti ada juga yang jahat, semisal suharto.. tpi apa lantas kita BERKELOMPOK keluar dari republik ini membuat negara baru, kemudian mengangkat presidennya?
yang adil adalah hukum yang jahat, bukan membentuk golongan baru atau keluar dari kelompok.
Nah itulah yang terjadi deng sejarah syiah. Oleh karena pemimpin-pemimpin (khalifah) sedikit berbuat salah, mereka memisahkan diri membentuk kelompok baru, dengan alsan segala macam.subversif -lah (ah,pokoknya cape deh, semua peluru dah habis nih)
Mereka ga kommit bagaimana menjadi warga yang baik. kecewa ya kecewa, pasti. kita kalau nurutin hawa nafsu ga akan pernah puas. negara ini banyak kekurangan, kecewa, kita tetap jadi warga negara yang baik kan?kita komit dengan siapapun presidennya.
Jadilah yg dewasa berpikiran maupun bersikap, jgn seperti anak-anak yang segala maunya harus diikutin terus, tidak melihat kedepan.
ali sudah syahid, hussein sdah syahid, lantas kalian mau mereka bangkit lagi supaya memimpin golongan kalian?
siapa sih sebenarnya tokoh panutan kalian (pemimpin) yang kalian utamakan, muhammad SAW atau Ali-husein? tegas ya..jangn mendua lho.
kalau jwabn kalian Muhammd SAW, so bisakah kalian saya ajak bersikap netral terhadap ali, yg punya kelemahan dan kelebihan sebgai manusia, seperti hal para sahabat lainnya?
maukah kalian bergabung dengan brother / kakak kalian yang terlebih dahulu ada (suni) dan moderat dalam menengahi masalah intern umat tapi militan terhadap orang kafir?
kalau tidak mau, please jgn bikin-2 lagi perbedaan dalm intern islam. sudah berulang kali dibilang sepertinya ga nangkep2 deh. INTERN UMAT.INERN UMAT.(perbedaan niscaya ada, tp itulah, kita harus SALING HARGAI, JANGAN BUKA AIB SODARA SENDIRI)
saya hanya bisa mengajak, tapi hidayah milik Allah.
jgn bnyk BERAPOLOGY dan BASA-BASI! kalianlah PENYEBAR KEBENCIAN kepada SAHABAT NABI! maka kalianlah yang lebih layak DIBENCI, diCACI dan DIMAKI! AKUI AJA INI!
kepda suni-syiah..saudaraku..
bagaimana kalau begini saja..orang SYIAH itu kita namakan para pencari KEADILAN? rasanya ga tepat kalau kebenaran dinisybatkan kepada mereka, toh yang mereka perjuangkan adalah supaya para penjahat yang mendzolimi ali dan husein dihukum seberat-beratnya. bukan mencari kebenaran karena sunni-syiah sepakat kebenaran itu satu : Allah dan Rasulnya.
adapun kecenderungan mereka kepada seseorang (ali) itu saya kira tidak princip, karena selera orang memang berbeda.
mereka menghujat, mencaci para sahabat adalah biasa itu kalau idolanya dizolimi.
memang sikap yg terbaik adalah tidak cenderung kpd individu (selain Rasulullah). tengah-tengah.
oke, saya kira blog ini pun kudu diganti menjadi ANALISA PENCARI KEADILAN
masalahnya yang dihujat hampir semua sahabat nabi mas..tanpa tedeng aling-aling..
sampai mertua Nabi pun-Abubakar, dan Umar serta menantunya-usman juga mereka ga mau mengakui.
mereka lebih baik memisahkan diri dari ‘keluarga besar’ ini dan mencari pemimpin (ayah) baru..kalau dalam istilah kenegaraan = subversif, pindah negara atau bikin negara dalam negara. dan itu dosa besar..masuk kategori pengkhianat!
kalau mereka cuma menyalahkan si muawiyah tok tanpa bikin golongan baru sih sah-sah saja disebut PARA PENCARI KEADILAN
@bung armand
keyakinan saya dan mayoritas sunni dalam mempelajari sejarah intern umat ini adalah dasarnya
1. Alquran dan hadits.
2. Hati nurani yang tdk ingin mendua, hanya Allah dan rasulnya di hati ini sebgai idola. tidak ada figur lain yg berhak selain Dia. tidak mau terjebak dng kultus individu seperti yg terjadi dgn bangsa-2 Yahudi
3. Akal sehat yang hanya mau dipimpin oleh hati yang bersih( tdk ada benci), tidk berisi caci-maki dan aib sodaranya sendiri.
4. sejarah yang netral / adil dalam hal mengakui kelebihan dan kelemahan semua sahabat. disamping sejarah yang mengungkap seluruh sisi kehidupan musuh-musuh ISLAM spy objektif (dicari KEBENARAN)
5. Tulisan sejarah yang mengajak kpd keadilan(yg jahat dihukum walau dia anak nabi) TAPI tdk ada hasutan utk mencela sahabat dan membuat aliran baru/golongan baru. Tulisan sejarah yg kommit dengan hasil / kesepakatan / musyawarah dari Abu bakar hingga ali.
kalau sejarah firaun, ubay, dan qorun sih diluar ’sistem’.. jadi sah saja siapapun menulis ttg mrk karena mereka jelas menentang Allah (poin no. 1)
tapi yazid, muawiyyah? dia tak lebih seperti di jaman skarng dimana para pejabat yang nota bene umat islam sering berbuat dzolim. Yng sperti ini bagi :
1. sunni : dihukum, dan dan diserahkan ke pengadilan Allah Yang Maha Tinggi.
2. syiah : dibenci dan keluar membuat golongan baru smbil mencaci maki hingga hampir semua sahabat yg tidak terkait langsung kena getahnya.
bagaimana bung arman?
saya harap garis besarnya saja..malu ah dah sarjana.
@Fatma
Dalam belajar sejarah tidak ada yang perlu disembunyikan.
Namun jika mba Fatma menanyakan sikap kita, maka sikap kita adalah akhlak kita, dan akhlak kita tidaklah bergantung pada apa yg sedang dihadapi. Akhlak kita harus secara konsisten pada kondisi apapun.
Sejarah adalah sejarah (ilmu), sejarah siapapun kita harus besikap jujur. Tolong mba Fatma pisahkan belajar sejarah dg akhlak kita (sikap kita thd informasi sejarah).
Saya terus terang terkejut membaca ini. Apakah ini akhlak yang diajarkan Rasulullah & ahlul bayt?. Tentu tidak. mba Fatma mencela dan menghujat (caci maki) adalah sikap/akhlak kepada siapapun akan salah. Coba mba Fatma kasih saya dalil yang menyatakan bhw kita boleh mencela/menghujat umat diluar Islam?
Masalahnya kita (suni-syiah) sama-sama ‘orang dalam’, mana bisa objektif?? Yg ada pasti subjektif, selera.
Wahh..mba Fatma anda sangat berbeda dg rekan2 yang ada disini. Mereka sebagian besar tidak menganggap karena keluarga (orang dalam) maka pasti benar. Pantas saja mba mencak2 krn mba menganggap kebenaran ada dala keluarga mba. Mba tolong baca dg hati2 artikel2 yang ditulis, apakah disitu ada kesan subjektif? Apakah ada dalil yang mba pikir mengada2, jika “ya” kami/saya sangat tertarik untuk mengetahuinya. Tidak sedikit yang mencoba mencari kelemahan dalil dari SP (termasuk saya..:P), tapi gak ketemu tuhh..
Gak mudeng saya…
Emangnya ada yang begitu disini??, ahhh mba terlalu mendramatisir. Belajar sejarah itu biasa mba, ada yang elakunya baik, ada pelaku antagonis. Dan setiap pembacanya pun bisa terseret pada subjektivitas shg yang benar dan yang salah bisa menjadi kabur. Tapi bukan berarti kita mesti bermusuhan kan??
Lhoo..mba, koq bisa bilang mereka membentuk kelompok baru??. Mereka tetap Islam koq. bahkan mereka kelompok yang lebih dahulu ada dari mazhab sunni. Syi’ah lebih dulu ada lho mba. Bahkan Imam2 4 mazhab dicatat sebagai murid2 Imam2 Syi’ah (langsung maupun tidak langsung).
Terus mba bilang apa dengan kelompok yang lebih baru seperti Wahabi (Salafy), Ahmadiyah, sunni yang tadinya satupun, ada terbentuk maliki, kemudian muncul Hanafi, Syafi’i, Hambali. Makanya mba sejarah itu penting dipelajari apa adanya (sehingga kita harus siap menerima yang kita senangi maupun yang tidak kita senangi).
Semua yang bikin kelompok baru tsb masih komit koq dengan presidennya/pemimpinnya (Rasulullah SAW)
Nasihat yang baik, namun juga mestinya berlaku untuk mba Fatma juga.
Harap mba Fatma baca lagi yang jelas kapan mazhab sunni muncul.
memang siapa mba disini yang sedang bikin perbedaan? Mana bisa kita bikin perbedaan, perbedaan itu sendiri sudah ada koq.
Mba bilang jangan buka aib sendiri, apa mba tidak baca tulisan2 sejarah ttg umat islam? Yang mencata dan merekam adalah dari sunni sendiri koq mba. Dalil2nya juga dari Bukhori, Muslim dll. Apakah karena yang mempelajari orang syi’ah maka mba pikir itu semua buatan syi’ah? Apakah ini menunjukkan seperti juga prinsip mba yang tidak mau belajar ttg sejarah sendiri, sehingga akhirnya orang lain yang lebih tahu ttg sejarah keluarga kita.?
Niat baik yang sama juga yang sedang diusung oleh sebagian besar kita disini. Jadi silakan mba ikuti saja dengan kepala dingin, kita bisa banyak belajar dari sini. Kita sama2 tegur saudara2 kita yang kebablasan, sehingga berdiskusi dg cara yang kurang tepat.
Jika mba hidup dilingkungan yang kritis maka hal2 seperti ini bukanlah problem (selama etika/akhlak masih terjaga).
Wassalam
@imem
Mau syi’ah mau sunni, mau benar mau salah. penyebar kebencian dan pengumpat adalah tercela.
Kalo boleh, untuk edisi selanjutnya dimuat tulisan tentang peristiwa pada hari pemakaman Khalifah Usman yang diiringi dengan lemparan batu. Apakah berita itu benar adanya?
Perbedaan adalah keniscayaan. tapi mengungkapnya didalam komunitasnya sendiri apalagi smpai mencela orang-2 yg tidak bersalah hanya menimbulkan perpecahan (terbukti kasus syiah melepaskan diri)
Perbedaan dijaman Nabi tidak menjadi masalah karena masih ada nabi sebagi pengambil keputusan. itupun lewat musyawarah dulu.
Keburukan adalah keburukan. tidak usah ditutup-tutupi. cuma ada dua reaksi kita :
1. Ungkapkan saja sebatas intern keluarga kita sendiri. kalau ada sodara kita buat keburukan, gampang : hukum saja. TAPI jangan lantas kita keluar dari anggota keluarga kita.
2. Ungkapkan seluruhnya kalau yg berbuat keburukan musuh-2 Islam
Intinya kita harus tetap bersatu dan jangan sampai keburukan intern keluarga kita diexpose keluar sehingga menyenangkan musuh kita.
adanya sunni syiah adalah keniscayaan itu sendri, hingga akhir jaman. nanti tinggal Allah sja yang berhak, siapa yang terbaik pahalanya. (konteksnya adalah mana yg terbaik, mana yg baik saja, bukan salah-benar).
interospeksi deh, kenapa syiah sekarang dihujat dicaci..psti ada sebabnya. tidak ada asap tanpa api.
bukhori, muslim memang ada membuat haditsnya ttg ahlul bait, tapi TETAP mengusung persatuan, karena ahlul bait (keluarga nabi) itu :
1. nabi
2. semua istri-istri nabi
3. mertua nabi, abu bakar-usman
4. menantu nabi
5. cucu-cucu nabi
itu dia intinya. ahlul bait(syiah) adalah sunni. sunni adl syiah.tapi syiah ga mau mengakui suni. dan syiah sekarang berbeda dgn syiah dulu yg msih mengakui ke lima point itu.
syiah sekarang sdah tercemar. kalau mau.kalian telusuri lagi ke hulu nya hingga ketemu sumbernya yg bersih.
Yaaah..balik lagi die..muter2 dulu gih di blog ini..baca atu2 artikelnya, komen2nya…baru cuap2.
@Fatma
Maaf nih kalo harus tetap dikomentari per kalimat. Sebenarnya bukan per kalimat, yang lebih tepat per gagasan sesuai berbedanya gagasan-gagasan dari mba. Dan cara ini saya kira lebih efektif dan fokus untuk mencari sebuah kebenaran dari sebuah gagasan. Jadi ngga ada kaitannya sama anak SD lho.
Sebagai dasar penelaahan sejarah umat Islam, sebagai rujukan keislaman, pedoman berkehidupan, dua pegangan ini merupakan sumber-sumber yang sangat layak digunakan. Saya juga sependapat.
Hati nurani? Cocok.
Yang tidak mendua? Bahkan mba sudah meletakkan Allah swt dan RasulNya berdua di hati mba
Kecintaan kita kepada Rasul saw menunjukkan kecintaan kita kepada Allah swt. Dan kecintaan kita kepada orang-orang yang dicintai Rasul saw menunjukkan kecintaan kita kepada Rasul saw.
Asy-syuraa: 23
Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kecintaan kepada keluargaku.” Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Ketaatan kita kepada Rasul saw menunjukkan ketataan kita kepada Allah swt. Dan ketaatan kita kepada manusia-manusia pilihan Allah swt menunjukkan ketaatan kita kepada Rasul saw.
An-nisa: 59
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Kemudian, jika mba pernah membaca riwayat Ghadir Khum, maka akan mba temukan salah satu ucapan ucapan yang masyhur dari Nabi sbb:
“Ya Allah! Cintailah orang-orang yang mencintai Ali dan musuhilah ornag-orang yang memusuhinya. Tolonglah orang-orang yang menolong Ali dan tinggalkan mereka yang meninggalkannya. Hendaknya mereka yang hadir menyampaikan amanat ini kepada mereka yang tidak hadir.”
*banyak lagi, mba bisa buka dan baca beberapa tulisan mengenai keutamaan ahlulbayt dan Ali di blog ini*
Apakah ini bukan berarti kita harus juga mengidolakan Keluarga Rasul, Ulil Amri dan Imam Ali? Bukankah terdapat figur lain yang harus kita teladani selain Rasul saw?
Kemudian masalah pengkultusan. Adakah yang salah dengan pengkultusan? Kenapa kita risih dengan istilah ini? Coba mba jelaskan ke saya, kenapa kita tidak boleh mengkultuskan Nabi saw? Sementara kalau kita mau menelaah dan merenung sejenak, pengkultusan terhadap Nabi saw sendiri sudah diisyaratkan oleh Allah swt dalam pujian-pujianNya yang tak terhingga banyaknya terhadap pribadi Nabi saw.
Setuju mba. Tapi kalau menurut saya akal sehat lah sebagai pemimpin hati. Mengingat akal adalah tempat bersemayamnya ruh serta hati yang selalu berbolak-balik.
Saya masih kurang setuju jika usaha menutup aib menghalangi kita untuk mencari kebenaran. Meskipun saya setuju jangan hanya karena ingin memuaskan nafsu kebencian, kita mengumbar-umbar kejelekan orang-orang terdahulu. Kita harus adil di sini mba. Bukankah kita tidak pernah berkeberatan jika sejarah Soeharto, “saudara kita”, yang penuh kezaliman diluruskan dan diungkapkan dengan benar bahkan kalau perlu ditulis di buku-buku pelajaran sejarah Indonesia? Jika mba setuju dengan ini, bagaimana dengan orang-orang yang sangat bersimpati ke Soeharto yang menolak menceritakan aib beliau?
Saya kira penulis blog ini punya pendirian sendiri mana bahasan yang harus diangkat dan mana yang tidak perlu diangkat. Namun saya melihat bahwa penulis sudah sangat objektif dan santun dalam membicarakan sahabat. Jika ada muncul kesan dari mba bahwa tulisan di sini hanya berisi kejelekan dari sahabat, yang saya amati adalah karena sebagian besar untuk menjawab, mengcounter dan meluruskan tulisan-tulisan/tangapan-tanggapan yang dianggap memanipulasi riwayat/hadits tentang sahabat.
Perlu mba camkan, bahwa tidak ada anak Nabi saw yang jahat.
Membuat aliran baru? Maksud mba Syiah? Truthseeker udah kasi responnya.
Mengenai menentang Allah. Apa yang menjadi patokan kita bahwa seseorang telah menentang Allah swt sehingga kita sah-sah saja menulis kejelekan mereka? Mohon hal ini mba luruskan dulu.
Coba mba baca lagi tulisan-tulisan dan komen di blog ini. Adakah cacian-cacian yang ditujukan ke sahabat? Jika ada maka saya termasuk yang juga menegur dan menentang mereka.
Kemudian, bolehkan kita membaca dan menelaah riwayat mengenai kejelekan Yazid sebagai bahan pelajaran?
Ya begitulah…..Terima kasih sudah bersedia berdialog dan tidak melakukan hujatan-hujatan.
Maaf ga bisa soalnya gagasan mba juga tidak hanya satu. Ga malu kok saya mba. Biasa aja.
Salam
@Husaini
*SP, mohon maaf nih*
Lalu menurut mas bagaimana cara kita belajar tentang sejarah? Mengetahui dan mengakui manipulasi sejarah kemudian meneladani pelaku-pelaku sejarahnya? Begitukah? Lantas darimana mas tau bahwa pelaku-pelaku yang kita teladani ini ditulis dengan benar dan valid?
Salah dan tidaknya menurut kita, bisa kita telaah dan ambil kesimpulan dari riwayat-riwayat/hadits yang sampai ke kita oleh mereka-mereka yang telah kita akui keilmuannya.
Saya setuju pada titik dimana perbedaan jangan sampai menimbulkan perpecahan. Alangkah baiknya jika mas mampu menunjukkan kekeliruan dari riwayat-riwayat yang menurut mas telah mendiskretkan sahabat, tidak hanya sekedar nasehat-nasehat yang bersifat normatif.
Terbukti kasus Syiah melarikan diri?
Maksudnya apa mas?
Terlalu bias. Ga mudeng mas.
Ini juga ga perlu. Semua sejatinya adil & proporsional.
Ya, bersatu. Jangan biarkan hati penuh prasangka dan kebencian antara masing-masing mazhab.
Keburukan kan tetap keburukan kata mas, tidak usah ditutup-tutupi?
Maksudnya mas?
Salam
Adil :
bagaimana kalau begini saja..orang SYIAH itu kita namakan para pencari KEADILAN? rasanya ga tepat kalau kebenaran dinisybatkan kepada mereka, toh yang mereka perjuangkan adalah supaya para penjahat yang mendzolimi ali dan husein dihukum seberat-beratnya. bukan mencari kebenaran karena sunni-syiah sepakat kebenaran itu satu : Allah dan Rasulnya
Bukan gitu DIL, mereka bukan PENCARI KEADILAN tetapi PENCARI KAMBING ITEM! coba lo liat sejarah, siapakah yang membunuh dan mengkhianati Ali dan Husein?? SYIAH! sekali lagi SYIAH!!!.. KHAWARIJ = MANTAN SYIAH ALI, merekalah PEMBUNUH ALI, siapakah pembunuh, pengkhianat, PENJEBAK Husein? tidak lain adalah SYIAH HUSEIN, dan KUTUKAN ahlul bait telah menimpa mereka sampai saat ini.. (TUCH LIAT PARADE ASSYURO) tapi GA SADAR-SADAR JUGA. TRUS APA YANG BISA DIBANGGAKAN DARI MEREKA? NOOOLLLL!!!
@imem
Sadarlah mas imem, anda telah terjebak kepada sejarah yang keliru. Awalnya keliru ya keliru terusssss….! Ngga sadar sadar juga ya.
emangnya lo lg BENER & SADAR?? kasian dech lo
@imem
Penjebak dan penyesat manusia adalah mantan ketua malaikat, apa Mas sedar itu?
Salam
kalo sadar gitu, ngapain lo ikutin juga jalan si penjebak dan penyesat manusia itu??
Salam
Wahai @Imem….
Apa yang saya ketahui dan pelajari. Menjadikan/mengakui diri Syiah kepada Imam 12 a.s adalah tidak sebegitu mudah seperti mencari Kambing Item. Tidak mudah… malahan memang akan berat sekali untuk memikul ujiannya walaupun ianya (dugaan) itu datang sebesar zarah sekalipun.
Tertiblah wahai @Imem. Bersederhanalah…..
wasSalam
@imem
Mas, maksudnya, mantan ketua malaikat tidak ada kaitan lansung dgn malaikat saat dia mendurhakai Allah.
Makanya, mantan syiah tidak ada kaitan sama syiah. Lagian, dia tidak memiliki ciri2 syiah spt yg ditetapkan Imam.
Jabir bin Abdillah al-Anshari meriwayatkan sebuah hadis dari Imam Abu Ja’far (al-Bâqir) as bahwa beliau pernah berpesan kepadanya seraya berkata, “Apakah cukup bagi seorang Syi’ah untuk mencintai kami Ahlulbait semata? Demi Allah, pengikut (Syi’ah) kami hanyalah orang yang takut kepada Allah dan menaati-Nya. Mereka hanya dikenal, wahai Jabir dengan kerendahan hati, kekhusyukan, menjaga amanat, selalu mengingat Allah, berpuasa, mengerjakan shalat, berbakti kepada kedua orang tua, menenggang rasa para tetangganya yang fakir-miskin, berutang dan yatim, berbicara jujur, membaca al-Qur’an, dan menyetop mulutnya dari membicarakan orang lain kecuali dalam kebaikan. Dan mereka adalah tempat kepercayaan keluarga dan familinya dalam segala sesuatu …”. (Al-Kâfî, jilid 2, hal.74)
Mas, kutukan yg anda maksudkan ditujukan pada penduduk Kufah, bukan pada syiah ahlul bayt spt yg anda sangka…dan mengapa harus syiah2 sekarang memikul beban org2 terdahulu?
1. ‘Danorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain’ QS Faatir:18
2. ‘..dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain’ QS Az Zumar: 7
Salam Damai
@truthseeker
Mas, ingatkan saya ya, kalau saya silap dan beremosi, saya cuma tidak mahu ada yg membuat pertuduhan pada saudara2 saya yg tidak benar, makanya saya jawab.
Salam
@hadi
Sama2 mas Hadi. Saya juga belakangan ini diingatkan kembali bahwa tidak mudah menjadi pecinta & pengikut ahlul bayt a.s. Bukan dilihat dari sekedar semangat “membela” mereka denga kata2. Betapa berat Imam Ali a.s. dianiaya, betapa banyak fitnah yang ditimpakan kepada beliau & ahlul bayt a.s. kemudian apa pembelaan beliau? Tidak ada.!, yang beliau sampaikan hanyalah nasihat, amanat2 Allah dan Rasul-Nya agar mereka bertaubat dan menerima kebenaran yang sudah disampaikan Rasulullah SAW. Imam Ali a.s.setiap dalam berperang dari sebelum memulai pertempuran hingga sedan menebaskan pedang tidak pernah berhenti memberi nasihat kepada musuh2 beliau agar menghentikan dan menerima kebenaran. Begitu pula yang dilakukan oleh Imam Husein di karbala, malam sebelum peristiwa tsb, Imam Husein tidak berhenti bermunajat agar mereka musuh2nya agar bisa bertobat, dan di tengah pertempuran bahkan setelah banyak keluarga dan sahabat dibunuh pun, Imam Husein a.s. masih terus mengajak mereka bertaubat, namun hati mereka sudah membatu. Sehigga bisa kita lihat pula pengikut musuh ahlul bayt sebagian besar hati mereka membatu.
Imam Ali a.s. sudah kita ketahui dengn jelas adalah pejuan Islam yang utama, bahkan ada riwayat yang menyatakan bhw dari 72 kafir Quraisy yang terbunuh pd saat perang Badar, maka 36 diantaranya oleh Imam Ali a.s. (begitu banyak kafir Quraisy yang terbunuh oleh Imam Ali a.s. mengakibatkan keluarga2 mereka yang sudah islam maupun yang menjadi muslim setelah penaklukan Mekkah, memendam kebencian ataupun ketidak senangan kepada Beliau a.s.). Namun, dari sekian banyak musuh yang sudah beliau bunuh, beliau a.s. menyatakan bahwa tidak pernah sekalipun terbetik keinginan di hati beliau untuk membunuh semua yang beliau lakukan adalah dalam rangka memenuhi perintah Allah SWT.
Sehingga dari teladan ini kita bisa melihat kemuliaan akhlak ahll bayt. kemulian akhlak baru teruji setelah dihadapkan dengan kesulitan2.
Mari kita semua berupaya semaksimal mungkin membahagiakan Rasulullah dan ahlul bayt dengan meneladani akhlak mereka. Sesuai dengan tulisan yang baru mas Hadi tulis diatas dari Imam Muhammad al Baqir a.s.
PS: semoga kita semua tidak terjebak dalam hawa nafsu kita dalam membela ahlul bayt, sebagaimana yang telah dilakukan saudara2 kita yang menggunakan caci maki, fitnah dan pembunuhan terhadap makhluk tak berdosa lainnya atas nama kecintaan terhadap islam.
Wassalam
Hadi :
…dan menyetop mulutnya dari membicarakan orang lain kecuali dalam kebaikan…
Cuuiih! bulshiit! FAKTA-LAH YANG BICARA!
tahukah kalian, kenapa kalian dibenci? karena kalian tidak bisa menahan mulut kalian untuk tidak mencela sahabat nabi!
Salam
@Imem
Tahukah kini kamu telah terjebak? Mengapa tidak kamu ke situs http://www.hakekat.com? Fakta-fakta juga banyak di situ yang boleh kamu reFRESH supaya celaanmu nyata dan jelas (andai bisa diperlihatkan; andai bisa diperdengarkan; andai bisa difikirkan).
Barangkali saudaramu Mr. Shiah (owner situs tersebut) akan membela kamu. Andai kamu juga bisa saja dapat membelanya (Mr. Shiah).
wasSalam
salam
@Imem = Imam?
wasSalam
Kata orang dulu, sejarah adlah cermin yang baik utk melihat muka nenek moyang kita. Apakah skrg kita mirip dgn mereka apa tidak.
Bahkan, beberapa diantaranya mengatakan dgn tegas….kadar keberimanan anda berbanding lurus dgn pengetahuan kesejarahan anda…
Ketika anda hendak ber Islam dgn baik, maka anda sepatutnya mencari akar sejarah Islam yg baik pula. Berwasilah kepada sahabat yg zalim tentu hanyaakan menemukan jalan yg remang2 pula.
Tulisan ini bisa menjadi cermin buat kita semua, apa betul semua sahabat dipukul rata ADIL dan BIJAK tanpa cela…
Sahabat tentu manusia biasa, banyak yg punya cacat moral. Hanya yg tulus yg tidak akan berbuat zalim dan tentu saja tidak SEMUA nya.
@imem
Mas imem bacalah yang teliti, jangan keburu nafsu sabar…sabar…pahami dengan baik, jangan emosi yah !
salam..
saya bingung dgn org2 yg membela sahabat nabi,melebihi pembelaan thdp rasul saw dan ahlulbaitnya..tp malah melecehkan keluarga nabi saww..lihatlah hadis yg berkaitan dgn paman rasulullah, abu thalib as..beliau dibilang kafir,masuk neraka dan penghinaan lainx thdp beliau as..pdhl dikala rasul belum diangkat menjadi rasul pun,hanya keluarga abu thalib as dan khadijah as yg membela mati2an perjuangan rasul saw..lalu beliau saw dianggap bermuka masam..sebenarnya didlm al quran itu,ayat2 yg berkenaan dgn para nabi dan rasul itu ditujukan untk umat atau pengikutnya..sedangkan para nabi dan rasul itu semuanya maksum..tak ada cela sedikitpun pada lahir dan batin para nabi dan rasul..silakan direnungkan kembali bro..salam
Tidak ada bukti di manapun Syiah mencaci atau mencela Sahabat, yang ada hanya Syiah mengkritik beberapa sahabat karena kesalahan mereka. Nggak salah dong, buktinya: Umar sering mendapat kritikan oleh sahabat yang lain seperti Abdullah ibn Abbas, apakah itu bisa dikatakan caci maki??.
Bila tidak ada bukti Syiah mencaci maki sahabat dalam kitab2 mu’tabarnya maka pertanyaannya adalah: darimanakah orang2 yang ngaku2 Ahlusunnah mendapatkan berita itu????? Tentunya dari kitab mereka (ahlusunnah) sendiri, bukan.!
Bila demikian adanya, maka dapat dikatakan AHLUSUNNAH-LAH YANG MENCACI MAKI SAHABAT NABI, karena caci maki itu ada dalam tulisan2 mereka…!
Bila terjadi perbedaan pendapat antara Sahabat dengan Ahlulbait Nabi.saw maka pendapat Ahlulbait-lah yang harus diutamakan karena mereka suci dan disucikan oleh Allah.swt sendiri (QS. al-Ahzab: 33 dan Sahih Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, ath-Thabrani, as-Suyuthi, dll) sedangkan para sahabat tidak pernah dijamin suci oleh Nabi.saw apalagi oleh Allah.swt dalam literatur manapun.
Bukankah ada catatan dalam kitab2 Ahlusunnah sendiri bahwa Abu bakar dan Umar bin Khattab menentang Nabi.saw diakhir hayatnya ketika mereka berdua diperintahkan oleh lisan suci Nabi untuk bergabung dengan pasukan Usamah bin Zaid dan mereka enggan sehingga Nabi marah??
Bukankah banyak sahabat yang lari dari perang Uhud termasuk Ustman bin Affan??
Bukankah dalam Sahih Bukhari dan Muslim ada riwayat bahwa BANYAK SAHABAT NABI YANG MURTAD SETELAH WAFAT BELIAU SAW?
Kalau riwayat itu ada dalam Sahih Bukhari dan Muslim, lalu dimanakah letak kebenaran doktrin Ahlusunnah yang mengatakan sahabat semuanya adil dan benar??
Dan, kalau berita itu ada dalam kitab2 standar Ahlusunnah, mengapa pula Syiah yang dipersalahkan????
Nahjul Balagghoh., Cetakan Dar-Al-Kitab-Beirut 1387H Tahqiq:Shubhi Shalih.
Inilah Ali Radhiyallahu `anhu, beliau mencaci dan menjelekkan Syi`ah dan memuji para sahabat Rasulullah. Beliau berkata pada hal 143:
” Sungguh saya telah melihat para sahabat Muhammad , tidak satupun diantara mereka yang mirip dengan kamu! Mereka dipagi hari rambutnya kusut dan wajahnya penuh debu, karena semalaman telah sujud dan ruku`, dengan bergantian antara dahi dan pipi mereka, mereka berdiri seakan-akan diatas bara api karena mengingat hari kebangkitan mereka! Sepertinya diantara mata mereka ada guratan-guratan keteduhan (kekhusuan)karena lamanya sujud! Jika disebut nama Allah berderailah air mata merekahingga membasahi dada mereka, mereka menunduk bagaikan pohon yang diterpa angina yang kencang, itu semua karena takut adzab dan mengharapkan pahala”
Begitulah Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib memuji sahabat Rasulullah dengan sanjungan yang sangat indah. Sementara itu Ali mencela syi`ahnya (pendukungnya) dengan celaan yang sangat buruk,
setelah sekali lagimemuji sahabat Rasulullah .Ia berkata pada hal 91,92 , masih di Nahjul Balaghoh:
“Sungguh kita bersama-sama Rasulullah SAW , dibunuh anak-anak kami,cucu-cucu kami, saudara –saudara dan paman-paman kami. Hal itu tidak membuat kami melainkan semakin menambah iman dan kepasrahan.Kita melewati jalan yang jelas, sabar diatas kepahitan dan kepedihan dalam jihad melawan musuh. Adalah perang tanding antara seorang dari kita dan seorang dari musuh, keduannya bertanding bagaikan dua hewan jantan yang tangguh,terkadang dari kita yang jatuh terkadang dari musuh, maka tatkala Allah melihat kesungguhan dan kejujuran kita,Allah menurunkan kekalahn dipihak musuh dan kemenangan dipihak kami, hingga Islam menjadi kokoh dan mantap kuat menancap. Demi Allah, seandainya kita melakukan seperti apa yang kalian lakukan , tentu tiang agama ini tidak pernah akan tegak dan batang iman tidak akan menghijau. Demi Allah kalian akan memerah darah dan mengakhiri dengan penyesalan”
Ini adalah bunyi kitab mereka sendiri! Ya Allah saksikanlah! Ali Radhiallahu `anhu menambahkan kesedihannya atas kepergian sahabat pada halaman 177,178:
” Manakah kaum yang diajak kepada Islam lalu menerimanya, yang membaca Al-Qur`an dan merincinya, yang diseru kepada perang lalu berhamburan maju sambil menghunus pedang, mengambil ujung-ujung bumi dengan menyerbu dan merapatkan barisan, sebagian gugur dan sebagian selamat. Mereka tidak merasa gembira dengan yang hidup dan tidak bersedih dengan yang mati,terkadang mereka pucat karena tidak tidur malam, diatas wajah mereka ada debu-debu orang yang khusu`. Mereka itulah saudara-saudaraku yang telah pergi. Sungguh pantas merindukan mereka dan menggigit jari atas kepergiannya”
Ali menyebut kemuliaan yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka pada hal.383:
“Ketahuilah wahai hamba-hamba Allah bahwa orang-orang yang bertakwa telah pergi membawa dunia yang fana dan akhirat yang abadi. Mereka menyertai ahli dunia dalam dunia mereka, tetapi tidak menyertai
mereka dalam upah mereka. Mereka telah tinggal didunia sebaik-baik (tingkah laku) yang dikenal dunia, dan memakan dari dunia dengan sebaik-baik (sikap) yang dikenal dunia Mereka telah mendapatkan
dunia sebagaimana yang didapatkan oleh orang-orang mewah dan mengambil dari padanya apa yang diambil oleh penguasa yang sombong, kemudian mereka berpaling dari dunia, cukup dengan bekal yang mengantarkan ke akhirat, dan dengan perniagaan yang menguntungkan. Mereka merasakan lezatnya zuhud didunia dan meyakini bahwa mereka akan berdekatan dengan Allah besok di akhirat, tidak ditolak doa mereka dan tidak dikurangi sedikitpun kelezatan dari mereka”
Ali memuji kaum Muhajirin dalam jawabannya kepada Muawiyah bin Abi Sufyan:
” Sungguh beruntung `Ahlu as-sabq` (orang-orang Islam terdahulu) dengan kedahuluannya (masuk islam) dan kaum Muhajirin yang pertama telah membawa keutamaan mereka”
Sekalipun ada konflik dengan Muawiyah, Ali –mudah2an Allah meridhinya—TIDAK MENGKAFIRKANNYA. Hal ini ia tulis dalam surat-
suratnya yang ia kirim keberbagai daerah dalam rangka menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di “Shiffin”. Surat ini diriwayatkan oleh Imam Syi`ah Muhammad Ar-Ridha dalam Nahjul Balaghoh hal 488. Ali menulis untuk mereka :
“Awalnya kita bertemu dengan kelompok dari penduduk Syam, yang nampaknya memang Rabb kita satu dan dakwah kita satu. Kita tidak menambahi (melebihi) mereka dalam iman kepada Allah dan membenarkan Rasul-Nya, mereka juga tidak melebihi kita. Semuanya sama kecuali apa yang kita perselisihakan tentang darah Ustman radhiallahu `anhu, dan kita bersih daripadanya.”
Ali pun telah mengingkari orang-orang yang yang mencela Mu`awiyah dan bala tentaranya. Ar-Ridha meriwayatkan dari Ali, dia berkata (hal 323):
“Sesungguhnya aku membenci untuk kalian jika kalian menjadi para pencela akan tetapi jika kalian mensifati amal-amal mereka dan menyebut kondisi mereka, maka hal itu lebih tepat dalam ucapan dan
lebih mengena dalam memberikan alasan, dan kalian (hendaknya) mengganti celaan terhadap mereka dengan do`a “Ya Allah lindungilah darah kami dan darah mereka dan perbaikilah hubungan di antara kami dan mereka”
semoga yg mengaku sebagai pengikut Imam Ali bisa mengikuti prinsip beliau tsb..
Salam.
Ketahuilah, Ahli sunnah juga sebenarnya mengkritik para sahabat, tapi tidak keluar dari system khilafah urRasyidin. Ahli sunnah juga membenci orang yang berbuat dzolim, even saudara sendiri, tapi tidak keluar dari system khulafaurRasyidin.
Ahli sunnah hanya menghukum yg berbuat dzolim. Itulah yang konstitusional, proporsional.
Tidak seperti Syiah..solusi mereka : keluar dari system.
(jadi kacau deh, kalo hidup begini didasarkan suka ga suka, kalo ga suka, keluar dengan idolanya. kalo kebetulan suka belum tentu kemudian taat sma idolanya)
Akhirnya, sya jadi ragu dengan sejarah syiah-ahlul bayt, jangan-2 ‘kecintaan’ kpd idolanya hnya kamuflase yg sebenarnya memang ingin memperkeruh agama ini.)
Inilah yang tidak diketahui para pengikut syiah, mereka hanya melihat / membaca sejarah dengan mata kepala tidak dengan mata bathin yg kemudian seolah-olah kaum sunni membuat kepalsuan sejarah.. Bacalah sejarah tidak hanya dengan mata kepala, baca-lah dgn mata bathin juga. FAIR kan?
Mangkanya, kepada Syiah-ahlul byt..kembalilah kepada system yang sudah disepakati. Boleh saja mengidolakan Ali, tapi bukan berarti keluar system Khulafaur RAsyidin ‘kan?
Sy sgt respek dengan Sunni: mereka mengakomodir perbedaan. ada : NU, Muhammadiya, PERSIS, dll. Mereka berbeda, tapi tetap didalam system..inilah keluarga besar yang mengakui perbedaan yg sebenarnya.
@Tonggos
Sayangnya Anda telah mengcopas tulisan beberapa tokoh yang tidak menyukai Syiah tanpa saringan, karena kutipan Anda di atas telah mengalami pemotongan dari isi khutbah yang asli. Sebenarnya sebagaimana yang dikutip oleh Syaikh Muhammad Abduh* (sunni) dan Sayyid Ali Raza** (syi’ah) kalimat tersebut justru berisi pujian untuk Ahlul Bait as. Berikut kalimatnya:
“Tengoklah anggota keluarga Nabi. Bertautlah pada arahan mereka. Ikutilah langkah mereka, karena mereka tak pernah membiarkan anda tanpa petunjuk, dan tak akan pernah melemparkan anda ke dalam kehancuran. Apabila mereka duduk, duduklah anda; dan apabila mereka bangkit, bangkitlah anda. Janganlah mendahului mereka, karena dengan itu anda akan tersesat; dan jangan tertinggal di belakang mereka, karena dengan itu anda akan runtuh. Saya telah melihat para sahabat Nabi, tetapi saya tidak menemukan seorangpun yang menyerupai mereka. Mereka mengawali hari dengan debu di rambut dan wajah, dan melewatkan malam dengan sujud dan berdiri dalam sholat…”
*Syaikh Muh. Abduh, “Syarh Nahjul Balaghah”, khutbah no. 96, hal. 189. [Lihat Catatan Kaki no. 18]
**Sayyid Ali Raza, “Syarh Nahjul Balaghah”, khutbah no. 96, hal. 152 [Lihat Catatan Kaki no. 19]
Jelas terlihat bahwa semua kata ganti “mereka” pada kalimat khutbah ini kembali kepada Ahlulbait as. Oleh karena itu, kalimat “Saya telah melihat para sahabat Nabi, tetapi saya tidak menemukan seorangpun yang menyerupai mereka” maksudnya adalah Imam Ali as tidak menemukan seorangpun dari para sahabat Nabi saww yang menyerupai Ahlulbait as.
(Yang ini sepertinya juga sudah pernah dibahas di blog ini, cuman lupa tulisan yang mana)
Anda meneruskan kekeliruan Anda dengan mengatakan;
Begitulah Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib memuji sahabat Rasulullah dengan sanjungan yang sangat indah. Sementara itu Ali mencela syi`ahnya (pendukungnya) dengan celaan yang sangat buruk,
setelah sekali lagimemuji sahabat Rasulullah .Ia berkata pada hal 91,92 , masih di Nahjul Balaghoh:
“Sungguh kita bersama-sama Rasulullah SAW , dibunuh anak-anak kami,cucu-cucu kami, saudara –saudara dan paman-paman kami. Hal itu tidak membuat kami melainkan semakin menambah iman dan kepasrahan. Kita melewati jalan yang jelas, sabar diatas kepahitan dan kepedihan dalam jihad melawan musuh. Adalah perang tanding antara seorang dari kita dan seorang dari musuh, keduannya bertanding bagaikan dua hewan jantan yang tangguh,terkadang dari kita yang jatuh terkadang dari musuh, maka tatkala Allah melihat kesungguhan dan kejujuran kita, Allah menurunkan kekalahn dipihak musuh dan kemenangan dipihak kami, hingga Islam menjadi kokoh dan mantap kuat menancap. Demi Allah, seandainya kita melakukan seperti apa yang kalian lakukan , tentu tiang agama ini tidak pernah akan tegak dan batang iman tidak akan menghijau. Demi Allah kalian akan memerah darah dan mengakhiri dengan penyesalan”
Ini adalah bunyi kitab mereka sendiri! Ya Allah saksikanlah!
Itu adalah pujian terhadap keluarga Nabi dan Ahlulbaitnya. Sebaiknya Anda harus bisa menunjukkan adakah kata-kata sahabat Nabi di situ.
Ali Radhiallahu `anhu menambahkan kesedihannya atas kepergian sahabat pada halaman 177,178:
” Manakah kaum yang diajak kepada Islam lalu menerimanya, yang membaca Al-Qur`an dan merincinya, yang diseru kepada perang lalu berhamburan maju sambil menghunus pedang, mengambil ujung-ujung bumi dengan menyerbu dan merapatkan barisan, sebagian gugur dan sebagian selamat. Mereka tidak merasa gembira dengan yang hidup dan tidak bersedih dengan yang mati,terkadang mereka pucat karena tidak tidur malam, diatas wajah mereka ada debu-debu orang yang khusu`. Mereka itulah saudara-saudaraku yang telah pergi. Sungguh pantas merindukan mereka dan menggigit jari atas kepergiannya”
Khutbah lengkapnya seperti ini;
“Dimana mereka, yang diundang kepada Islam dan telah menerimanya. Mereka membaca Al-Qur’an dan memutuskan sesuai dengan itu. Mereka disuruh bertempur dan mereka melompat seperti unta-unta betina melompat ke arah anak-anaknya…Mata mereka telah putih karena menangis. Perut mereka telah menipis karena berpuasa. Lidah mereka telah kering, karena berdoa. Mereka pucat karena jaga. Wajah mereka mengandung debu takwa karena Allah. Ini adalah para sahabat saya yang telah pergi…”
Nahjul Balaghah, khutbah no. 120. [Lihat Catatan Kaki no. 20]
Kalimat ini jelas berisi pujian kepada pengikut Imam Ali as yang setia. Silakan anda baca lagi khutbah lengkapnya.
Hal ini diperkuat juga dengan riwayat yang menyatakan bahwa suatu hari Imam Ali as melihat sekelompok lelaki di pintu rumahnya. Lalu beliau bertanya kepada Qanbar tentang siapa mereka itu, dan ia menjawab bahwa mereka adalah syi’ah beliau as. Ketika mendengar ini, dahi Imam Ali as berkerut seraya berkata : “Mengapa mereka dikatakan syi’ah ?”. Kemudian Qanbar bertanya : “Apakah tanda-tanda syi’ah ?”. Imam Ali as menjawab : “Perut mereka tipis karena lapar, lidah mereka kering karena haus, mata mereka suram karena menangis”.
Sayyid Ali Raza, dalam “Syarh Nahjul Balaghah”, khutbah no. 120, hal. 181 [Lihat Catatan Kaki no. 21]
Seterusnya yang lain mohon diperbaiki dan dikoreksi sendiri.
Saya berharap Anda tidak sekedar melakukan copas yang tanpa pengecekan terlebih dulu.
Salam
@Amrand
8 kebingungan yang mas timbulkan, setidaknya bagi saya;
Tidak keluar dari sistem Khulafaur Rasyidin? Eh teori baru apa lagi?
Sistem seperti apa Khulafaur Rasyidin ini? Apakah sistem Islam tidak cukup? Hati-hati bid’ah.
*bingung-1*
Keluar dari sistem? Sistem apa?
*bingung-2*
Siapa yang hidup didasarkan suka ga suka?
*bingung-3*
Apa hubungannya sejarah syiah dengan “teori-teori” di atas?
*bingung-4*
Waduh…..ada teori baru lagi. Membaca sejarah dengan mata bathin!
Mas Amrand Yang Wah, coba ajari saya bagaimana caranya membaca sejarah dengan mata bathin? Bagaimana caranya membuktikan bahwa dengan mata-kepala saja belum cukup?
*bingung-5*
Mas, ini bukan sekedar idola-mengidola. Ini adalah perintah Allah swt dan Nabi saw untuk mengikuti Beliau Ahlulbait as.
*bingung-6*
Ya iyalah….NU, Muhammadiyah dll kan Sunni?
*bingung-7*
Nama mas mengacak-acak nama saya?
*bingung-8*
Salam
@mas armand yang baik,
ketahuilah, kebingungan anda (6 yg bingung) karena memang anda terlalu mendahulukan otak-logika dari hati, makanya bingung. Anda terlalu narsys (mengagumi) kepandaian otak anda, tapi tidak dibarengi dng kerendahan hati (mgnkin ini karakter syiah pd umumnya kali yee…)
betapa banyak yg jenius tapi hatinya jauh dari hidayah. Tp banyak juga yg berbicara ditataran hati justru menghasilkan ilmuwan-2 muslim yg kaffah..
makanya otak itu harus disinari hidayah yg berasal dari bersih dan kerendahan hati agar pinter dn sholeh.
Oya, alam jagat raya ini Allah ciptakan sbg bukti kehebatanNya. kita tidak akan sanggup hanya mengandalkan logika, sampai kiamat terjadi.
Cara memahaminya adalah gunakan otak dengan dasar berpikir dari hati. (makanya letak hati berada di bawah-jantung, otak diatas-kepala). jangan sebaliknya, otak dulu, hati belakangan. keblinger nantinya.bingung seperti mas armand maaf.
tidak salah toh sy punya panggilan amrand, sebagai mana tetangga sebelah bernama toto ga bingung ada temannya bernama titi..hehehe…
Syiah, kalian percaya dengan ‘”Hidayah” ?
coba kalao percaya, diletakan dimana “hidayah” itu? apa di otak kita atau hati kita?
makanya, hati dulu-hidayah dulu, baru berpikir. percaya dulu, baru aplikasinya.
nah, syiah itu selalu njlimet, muter-muter di otak. mainnya di otak dulu. hati belakangan. muter-muter di sejarah keburukan muawiyah mulu, muter-muter di sejarah, ujung-ujungnya dicari deh mana yang salah dan bener (tataran otak) TANPA menghiraukan dampak baik-buruknya (tataran hati).
seharusnya mencari KEBENARAN tidak melupakan dasar KEBAIKAN (ini mah mencari kebenaran dengan dasar keburukan, syak wasangka, caci-maki)
…betul tidak, wahai sodaraku syiah?
…betul tidak Islam seperti ini sodaraku syiah?
@Amrand
Diskusi mengenai akal & hati serta mana yang lebih utama antara keduanya sebenarnya akan mengasyikkan. Namun sayangnya kita akan semakin menjauh dari tema tulisan mas SP.
Dan nasehat saya, agar mas tidak terjebak dengan kungkungan mazhab. Setiap yang memuji dan memuja Imam Ali sedikit-sedikit dibilang Syiah. Mengkritisi prilaku sahabat dibilang Syiah.
Apa mas ga pernah mendengar ucapan Imam Syafe’i: “Jika karena kecintaanku kepada Ahlulbait dikatakan Rafidhi, maka saksikanlah aku adalah seorang Rafidhi”
Apakah mas tidak menyadari bahwa riwayat-riwayat Imam Bukhari-Muslim banyak yang berisi pujian thd Ahlulbait, menggelari mereka ‘alaihissalam, dan tidak sedikit celaan kepada sahabat?
Jadi, apakah mereka Syiah?
Semoga Rahmat Allah swt tetap dilimpahkan kepada kita semua. Amin.
Salam
@amrand acak2
dengan akal dan fikiran (otak) manusia dapat membedakan sejarah (ilmu) yang benar dan salah, kalo batnin dulu ya tdk mungkinlah heheh…
iya anda jangan ngacak-ngacak nama orang, saya juga bingung nulisnya, ntar salah paham lagi, hehehe…
Salam
@amrand acak2
Yang perlu digaris bawahi adalah pada zaman Muawiyah dan Abbasiyah para Imam as dari Ahlulbait Nabi SAW semua mati dibunuh dan diracun, kecuali Imam Muhammad al Mahdi as dan berabad-abad lamanya umat Islam dijauhkan/terjauhkan dari Tsaqalain yakni Al Qur’an dan Ithrah Ahlulbait Nabi SAW, sehingga kini umat Islam terjebak dalam sejarah yang keliru (tanpa disadari).
Salam
Jangan mengatasnamakan KEBENARAN lalu melupakan KEBAIKAN (akhlakul karimah).
jangan mengambil satu hadits, lalu melupakan hadits lainnya.
banyak hadits nabi yg membicarakan keutamaan para sahabat nabi ketika nabi masih hidup..tanpa pandang bulu..siapa saja mereka.dari mana saja asal mereka. karena itulah kebijakan yg utama dari ajaran ini.
Seandainya, seandainya, seandainya…para sahabat dulu sebelum masuk Islam, mengetahui bhw Islam itu berdiri atas dasar kekeluargaan (fokus kpd Ali, fatimah, husein thok),
maka, maka, maka, yg terjadi kemungkinan besar mereka TIDAK AKAN SUDI masuk ISLAM! Karena dipikir mereka : ISLAM tidak fair, tidak adil dan tidak proporsional! Islam hanya agama keluarga.. dan ITUpun hanya untuk generasi kedepan para pengikut Ali !! sedangkan hari ini ali masih kanak-kanak, sahabat sudah pada tua, masuk akal kah…??
Pertanyaan utk kalian-sodaraku syiah: Mohon dijawab :
Sekarang coba dipikir ! dngn memposisikan kalian sebagai para sahabat nabi sebelum masuk islam, masih berjiwa jahil ketika ada tawaran ber-Islam oleh Nabi SAW..
bayangkan..bayangkan kalian seperti mereka yg tahu bhwa islam itu nanti seutama-utamanya adalah golongan Ali dan pengikutnya di masa depan.
padahal ali ketika itu masih cilik-petik..culun, ga tahu apa-apa.
Sedangakan kalian adalah para pemuda and tetua kaum quraisy yg TINGGI GENGSI-nya.. apakah mau menerima tawaran nabi??
apakah memang demikian cara berdakwah nabi??
(sedangkan Muhammad sendiri yg jelas-jelas al-amin saja masih BANYAK yng menentang!)
Jawab dengn jujur dari hati (bukan muter-muter di otak karena kejujuran ada dihati, bukan diotak!)
N.B :
toloooooooong di jawab ya utk yg kesekian kali pertnyaan saya dari tulisan sy yg sebelum2nya ga pernah didjawab….ga elok ah kalo cara kalian seperti ini)
Jawab dengan JUJUR dari HATI..bukan DG otak Karena OTAK bisa muter-2. sekali lagi dg hati kalau masih punya hati kecil yg ga pernah berbohong….
@arman, anda masih muter-muter..yg bikin jauh topik ini anda sendiri, ga mudheng memang kalo sy ajak diskusi dari hati ke hati..
Saya setuju kebenaran kita cari, tapi jangan lupa akhlakul karimah.
Jangan mengatasnamakan KEBENARAN lalu melupakan KEBAIKAN (akhlakul karimah).
Jangan mengambil satu hadits, lalu melupakan hadits lainnya.
Banyak hadits nabi yg membicarakan keutamaan para sahabat nabi ketika nabi masih hidup..tanpa pandang bulu..siapa saja mereka.dari mana saja asal mereka. karena itulah kebijakan dan kebajikan yg utama dari ajaran agama ini.
Perumpamaan :
Seandainya, seandainya, seandainya…para sahabat dulu sebelum masuk Islam, mengetahui bhw Islam itu berdiri atas dasar kekeluargaan (fokus kpd Ali, fatimah, husein thok),
maka, maka, maka, yg terjadi kemungkinan besar mereka TIDAK AKAN SUDI masuk ISLAM! Karena dipikir mereka : ISLAM tidak fair, tidak adil dan tidak proporsional! Islam hanya agama untuk keluarga nabi dan ITU pun hanya untuk generasi kedepan para pengikut Ali !! sedangkan hari ini ali masih kanak-kanak, sahabat sudah pada tua, masuk akal kah…?? Renungkan….
Pertanyaan utk kalian-sodaraku syiah: Mohon dijawab :
Sekarang coba dipikir ! dngn memposisikan kalian sebagai para sahabat nabi sebelum masuk islam, masih berjiwa jahil ketika ada tawaran ber-Islam oleh Nabi SAW..
bayangkan..bayangkan kalian seperti mereka yg tahu bhwa islam itu nanti seutama-utamanya adalah golongan Ali dan pengikutnya di masa depan (seperti keyakinan kalian saat ini), padahal ali ketika itu masih cilik-petik..culun, ga tahu apa-apa.
Sedangakan kalian adalah para pemuda and tetua kaum quraisy yg TINGGI GENGSI-nya..
1. apakah mau menerima tawaran nabi??
2. apakah memang demikian cara nabi mendakwahkan Islam??
(sedangkan Muhammad sendiri yg jelas-jelas al-amin saja masih BANYAK yng menentang!)
3. Bagaimana kedudukan generasi awalun sebelum khalifah Ali? Mereka yg gugur di perang Badar? perang Uhud? Mereka msih murni akidahnya. Sami’na wa atho’na kpd rasulnya. Yg jelas mereka bukan pengikut Ali, hanya pengikut Nabi SAW! semua mengikut nabi, tak terkecuali Ali.
4. Apakah Islam awal-awal seperti yg kalian yakini sekarang ini? ..sia-sia dong usaha mereka – awwalun— yg membela islam karena mereka bukan syiah ali-husein. Karena syiah baru ada belakangan…sejak padang karbala hehehe….
Jawab dengn jujur dari hati (bukan muter-muter di otak karena kejujuran ada dihati, bukan diotak!)
N.B :
Toloooooooong di jawab ya utk yg kesekian kali pertnyaan saya dari tulisan sy yg sebelum2nya ga pernah didjawab (dijwab sih, tp ga nyambung, muter-muter maklum kepintern sih jawabnya….ga elok ah kalo cara kalian seperti ini)
Jawab dengan JUJUR dari HATI..bukan DG otak Karena OTAK bisa muter-2. sekali lagi dg hati kalau masih punya hati kecil yg ga pernah berbohong…. .
Kalo ga bisa menjwb dg kejujuran, masih muter-muter, maka saksikan kalian memang sudah kena virus..dan end of conversation. (drpd sy ketularan virusnya juga)
Pertanyaan utk kalian-sodaraku syiah: Mohon dijawab :
Sekarang coba dipikir ! dngn memposisikan kalian sebagai para sahabat nabi sebelum masuk islam, masih berjiwa jahil ketika ada tawaran ber-Islam oleh Nabi SAW..
bayangkan..bayangkan kalian seperti mereka yg tahu bhwa islam itu nanti seutama-utamanya adalah golongan Ali dan pengikutnya di masa depan.
padahal ali ketika itu masih cilik-petik..culun, ga tahu apa-apa.
Sedangakan kalian adalah para pemuda and tetua kaum quraisy yg TINGGI GENGSI-nya.. apakah mau menerima tawaran nabi??
OOO Berarti anda mengatakan para sahabat sebelum Islam adalah orang2 Jahil dang Tinggi Gengsinya ….. jawabnya adalah : Pantes susah menerima ajaran Islam dengan keutamaan Muhammad SAAW dan ahlul baitnya).
Harusnya orang yang yakin terhadap Islam harus menerima semua hukum yang ditetapkan. Kalo sudah Islam masih keberatan itu penyakit hati namanya….
Anda jangan mengandaikan kalo kita saat itu, toh anda sendiri masih keberatan dengan keutamaan Ali AS….
Kalo masalah umur jadi patokan anda pasti termasuk orang yang keberatan jika Rasul di saat umur 40 Th harus memimpin umat Islam yang umurnya banyak yg jauh lebih tua.
Dasar apa anda mengatakan Ali AS saat itu masih cilik-ptik dan culun ?? jika anda membaca sejarah siapa yang mampu mengalahkan jagoan2 kafir pada setiap peperangan ??
jadi jelas jawaban saya bahwa Jika saya telah memilih Islam, maka saya akan meninggalkan sifat JAHIL dan GENGSI yang TINGGI.
(sedangkan Muhammad sendiri yg jelas-jelas al-amin saja masih BANYAK yng menentang!)
….
Kalo yang ini sekarang juga masih ada yang nentang koq.. jelas2 dalam Al-Quran dan hadist Tsaqalain mengenai keutamaan Ahlul bait Nabi SAAW.
**
Batasan nya gini : Anda ga bisa yakin 100% bahwa hati kami seperti yang anda sangka, jadi jawaban kami mengenai pertanyaan anda jangan dinilai dari perasaan / hati anda.
@Amrand
Saya tidak berkeberatan menerima konsep ini. Masalahnya adalah siapa yang bisa menilai kebaikan yang notabene bersifat subjektif? Kebaikan yang saya anut belum tentu dianggap sama oleh mas atau orang lain, bahkan hingga derajat kebaikan itu sendiri.
Masalahnya adalah ‘hadits yang satu ini’ tidak dibantah oleh mereka yang keberatan. Jika mas tidak setuju dengan hadits yang disampaikan, tolong dikoreksi dan jika ada hadits lainnya yang mampu mengkoreksi tolong juga disampaikan. Bukan dengan cara ngomel-ngomel tanpa arah dan langsung menghujat mazhab tertentu.
Iya saya juga tau, tapi berapa banyak hadits mengenai keutamaan sahabat dan berapa banyak hadits mengenai keutamaan dan kemuliaan ahlulbayt? Serta berapa banyak hadits mengenai keutamaan sahabat yang ternyata patut dipertanyakan keshahihannya? Di blog ini cukup banyak membicarakan hadits-hadits yang dianggap shahih mengenai sahabat, namun ternyata tidak.
Ada pun masalah utamanya dari mas adalah mengenai definisi sahabat, menyatakan semua sahabat adil, yang bahkan secara sadar atau tidak telah meletakkan posisi mereka hingga pada derajat maksum seperti halnya Nabi saw. Sementara Nabi saw yang maksum menurut mas masih bisa diterima mengenai kekurangannya? I’tikad seperti apa ini?
Tidak ada yang ber’itikad dan mengatakan bahwa Islam hanya diperuntukkan bagi keluarga Nabi. Yang benar adalah Islam diturunkan untuk rahmatan lil ‘alamin. Ahlulbait Nabi adalah sebagai penjaganya. Hal ini sudah ditegaskan Nabi saw sendiri yang terkenal dengan Hadits Tsalaqain dengan sifat suci mereka di AQ Surah Al-Ahzab: 33.
Jika mas keberatan, merasa Islam tidak fair, tidak adil dan tidak proporsional dengan kemuliaan yang diberikan Allah swt kepada Ahlulbait Nabi, maka itu bukan urusan saya. Keadilan adalah milik allah swt. Dan Allah swt lebih mengetahui kebutuhan hamba-Nya. Terpulang kepada mas untuk mau menerimanya atau tidak setelah pengetahuan ini mas dapatkan.
Karena awalnya ditujukan ke saya (bukan ke Syiah), maka saya akan coba jawab.
Mas rupanya belum paham mengenai kedudukan dan keimamahan Imam Ali.
Imam Ali ditunjuk secara resmi sebagai pengganti Rasul saw ketika di Ghadir Khum (saya rasa mas sdh pernah baca isi khutbahnya Rasul saw di tempat ini) dimana beliau sudah dewasa dan layak untuk menerima amanat dari Allah dan Rasul-Nya. Selain itu, apakah mas pernah baca riwayat sejarah yang menceritakan Imam Ali yang masih belia (13 thn?) sudah diisyaratkan sebagai pemimpin umat setelah Nabi? Pernahkan mas baca sejarah ketika Rasul saw ingin menyampaikan risalah Islam dan mengundang seluruh kerabatnya termasuk Abu Thalib, Abu Jahal, Abu Lahab, dll dan Rasul saw di ketika itu menyatakan bahwa Ali adalah sebagai washi Beliau? Masih “culun” waktu itu Imam Ali, mas.
Semasa Nabi saw masih hidup tentu saja tidak ada dikotomi pengikut Muhammad dan pengikut Ali. Semuanya adalah pengikut Nabi Muhammad saw. Terbentuknya kelompok pengikut Ali terjadi setelah kepergian Nabi saw.
Mengenai apakah para sahabat setuju dengan cara dakwah Nabi saw, dapat diperiksa dengan dilaksanakannya atau tidak perintah Nabi saw agar menjadikan Imam Ali sebagai pengganti Beliau.
Sudah dijawab mas. Silakan mas periksa sendiri apakah jawaban saya ini pake otak atau dari hati. Mas keliatannya yg lebih faham.
Salam
Tidaklah protes terhadap ketetapan Allah telah memuliakan sebagian dari yang lainnya sebagai suatu kedengkian.
1. Telah dimuliakan manusia dari makhluk lainnya ==> tidaklah makhluk lain dengki kepada manusia.
2. Telah dimuliakan beberapa Nabi dari Nabi lainnya ==> tidaklah ada dengki di antar mereka.
QS:2:253: Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat.
3. Telah dimuliakan sebagian manusia dari manusia lainnya:
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (Qs 3 Ali Imran 33)
4. Allah memuliakan ahlul bayt:
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait[1217] dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Bersabda Nabi SAWW: “Sesungguhnya perumpamaan Ahlul Baitku di sisi kalian bagaikan bahtera Nabi Nuh di sisi kaumnya. Siapa yang ikut selamat dan yang tertinggal akan tenggelam.”
Dan masih banyak lagi kemuliaan2 yang Allah berikan kepada seseorang dari yang lainnya. Tidaklah baik kita mempermasalahkan ini. Karena kemuliaan2 yang Allah berikan tersebut tidak satupun merugikan kita (kecuali hanya kedengkian kita), bahkan kemuliaan2 mereka itu membawa barokah sehingga kita mendapatkan cipratan kemuliaan mereka jika kita mencintai oang2 yang telah Allah muliakan.
Dan tidaklah baik bagi kita memisah2kan siapa2 yang mencintai ahlul bayt. Karena kecintaan adalah sesuatu yang berasal dari hati. Yang penting kita semua setuju bahwa ahlul bayt wajib dicintai. Sedangkan bagaimana cara dan nilai kecintaan kita biarlah Allah yang menilai.
Diskusi ini bisa bermanfaat ketika berhenti di titik yang semestinya kita berhenti. Ketika kita temukan persamaan bhw kita semua mencintai ahlul bayt, maka kita cukupkan diskusi tsb. Ketika kita lanjutkan untuk mencari siapa yang lebih/layak mencintai maka itu sudah hasil kerja Iblis.
Rasulullah dan Ahlul Bayt a.s. tidak ridha jika kecintaan kita kpd mereka diiringi dg kebencian thd kelompok lain. Rasulullah menjadi rahmat bagi alam semesta dan bukan hanya bagi kelompok tertentu.
Wassalam.
kalian tidak mau bicara JUJUR dgn hati anda sendiri, bagaimana mau jujur dengan orang lain?????
@abelardo
mas, maaf, anda ga mudheng ya apa yang saya maksud. jwb-mu ngelantur. terlalu banyak noda hitam dihatimu sehingga otakmu tidak tercerahkan.
@armand
“Ahlulbait Nabi adalah sebagai penjaganya”
Allah-lah yg menjaga agama ini..inna nahnu nadzalna dzikro, wa inna nahnu lahaafidzuun (QS:a-hijr:9). ayat ini mengenai keutamaan alquran, tapi intinya Allah-lah yg akan menjaga addiien ini.
“Selain itu, apakah mas pernah baca riwayat sejarah yang menceritakan Imam Ali yang masih belia (13 thn?)”
betul, isyarat itu, dan terbukti kan Imam Ali jadi pemimpin keempat?
“Masalahnya adalah siapa yang bisa menilai kebaikan yang notabene bersifat subjektif? Kebaikan yang saya anut belum tentu dianggap sama oleh mas atau orang lain, bahkan hingga derajat kebaikan itu sendiri.”
tidak usah berbelit..kebaikan yang sama yg bersumber dari Alquran-hadits. to the point aja :
1 .ngomongi orang (ghibah) itu kebaikan bukan?
2. apalagi ini, ngomongin mereka para sahabat yang sudah dijamin surga dengan mencaci dan menjelek2an mereka, bahkan dendam, dan mengeksposenya..apa itu kebaikan?
“Ada pun masalah utamanya dari mas adalah mengenai definisi sahabat, menyatakan semua sahabat adil, yang bahkan secara sadar atau tidak telah meletakkan posisi mereka hingga pada derajat maksum seperti halnya Nabi saw. Sementara Nabi saw yang maksum menurut mas masih bisa diterima mengenai kekurangannya? I’tikad seperti apa ini?”
ini sudah salah kaprah lagi..sy dan dibelakang sy yg sepaham tidak mengatakan mereka maksum. Kami hanya menghormati mereka sbg para pejuang islam, sebagaimana para pahlawan bangsa ini memperjuangkan kemerdekaan. tentu tak terlepas dari dosa dan noda. Paham??
“Mengenai apakah para sahabat setuju dengan cara dakwah Nabi saw, dapat diperiksa dengan dilaksanakannya atau tidak perintah Nabi saw agar menjadikan Imam Ali sebagai pengganti Beliau”
semudah itukah? anda tidak masuk apa yg saya maskud..apakah Islam hanya membicarakan suksesi saja?sebegitu besarnya-kah suksesi ini dimata kalian dibandingkan mendakwahkan islam hingga seantero penjuru dunia?
kalian harus tahu..KAMI mencintai Ali, dan ahlul baitnya nabi! tidak ada bantahan itu. kami mengikuti Ali dan keluarga nabi, juga no argumen! siapa yang bilang kami membencinya?? kalian jangn bikin fitnah baru! tahu dosa fitnahkan?
TETAPI
kami proporsional. adil dan menjunjung SEMUA yang mengagungkan ISLAM. dan juga mengakui siapa saja umat islam yg merusak islam..hanya kami TIDAK mau MENGEKSPOSE-nya berlebihan. itulah yg MUNGKIN bagi kalian dianggapnya SEJARAH telah menipu.
Sebetulnya, tidak ada yg baru dengan apa yg kalian punya..yg baru di kalian cuma PENGKULTUSAN SECARA BERLEBIHAN, CACI MAKI PARA SAHABAT.
sementara yg lain, sejarah muawiyah, FADAK,dan tema-2 yg lainnya ga jauh beda-idem dito. istilah ahlul bait juga ga jauh beda, cuma kami lebih lengkap dan komprehensip siapa saja keluarga nabi itu : nabi dan anak-istri-2nya, mertuanya, dan mantu-2nya serta cucu-2nya. kami mencintai dan menghormati mereka. tapi tidak berlebih2an hingga mencaci yang lainnya.
kami mencintai Islam ini, agama ini yg membawa pencerahan..Islam ini lah yg membawa kebahgiaan..bukan org lain, bkan pula orang tua, sodara, ulama, sahabat bahkan nabi-pun tidak. tapi kami menghargai usaha-usaha mereka,mencintai dan mendoakan walaupun mereka ada juga kelemahannya.
kami adalah umat yg hanya mau berkorban untuk ISLAM..membela ISLAM..dan mendukung siapa saja mereka yang
berjuang untuk ISLAM..
kami adalah umat yg jauh dari rasa benci dan dendam..
moderat trhdp sesama sodara MUSLIM dan militan thd musuh ISLAM.
mudah-2n paham.
@atasku.
masalah yang saudara tulis panjang lebar udah kita bahas, coba lebih banyak baca tulisan di blog ini.(* siapa yang ngelantur yah ?)
Saya tekanin lagi, disini ga ada yang menghujat dan mencaci sahabat, (*siapa yang banyak noda hitamnya yah ?)
Saya bukan penganut golongan yang tunduk pada sejarah yang sudah direkayasa, dan saya tidak setuju kalo menginformasikan sesuatu yang benar adalah Ghibah.
dan satu lagi mas… tulisan mas yg ini :
kami mencintai Islam ini, agama ini yg membawa pencerahan..Islam ini lah yg membawa kebahgiaan..bukan org lain, bkan pula orang tua, sodara, ulama, sahabat bahkan nabi-pun tidak.
Ini perlu dijelaskan mas… kl Islam agama yang membawa pencerahan saya setuju, tapi saya adalah pecinta Nabi SAAW, keluarganya, sahabatnya, orang tua kami, sodara dan ulama.
@amrand
Bagaimana caranya? Seperti halnya sifat Allah swt sebagai Pemberi Rezeki, diperlukan perantara-perantara untuk menyediakan rezeki ini. Perantara Penjaga Keutuhan Islam adalah Nabi dan Manusia-manusia Suci setelahnya. Siapakah manusia-manusia yang mengemban tugas suci itu? Mas bisa telaah dari Hadits Tsaqalain yang diriwayatkan oleh Tirmizi berikut;
Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Wahai manusia sesungguhnya Aku meninggalkan untuk kalian apa yang jika kalian berpegang kepadanya niscaya kalian tidak akan sesat, Kitab Allah dan Itrati Ahlul BaitKu”.
(Hadis riwayat Tirmidzi,Ahmad,Thabrani,Thahawi dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albany dalam kitabnya Silsilah Al Hadits Al Shahihah no 1761).
Paparan yang lebih detil mengenai hadits ini dapat mas baca di sini: http://secondprince.wordpress.com/2008/06/01/berpegang-teguh-pada-sahabat-nabi-saw/
Kita bisa berdiskusi di link itu jika mas mau.
Saya tidak mempersoalkan pemimpin ke berapa Beliau. Yang saya komentari dari mas sebelumnya adalah mengenai komentar “keculunan” Imam Ali oleh mas.
Saya juga mau tanya sama mas. Ayat-ayat di quran yang menceritakan tentang kejelekan dan keburukan orang-orang tertentu, kemunafikan mereka, kekerasan hati mereka, kesombongan mereka, kezaliman mereka dan lain-lain keburukan. Apakah ghibah? Apakah Allah swt sedang melakukan ghibah? Atau Allah swt ingin menyampaikan sebuah kisah yang harus menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mau befikir? Apakah Imam Bukhari-Muslim dan perawi-perawi lain sedang berghibah ketika mengungkapkan riwayat yang mendiskretkan sahabat? Apakah ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah yang merekam kisah kelompok yang membunuh Utsman melakukan ghibah? Apakah tulisan-tulisan mengenai sejarah Islam adalah ghibah? Coba ini dijawab mas.
Mencari tau mana yang benar dan mana yang keliru, suatu kebaikan atau bukan? Menunjukkan mana yang benar mana yang salah itu suatu kebaikan atau bukan? Meluruskan sesuatu yang menyimpang itu suatu kebaikan atau bukan? Coba jawab juga mas.
Siapa mereka yang dijamin masuk surga? Apa keistimewaannya? Bukankah kita juga dijamin masuk surga dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat? Kemudian yang penting. Siapa yang mencaci-maki? Siapa yang balas dendam? Sudah sering saya mengkoreksi mengenai tuduhan sembarangan dan tak bermutu ini. Penulis hanya mencoba meluruskan riwayat yang dianggapnya menyimpang. Kalau mas keberatan dengan riwayat ini, seharusnya yang mas cela adalah Sang Perawi.
“
Ungkapan ‘mereka tidak terlepas dari dosa dan noda’ adalah sekedar keluar dari mulut mas dan yang sepaham dengan mas. Padahal i’tikad mas berkebalikan dengannya. Jika saya tanyakan apakah Nabi saw pernah berbuat keliruan dan kesalahan? Maka tanpa ragu dan sungkan kalian akan menunjukkan riwayat-riwayat mengenainya. Namun sebaliknya, jika kami menanyakan apakah sahabat (utama) penah melakukan kekeliruan dan dosa? Kalian dengan wajah ragu menyatakan “Kami tidak mengetahui jika sahabat (utama) pernah melakukan kesalahan dan dosa”. Salahkah saya?
“
Bagi saya suksesi ini titik paling penting dari bukti ketaatan terhadap Nabi saw. Suksesi ini adalah merupakan salah satu tahap ujian yang paling berat dihadapi oleh para sahabat. Bayangkan saja bahwa mereka diharuskan mengangkat Imam Ali sebagai pemimpin yang notebene jauh lebih muda dari mereka? Dimana mereka adalah masing-masing pemimpin kaum (suku)? Dimana di saat perang Imam Ali yang paling banyak membunuh saudara-saudara kafir mereka?
Alhamdulillah…jika i’tikad mas seperti itu. Namun rasanya saya tidak pernah mengatakan bahwa kalian membenci mereka. Dimana kata-kata saya seperti itu?
“
Siapa yang mengagungkan Islam? Siapa yang tidak? Siapa yang merusak? Ini kan perlu mas ketahui? Atau apakah mas anggap semua ratusan juta yang mas anggap sahabat semuanya mengagungkan Islam? Apakah tidak ada manusia dari ratusan juta itu yang melenceng? Alur logika inilah yang tidak dianut oleh mas dan yang sepaham dengan mas.
Kalau mencermati komen-komen mas dan yang lainnya, bahkan pengkultusan terhadap sahabat itu telah dilakukan oleh mas. Coba pikirkan, apakah bukan pengkultusan namanya jika setiap pembicaraan riwayat mengenai kejelekan sahabat selalu dicela dan dituduh ghibah? Yang parahnya adalah bahwa hal itu mencakup keseluruhan sahabat. Sepanjang pengetahuan saya tuduhan caci-maki terhadap sahabat di blog ini selalu dimunculkan oleh mas dan yang sepaham dengan mas. Namun tidak terbukti. Jika ada maka saya juga tidak setuju dan itu bukan menggambarkan pengikut sesungguhnya dari Imam Ali saya kira.
Mengenai siapa-siapa Ahlulbait as, sebaiknya mas baca dan telaah di sini: http://secondprince.wordpress.com/2008/10/23/ayat-tathhir-khusus-untuk-ahlul-kisa%e2%80%99/
Apakah cuman menghargai, mencintai dan mendoakan yang mas lakukan? Bahkan kepada Nabi sekalipun? Apakah Nabi juga yang mas masukkan ke dalam ‘mereka juga ada kelemahan?
Mudah-mudahan begitu juga dengan mas.
@alberado
Terima kasih sdh bantu menjawab
Salam
Satu lagi buat mas Amrand,
Kalo kita baca lagi, kami tidak pernah mengatakan sahabat itu cilik-pitik dan culun. itu keluar dari tulisan anda sendiri, siapa sebenarnya yang menghina ?
Apakah mas juga bisa berfikir jujur dengan hati anda, pembelaan anda terhadap sahabat2 Nabi lebih mengarah bahwa sahabat adalah manusia suci yang tidak boleh di nilai, mohon dijelaskan lagi pertanyaan terakhir saudara Armand apakah mas menganggap Nabi SAAW mempunyai kelemahan ??
Terima kasih kembali mas Armand, penjelasannya sangat baik.
[...] Sahabat Nabi Terlibat D… cinta islam di Apakah Sahabat Nabi Terlibat D… abelardo di Daftar Sahabat Nabi SAW Yang M… armand di Daftar Sahabat Nabi SAW Yang M… abelardo di Daftar Sahabat Nabi SAW Yang [...]
hehhe…..akhirnya kelompok yg tdk setuju sejarah itu dibahas walaupun itu berasal dari tokoh yg mereka akui kelurusannya…berjumpalitan tdk dengan argumentasi sejarah…mereka berputar2…seperti gasing yg mendenging…tak karuan arahnya…
istigfar….minta dibukakan pintu hidayah dan baca lagi,,
mba fatma, mas imem (atau mba inem?), mas amrand, pernyataan anda2 telah banyak ditanggapi oleh mas SP, mas armand dll. Namun saya juga ingin menanggapi khusus pernyataan bahwa Syi’ah telah keluar dari sistem Khulafaurrasyidin, Syi’ah membentuk kelompok sendiri/baru dan Syi’ah tidak mau bergabung/bersatu dg Sunni. Benarkah ?
Apa yang anda sebut dg Sistem khulafaurrasyidin menurut saya kurang tepat. Barangkali yang lebih tepat adalah sistem suksesi kepemimpinan pasca wafatnya Nabi saw. Dan yg terpenting adalah bagaimana system suksesi kepemimpinan pasca Nabi yang sesuai dg Al-Quran dan Sunnar Rasul ?
Kalau memang pegangan anda2 dan saya adalah AlQuran dan Sunnah Rasul, silakan anda menelaah QS Baqarah 124, QS Ahzab 33, Hadis Ashabul Kisa, hadis Ghadir Khum, Hadis Tsaqalain dan hadis Safinah serta hadis2 yang sejenis, maka akan terlihat bahwa Allah dan Rasul-Nya saw telah menetapkan suatu sistem suksesi kepemimpinan pasca Nabi saw yang secara berulang-ulang disampaikan kepada umat Islam agar dketahui secara luas oleh masyarakat dan puncaknya adalah pada saat Haji Wada, dimana dalam perjalanan pulang Nabi berhenti di suatu tempat yang bernama Ghadir Khum dan di situ Nabi mengumumkan figur yang akan menggantikannya setelah beliau wafat, yaitu Ali bin Abi Thalib. Inilah sesungguhnya system baku suksesi kepemimpinan pasca Nabi saw yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.
Salah satu kriteria kepemimpinan ilahiyah pasca Nabi saw yang mendasar adalah kesucian total (lihat QS Baqarah 124 dan QS Ahzab 33 dan hadis Ashabul Kisa). Dg kriteria ini maka tak mungkin para sahabat yang mantan penyembah berhala, peminum miras dsb bisa menjadi pengganti Nabi saw.
Namun secara de facto Abu Bakar menjadi khalifah. Tapi fakta ini tidak mengurangi atau membatalkan de jure-nya hak Ali bin Abi Talib menjadi khalifah pengganti Nabi saw. Oleh karena itu apakah tidak lebih tepat para sahabat yang mendukung dan mendudukan Abu Bakar pada kursi kekhalifahan ini disebut telah merusak atau menghancurkan sistem suksesi kepemimpinan ilahiah yang telah ditetapkan oleh Nabi saw ?
Dalam kenyataannya walaupun Ali bin Talib tidak menjadi khalifah, beliau beserta syi’ahnya yang setia masih tetap bersikap kooperatif dengan para penguasa bahkan bersedia membantu khalifah dalam memutuskan hukum, sampai dengan masa kekhalifahan Usman. Dalam sejarah terbukti tidak ada pemberontakan yg dilakukan oleh Ali dan pengikutnya. Namun ketika Usman terbunuh dan Ali dibai’at oleh rakyat untuk menjadi khalifah dan ketika Ali mencoba mengembalikan praktek2 pemerintahan kepada AlQuran dan Sunnah Rasul, maka mulai timbul protes2 atau ketidak-puasan dari sebagian para sahabat termasuk mbalelonya Gubernur Syam, Muawiyah sampai terjadi pemerontakan terhadap pemerintahan yang sah yang dikenal dengan perang Shiffin dan pemberontakan yang dipimpin oleh A’isyah, Thalhah dan Zubair (Perang Jamal) serta Perang Nahrawan melawan kaum Khawarij.
Puncak dari ketiga perang itu kekhalifahan Ali bin Abi Talib dirampas oleh Muawiyah bin Abu Sufyan dan akhirnya Ali syahid dibunuh oleh orang khawarij. Dan Muawiyah dg kekuasaan yang dirampasnya mendirikan sebuah dinasti yg kita kenal dg Dinasti Umayyah.
Episode selanjutnya adalah eposide yang memilukan, dimana para pengikut Ali/Ahlul Bait dikejar-kejar, disiksa dan dibunuh cuma karena meriwayatkan keutamaan Ali dan tidak mengakui kepemimpinan Muawiyah, termasuk terbunuhnya para Imam Ahlul Bait sampai yang ke 11 .
Dari sejarah Islam yang saya baca umpamanya karangan Prof. Dr. Hamka, kecuali zaman khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayah, semua penguasa baik dari Umayah maupun Abbasiyah melakukan penindasan dan pembantaian terhadap Ahlul Bait dan para pengikutnya. Sebagian ada yang lari ke Yaman dan tempat2 lainnya untuk menyelamatkan diri.
Dari catatan sejarah (lihat Sejarah Umat Islam karangan Prof. Dr. Hamka), saya tidak menemukan bahwa para Imam Ahlul Bait berambisi menjadi khalifah dan menghasut rakyat untuk melakukan pemberontakan terhadap penguasa. Yang terjadi adalah bahwa mereka hanya ingin hidup secara aman dan tenteram. Tapi kenyataannya mereka untuk hidup secara normal saja tidak bisa, karena selalu diintimidasi dan diintai oleh aparat penguasa.
Dengan demikian apakah tepat pendapat yang mengatakan bahwa kaum Syi’ah keluar dari sistem dan membuat kelompok sendiri / baru? Justru kenyataannya kelompok yang berseberangan dg Ali telah menghancurkan sistem suksesi kepemimpinan yang telah ditentukan Nabi saw sehingga umat Islam terpecah belah dan telah keluar dari ketetapan Allah dan Rasul-NYa yang diistilahkan dalam QS Ali Imran 144 sbg “Inqilab”, yakni balik kembali kepada nilai2 jahiliyah alias murtad. QS Ali Imran 144 secara gambling menginformasikan kepada bahwa ketika Nabi saw wafat, maka mayoritas umat Islam balik kembali kepada nilai2 hidup jahiliyah. Bukankah ayat ini menginformasikan adanya orang2 Islam yang tidak hanya murtad, tetapi menghancur-leburkan system kepemimpinan ilahiyah yang merupakan bagian dari Sistem Islam. Apa yang dilakukan Abu Bakar cs di Saqifah Banu Saidah yang melakukan pemilihan khalifah dg tidak menunggu Ali beserta Bani Hasyim yang sedang mengurus jenazah Nabi, kalau kita kembalikan kepada QS Ali Imran 144 jelas2 merupakan tindakan yang merusak system ilahiyah.
Sering orang Sunni mengatakan bahwa mereka mengakui Ali sebagai khalifah keempat dan mengakui Ali sebagai bagian dari Sunni. Tetapi dalam kenyataannya kenapa mayoritas sahabat termasuk Muawiyah memberontak terhadap Ali sbg Khalifah yang sah (Perang Jamal, Shiffin dan Nahrawan)? dan kalau memang Ali bagian dari Sunni kenapa selama 80 tahun beliau dilaknat oleh Muawiyah dan para penguasa dari Dinasti Umayyah yang Sunni ?
Ada yang bilang Syi’ah tidak mau bergabung dg Sunni ? Apakah anda tidak mengetahui adanya usaha2 penyatuan dalam kerangka Ukhuwwah Islamiyah antara Sunni - Syi’ah yang dilakukan oleh para ulama dari kedua belah pihak ? Justru kenyataan yang sebaliknya saya alami ketika saya membuka situs Hidayatullah, dimana dalam suatu forum diskusi ada kata2 yang menghujat Syi’ah dan menganggap Syi’ah kafir alias bukan Islam. Begitu pula di situs Hakekat, Haulasyiah, dan al-Bayyinat. Mereka pada umumnya menganggap Syi’ah bukan Islam. Jadi siapa sebenarnya yang tidak mau bersatu dan keluar dari lingkup Ukhuwah Islamiyah ?
Kenapa Syi’ah selalu dihujat ? Yah wajar saja kalau kaum minoritas spt Syi’ah sering dihujat dan difitnah oleh kaum mayoritas. Dan masalah ini jangan dijadikan patokan bahwa Syi’ah berbeda dari Islam. Tapi saya yakin orang2 yang mau menghujat dan memfitnah Syi’ah hanya orang2 yang belum menyadari bahwa ia sedang diperalat oleh orang tidak senang adanya hubungan yang erat antara Sunni dan Syi’ah. Dulu pun Nabi saw dan pengikutnya sbg kelompok minoritas hampir setiap hari mendapat hujatan dan caci maki.
Khusus untuk mas imem atau inem ?. Anda mengatakan bahwa sejarah Syi’ah kacau balau dan tidak jelas. Tolong jelaskan dimana kacau dan tidak jelasnya ? Sekalian jelaskan sejarah munculnya Ahlu Sunnah atau Sunni dan kenapa ada 4 mazhab fiqih (bandingkan Syi’ah yang hanya mengacu kpd mazhab fiqih Ja’fari).
Saya tunggu mas.
@Falseto/Muhsin
Salah satu kriteria kepemimpinan ilahiyah pasca Nabi saw yang mendasar adalah kesucian total (lihat QS Baqarah 124 dan QS Ahzab 33 dan hadis Ashabul Kisa). Dg kriteria ini maka tak mungkin para sahabat yang mantan penyembah berhala, peminum miras dsb bisa menjadi pengganti Nabi saw.
maksud anda ayat ini :
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.
emangnya Abu Bakar, Umar dan Utsman bukan keturunan Nabi Ibrahim?
Itu kan menurut pemahaman sampeyan aja.. kalo sudah memeluk Islam ya sudah ilang-lah yang lalu-lalu.. anak kecil aja ngerti soal ginian..
Namun secara de facto Abu Bakar menjadi khalifah. Tapi fakta ini tidak mengurangi atau membatalkan de jure-nya hak Ali bin Abi Talib menjadi khalifah pengganti Nabi saw. Oleh karena itu apakah tidak lebih tepat para sahabat yang mendukung dan mendudukan Abu Bakar pada kursi kekhalifahan ini disebut telah merusak atau menghancurkan sistem suksesi kepemimpinan ilahiah yang telah ditetapkan oleh Nabi saw ?
Buktinya Ali bin Abi Thalib sendiri berbaiat dan mendukung pemerintahan ketiga rekan pendahulunya itu! kenapa anda dan semisal anda sekarang yang sewot? dah sangat telat kalee..
Dalam kenyataannya walaupun Ali bin Talib tidak menjadi khalifah, beliau beserta syi’ahnya yang setia masih tetap bersikap kooperatif dengan para penguasa bahkan bersedia membantu khalifah dalam memutuskan hukum, sampai dengan masa kekhalifahan Usman. Dalam sejarah terbukti tidak ada pemberontakan yg dilakukan oleh Ali dan pengikutnya.
Nah kan ente aja ngakuin.. apalagi masalahnya?
Namun ketika Usman terbunuh dan Ali dibai’at oleh rakyat untuk menjadi khalifah dan ketika Ali mencoba mengembalikan praktek2 pemerintahan kepada AlQuran dan Sunnah Rasul, maka mulai timbul protes2 atau ketidak-puasan dari sebagian para sahabat termasuk mbalelonya Gubernur Syam, Muawiyah sampai terjadi pemerontakan terhadap pemerintahan yang sah yang dikenal dengan perang Shiffin dan pemberontakan yang dipimpin oleh A’isyah, Thalhah dan Zubair (Perang Jamal) serta Perang Nahrawan melawan kaum Khawarij.
Yah ini mah panjang ceritanya.. soalnya naiknya Imam Ali menjadi Khalifah di saat fitnah yg sedang melanda umat krn terbunuhnya Utsman.
Dengan demikian apakah tepat pendapat yang mengatakan bahwa kaum Syi’ah keluar dari sistem dan membuat kelompok sendiri / baru? Justru kenyataannya kelompok yang berseberangan dg Ali telah menghancurkan sistem suksesi kepemimpinan yang telah ditentukan Nabi saw sehingga umat Islam terpecah belah dan telah keluar dari ketetapan Allah dan Rasul-NYa yang diistilahkan dalam QS Ali Imran 144 sbg “Inqilab”, yakni balik kembali kepada nilai2 jahiliyah alias murtad. QS Ali Imran 144 secara gambling menginformasikan kepada bahwa ketika Nabi saw wafat, maka mayoritas umat Islam balik kembali kepada nilai2 hidup jahiliyah. Bukankah ayat ini menginformasikan adanya orang2 Islam yang tidak hanya murtad, tetapi menghancur-leburkan system kepemimpinan ilahiyah yang merupakan bagian dari Sistem Islam. Apa yang dilakukan Abu Bakar cs di Saqifah Banu Saidah yang melakukan pemilihan khalifah dg tidak menunggu Ali beserta Bani Hasyim yang sedang mengurus jenazah Nabi, kalau kita kembalikan kepada QS Ali Imran 144 jelas2 merupakan tindakan yang merusak system ilahiyah.
Ingat Imam Ali berlepas diri dengan syiah rafidhah, so jangan dikait-kaitkan dengan beliau.
Maksud anda ayat ini:
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
Lah justru Abu Bakar lah yang menggunakan ayat ini untuk mengingatkan kaum muslimin saat Rasulullah wafat, dan justru beliau ini yang berhasil memerangi orang-orang Murtad dalam perang Riddah yang dibantu oleh Ali bin Abi Thalib.
Kenapa Syi’ah selalu dihujat ?
Tanya Kenapa? Ya jelas-lah menreka suka menghujat generasi awal Islam, so jangan sakit ati kalo ganti dihujat.
Khusus untuk mas imem atau inem ?. Anda mengatakan bahwa sejarah Syi’ah kacau balau dan tidak jelas. Tolong jelaskan dimana kacau dan tidak jelasnya ? Sekalian jelaskan sejarah munculnya Ahlu Sunnah atau Sunni dan kenapa ada 4 mazhab fiqih (bandingkan Syi’ah yang hanya mengacu kpd mazhab fiqih Ja’fari).
Lain waktu aja lagi ya.. panjang sih ceritanya.. yang jelas sejarah syiah kacau balau, berdarah-darah, penuh penghianatan thdp ahlul bait, tapi ngakunya pencinta ahlul bait, padahal merekalah sebenarnya yg menghancurkan ahlul bait, baik secara fisik maupun karakter.
@imem
Anda sudah terlalu jauh terjebak oleh sejarah yg keliru, sejarah penguasa thagut dengan propagandanya. Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya kpd saudaraku Imem.
Salam
Penjelasan yang bagus dari falseto sayangnya tidak diimbangi dan tidak ditanggapi secara proporsional oleh imem
mas inem, dalam kaitan dg QS Al-Baqarah 124 anda berkomentar :
emangnya Abu Bakar, Umar dan Utsman bukan keturunan Nabi Ibrahim?
Itu kan menurut pemahaman sampeyan aja.. kalo sudah memeluk Islam ya sudah ilang-lah yang lalu-lalu.. anak kecil aja ngerti soal ginian..
imem, konteks QS al-Baqarah 124 itu bukan masalah orang Quraisy masih keturunan Nabi Ibrahim as. Konteks ayat tsb. adalah pengangkatan Nabi Ibrahim as menjadi Imam. Dalam ayat tsb Allah SWT menegaskan bahwa tidak sembarang orang bisa menjadi Imam. Kalimat ayat yang berbunyi :” layanalu ahdzidzzolimin” , “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim” menunjukkan bahwa “janji-KU ini (Imamah) tidak boleh dijabat oleh orang2 yang dzalim. Perhatikan pola kata “dzaalimin” adalah berbentuk isim fa’il dimana pola ini tidak terpengaruh waktu, baik dulu, sekarang maupun yang akan datang. Jadi Allah SWT menggunakan pola ini untuk memberikan isyarat sekaligus penegasan bahwa orang dzalim, baik yang mantan, apalagi sedang maupun akan dzalim tidak boleh menjabat maqom keimamahan. Dg kata lain ayat tsb menentukan syarat mutlak ismah (kemaksumam) seseorang dalam ke-Imamahan dan ada hubungannya dg QS 33 : 33 (Ayat Thathhir).
Jadi walaupun Abu Bakar, Umar dan Usman hari ini sudah muslim, tetapi dg mengacu kpd QS Al-Baqarah 124 tsb mereka jelas tidak memenuhi kriteria Imamah ini. Satu-satunya jalan agar mereka bisa masuk Imam/Khalifah adalah mereka mengganti sistem kepemimpinan ilahiyah menjadi sistem khilafah yang hanya mengurusi aspek keduniaan saja (sama dg presiden atau raja) yang akhirnya lama kelamaan mulai mengarah kepada pemisahan agama dan negara (sekuler) spt yang akhirnya terbukti dipraktekkan oleh Muawiyah dstnya.
Untuk mengetahui maksud ayat ini tentu butuh pemahaman yang mendalam. Jadi ente saja engga ngerti maksud QS 2:124 tsb apalagi anak kecil.
imem : “Buktinya Ali bin Abi Thalib sendiri berbaiat dan mendukung pemerintahan ketiga rekan pendahulunya itu! kenapa anda dan semisal anda sekarang yang sewot? dah sangat telat kalee.. ”
mas, itulah bedanya Imam Ali dg Muawiyah, Aisyah dan para sahabat yang mendukung pemberontakan thdp pemerintah yang sah. Muawiyah cs sangat ambisi kekuasaan dan cinta dunia. Sementara Imam Ali adalah seorang yang zuhud, abid dan juga sekaligus seorang pejuang yang pantang mundur di medan peperangan dan pemerintahan.
Namun ente jangan salah. Baiyat Imam Ali terhadap khalifah tidak berarti beliau secara syar’i membenarkan atau mendukung sistem khilafah yang ada. Sikap beliau semata-mata untuk mencegah pertumpahan darah diantara pendukungnya dg para pendukung khalifah. Dan secara prinsip tetap saja ada garis pemisah. Terbukti bahwa walaupun Sunni mengklaim Ali adalah bagian dari Khalifah yang empat/Sunni, tetapi dalam kenyataannya ketika beliau menjadi khalifah tidak mendapat dukungan dari mayoritas Quraisy yang memang masih belum bisa lepas dari sifat2 jahiliyah yang negatif, bahkan terjadi pemberontakan2 dan puncaknya adalah kudeta dan kemudian pembunuhan Ali dan dilanjutkan dg perintah pelaknatan kpd Ali oleh Muawiyah. Dan terbukti walaupun Sunni menggembar-gemborkan kecintaan terhdp Ahlul Bait, dalam kenyataannya Imam Hasan diracun, Imam Husein beserta keluarganya dibantai dan keluarganya yang masih hidup ditawan dan dihinakan. Selanjutnya sampai dg masa Dinasti Abbasiyah para pengikut Ahlul Bait dikejar-kejar dan dibunuh.
Dan ente mesti tahu juga bahwa “berbaiyatnya” Ali kepada khalifah kpd Abu Bakar juga setelah diintimidasi oleh Umar dkk. Dalam satu hadis diriwayatkan bahwa Umar dkk pergi ke rumah Ali dan mengancam untuk membakar rumah Ali & Fatimah kalau tidak mau baiyat kepada Abu Bakar (lihat Al-Thabari , “Tarikh”, III, hal 198 ; Abu Al- Fida, “Tarikh”, I, hal 156).
Penjelasan saya mengenai masalah Imam Ali ini semata-mata untuk menanggapi pernyataan teman2 ente yg menyatakan bahwa Syi’ah keluar dari sistem khilafah dan memisahkan diri dan sekali lagi ingin membuktikan bahwa ternyata Sunni versi Muawiyah sangat memusuhi Ali, Ahlul Bait dan para pengikutnya.
imem: Yah ini mah panjang ceritanya.. soalnya naiknya Imam Ali menjadi Khalifah di saat fitnah yg sedang melanda umat krn terbunuhnya Utsman.
Lagi2 ente memang tidak faham sejarah yang sebenarnya spt dikatakan oleh sand. Engga usah jauh2 baca buku sejarah karangan orang Syiah. Baca saja buku yang berjudul “Imamul Muhtadin, Imam Ali bin Abi Talib” karangan HM Khusaini, seorang habib yang Sunni. Di situ ente akan mengetahui apa motif pemberontakan Aisyah, Thalhah, Zubair dll dlm Perang Jamal dan pemberontakan Muawiyah dlm Perang Shiffin.
Ente jangan kaget kalau motif Aisyah memerangi Ali adalah kebencian dan dendam Aisyah kepada Ali yang dulu sewaktu Nabi saw hidup pernah mengusulkan kpd Nabi saw untuk menceraikan Aisyah, karena Aisyah sering menyakiti Nabisaw. Sementara motif Muawiyah selain motif kekuasaan juga sama dg Aisyah, yaitu dendam terhadap Ali karena banyak saudara2nya dari Bani Umayyah terbunuh oleh Ali dlm berbagai peperangan umat Islam yang dipimpin Nabi saw melawan kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan, ayahnya Muawiyah.
Jelas kan motifnya amat sangat jahiliyyah sekalee !
imem : Ingat Imam Ali berlepas diri dengan syiah rafidhah, so jangan dikait-kaitkan dengan beliau
Ente faham engga sebutan Syi’ah Rafidhah ? Siapa yang memproduksi ? Biar saya kasih tau. Pengertian Syi’ah Rafidhah adalah para pengikut Ali yang menolak/tdk mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Usman. Saya sudah jelaskan bahwa Ali bukan bagian dari Sunninya Muawiyah. Jadi kapan Imam Ali bilang berlepas tangan dari Syi’ah Rafidah ? Jadi janganlah pura2 mencintai dan menghormati Imam Ali. Kalau ente benar2 mencintai dan mengormati Imam Ali dan Ahlul Bait, maka anda harus berani melaknat Muawiyah bin Abu Sufyan dan Yazid bin Mauwiyah beserta orang2 sejenisnya spt Hajaj bin Yusuf, yang telah menganiaya dan membantai para Imam Ahlul Bait dan para pengikutnya. Tapi kalau tidak, berarti ente cuma pura2 cinta Ahlul Bait alias hipokrit sejati, karena ada hadis yang mengatakan bahwa barang siapa menyakiti Ali, Fatimah, Hasan atau Husein maka sama dg menyakiti Nabi saw dan barang siapa menyakiti Nabi saw sama dg menyakiti Allah.
imem : Lah justru Abu Bakar lah yang menggunakan ayat ini untuk mengingatkan kaum muslimin saat Rasulullah wafat, dan justru beliau ini yang berhasil memerangi orang-orang Murtad dalam perang Riddah yang dibantu oleh Ali bin Abi Thalib.
mas kalau anda menafsirkan ayat tsb dg kaca mata orang2 Quraisy yang ingin kembali kpd nilai2 jahiliyah, memang kelihatannya benar. Tapi kalau anda menghubungkan ayat Inqilab itu dg Hadis Ghadir Khum dan Hadis Tsaqalain mengenai wasiat Nabi saw untuk menjadikan Ali/Ahlul Bait sbg Imam/Khalifah Nabi saw smp Hari Kiamat, maka anda keliru. Ternyata anda juga tidak memahami kenapa ada kelompok umat islam yang memberontak terhdp khalifah Abu Bakar. Pemberontakan terjadi karena mereka berdasarkan pesan Nabi saw dalam Hadis Ghadir Khum dan hadis Tsaqalain itu menganggap bahwa yang harus menggantikan nabi saw adalah Ali bin Abi Talib shg mereka menganggap kekhalifahan Abu Bakar adalah tidak sah/inkonstitusional. Contohnya ada seorang pemimpin kabilah bernama Malik bin Nuwairah yang tidak mau membayar zakat kepada khalifah Abu Bakar bukan karena mau melanggar aturan Islam, tetapi dia mengetahui dg jelas bahwa pada waktu di Ghadir Khum Nabi saw mengumumkan bahwa penggantinya setelah beliau wafat adalah Ali bin Abi Talib. Jadi dia menganggap Abu Bakar bukan khalifah yang sah.
Tanya Kenapa? Ya jelas-lah menreka suka menghujat generasi awal Islam, so jangan sakit ati kalo ganti dihujat.
Lho ente engga nyambung lagi. Saya bilang begitu kan untuk menganggapi pernyataan mba fatma yang bilang bahwa Syi’ah dimana-mana selalu dihujat. Untuk anda ketahui bagi Syi’ah segala bentuk hujatan itu sama saja dg “suplemen” atau “sarapan pagi” yang merupakan ujian untuk menguatkan “tubuh” keimanan.
Mas inem, anda dan teman2 anda selalu menuduh orang2 Syi’ah menghujat atau mengkafirkan para sahabat. Apa benar menghujat ? Sebenarnya untuk masalah ini temen2 saya sudah menjelaskan dg cukup baik. Tapi engga salahnya saya paparkan beberapa contoh perbuatan sahabat yang tidak terpuji dan sekaligus untuk mengingatkan anda dan teman2 anda bahwa sebenarnya dg selalu mengulang-ulang tuduhan menghujat para sahabat kpd Syi’ah, anda secara sadar maupun tidak sadar telah terjebak dalam pengkultusan orang2 di luar Nabi dan Ahlul Bait dan menempatkan para sahabat pada posisi yang sama dg Nabi saw ! Bagaimana mungkin menyamakan Ahlul Bait yang senantiasa disucikan Allah SWT (QS Ahzab 33) dg para sahabat yang tidak masuk dalam lingkup Ahlul Bait yang disucikan ? Oleh karena itu sangat wajar kalau para sahabat dg maqom yang jauh dibawah Nabi & Ahlul Baitnya pernah melakukan perbuatan2 yang melanggar aturan agama dan kita engga usah ngamuk2 membela mereka yang salah, wong Allah saja mengecam mereka dlm Al-Quran.
Ini ada beberapa contoh perbuatan sahabat yang tidak terpuji yang saya ambil dari kitab2 ulama Sunni.
1. Ada orang2 di sekeliling Nabi baik diantara orang2 Badui maupun Madinah yang munafik (QS At-Taubah 101 – Tafsir Ibnu Katsir)
2. Allah SWT merngecam para sahabat yang meninggalkan Nabi saw yang sedang khutbah Jumat gara2 ada rombongan kafilah yang membawa barang dagangan dan permainan (QS Jumu’ah 11) (Tafsir Ibnu Katsir)
3. Sebagian sahabat (termasuk Abu Bakar dan Umar) termasuk lari meninggalkan Rasul saw dalam Perang Uhud (QS Ali Imran 153) (lihat Haikal, “Hayat Muhammad” bab Perang Uhud dan Perang Khaibar, Al-Waqidi dalam “Al-Maghazi), Sirah Ibnu Hisyam jilid 4 bab Perang Uhud), Ibnu Hajar dlm “Ishobah” dan “Sirah Al-Halabiyah dlm bab Perang Hunain dan Perang Khaibar).
Anda tahu Allah SWT sangat murka kpd orang2 yang lari dari medan perang (desersi) dan mengancam mereka untuk ditempatkan dalam neraka jahanam (QS Al-Anfal 15-16).
4. Khalid bin Walid membunuh orang2 dari banu Jadzimah cuma gara2 tdk fasih melafalkan “aslamna” yang terdengar oleh Khalid “shoba’na” (kami telah memeluk agama baru). Ketika Nabi saw mendengar peristiwa itu beliau mengangkat tangannya sambil berdoa: Ya Allah, aku berlepas diri dari apa yang dilakukan Khalid bin Walid”. (Sahih Bukhari jilid 4 Bab “Memegang Jabatan Pemerintah”, Syekh Manshur dlm “At-Taj” jilid 4 hal 396)
5. Diriwayatkan dari Abdullah bn Mas’ud bahwa Rasulullah Saw Bersabda :“Aku akan mendahului kalian berada di telaga dan niscaya aku akan bertengakar dengan beberapa kaum, namun aku dapat mengalahkan mereka lalu aku berkata : Wahai Tuhanku, tolonglah sahabat-sahabatku. Lantas dikatakan : Sesungguhgnya kamu tidak tahu apa yang telah mereka perbuat sepeninggalmu.”
Hadis ini diriwayatkan di dalam : - Shahih Bukhari , hadis no. 6089, 6090, 6527, - Shahih Muslim, hadis no. 4250, - Ibn Majah, hadis no. 3048, - Ahmad bin Hanbal di dalam Musnad-nya, Jil. 1, hlm. 384, 402, 406, 407, 425, 439, 453, 455 dan Jil. 5 hlm. 387, 393, 400.
6. Khalifah Abu Bakar telah mencaci Ali AS dan Fatimah AH sebagai musang dan ekornya. Bahkan beliau mengatakan Ali AS seperti Umm al-Tihal (seorang
perempuan pelacur) kerana menimbulkan soal tanah Fadak. Kata-kata ini telah diucapkan oleh Abu Bakar di dalam Masjid Nabi SAWA setelah dialog dengan Fatimah AH mengenai tanah Fadak. Ibn Abi al-Hadid telah bertanya gurunya, Yahya Naqib Ja’far bin Yahya bin Abi Zaid al-Hasri, mengenai
kata-kata tersebut:”Kepada siapakah cacian itu ditujukan?”Gurunya menjawab:”Ia ditujukan ditujukan kepada Ali AS.”Kemudian ia bertanya lagi:”Adakah ia ditujukan kepada Ali?Gurunya menjawab:”Wahai anakku inilah artinya pemerintahan dan pangkat duniawi tidak bisa memilah kata-kata yang baik.”[Ibn Abi al-Hadid,Syarh Nahj al-Balaghah,IV,hlm.80]
Dan masih bejibun contoh2nya yang lain.
Inem : Lain waktu aja lagi ya.. panjang sih ceritanya.. yang jelas sejarah syiah kacau balau, berdarah-darah, penuh penghianatan thdp ahlul bait, tapi ngakunya pencinta ahlul bait, padahal merekalah sebenarnya yg menghancurkan ahlul bait, baik secara fisik maupun karakter.
Mas, ngaku aja anda tidak mengetahui sejarah Syi’ah yang sebenarnya, kecuali yang bersumber dari orang2 semacam Ihsan Ilahi Zahir yang pembenci Ahlul Bait.
Tapi ok-lah. Saya mau tanya kalau ada kata “pengkhianat” artinya apa ? Anak SMP saja pasti tahu bahwa kata “pengkhianat” = palsu = munafik. Jadi kalau dalam perjuangan melawan penjajah Belanda ada orang2 Indonesia yang melakukan pengkhianatan apa pantas disebut pejuang RI ? Kembali anak SMP pun akan bisa membedakan antara pejuang beneran atau sejati dg pengkhianat. Jadi kalau anda katakan ada orang yang mengaku Syi’ah Ali tapi mengkhianati Ahlul Bait apa masih pantas disebut syi’ah/pengikut Ali yang setia atau sejati ? Tanya juga anak2 SMP.
Jadi siapa yang menghancurkan Ahlul Bait ? Siapa yang mengkhianati dan membantai Husein ? Siapa yang membantai dan memperkosa penduduk Madinah pasca pembantaian Karbala ? Jawabannya jelas : Penguasa Dinasti Bani Umayah dan setelah itu Bani Abbasiyah plus yang mengaku pengikut Ahlul Bait yang palsu alias pengkhianat.
Kalau ceritanya panjang saya mau tanya yang simple saja :
1. Kapan munculnya 4 mazhab Sunni spt Hanafi, Maliki, Syafii, Hambali, apakah pada zaman Dinasti Umayah atau zaman Dinasti Abbasiyah ? Kalau begitu apakah sah ibadah umat islam sebelum munculnya 4 mazhab tsb ?
2. Kenapa musti pake nama Ahlu Sunnah wal jamaah padahal Nabi saw berwasiat kpd umat Islam untuk berpegang teguh dg Kitabullah dan Ithrah Ahul Bait nya? Kenapa tidak menggunakan nama Ahlul Quran dan Sunnah umpamanya kok hanya Ahlu Sunnah saja, padahal Sunnah sangat membutuhkan Al-Quran ?
@falseto
Penjelasan anda sgt bagus. Mudah2an ada mata yg mahu melihat dan hati yg mahu berfikir.
Saya ingin tanya kpd mereka yg anti syiah, jika syiah ini benar2 wujud utk menghapuskan Islam dari dlm, apa ada hadis2 nubuwah ttg kedatangan kelompok ini dan kerusakan yg bakal ditimbulkan mereka. Pastinya Nabi saaw tidak akan mengabaikan hal itu spt mana Nabi saaw menubuwahkan ttg
a.Fitnah dtg dari rumah Aisyah
b. Tanduk syaitan dari Najd
c. Fitnah Dajjal
Salam
@falseto/khalisa
Silahkan saja ente anggap gw ga tau sejarah, tetapi coba tengok dirimu sendiri apa ente tau sejarah? yg ada ente telah dicekoki oleh doktrin rofidhoh, semua yg ente tulis panjang lebar adalah hal yg sudah basi, yang sudah dibantah semua oleh suni, hanya habis2 in halaman aja..
@hadi
Saya ingin tanya kpd mereka yg anti syiah, jika syiah ini benar2 wujud utk menghapuskan Islam dari dlm, apa ada hadis2 nubuwah ttg kedatangan kelompok ini dan kerusakan yg bakal ditimbulkan mereka.
Ayat-ayat tentang sifat orang2 munafik yang ada dalam Al-Qur’an sungguh sesuai dg rofidhoh..
dan ada lg yang sangat jelas dari Rasulullah Sholallohu Alaihi Wa Sallam :
Diriwayatkan dari Abubakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami.
“Artinya : Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur yang bernama Khurasan. ” [Jami' Tirmidzi dengan Syarahnya Tuhfatul Ahwadzi, Bab Maa Saa-a min Aina Yakhruju Ad-Dajjal 6: 495.
Dari Anas Radhiyalahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan bersama tujuh puluh ribu orang Ashbahan. " [Al-Fathur Rabbani Tartib Musnad Ahmad 24: 73. Ibnu Hajar berkata, "Shahih. " Periksa: Fathul-Bari 13: 328). Ibnu Hajar berkata, "Adapun mengenai tempat dari mana ia keluar? Maka secara pasti ia akan keluar dari kawasan timur. " (Fathul-Bari 13: 91)]
Ibnu Katsir berkata, “Maka Dajjal akan mulai muncul dari Ashbahan, dari suatu kampung yang bernama Al- Yahudiyyah. ” [An-Nihayah fil Fitan wal Ma-lahim 1: 128 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]
Haah! Khurasan! Ashbahan (Isfahan) ? pusatnya Rofidhoh saat ini donk! ooo tidaaak!
@imem
Ayat yg mana ya?
Ttg hadis Dajjal ini, saya telah berkomentar dlm artikel ‘Pengikut Salafi buat Pengumuman’…tapi ga pa pa, saya paste di sini juga
Menurut Az Dzahabi:
إن خرج الدجال تبعه من كان يحب عثمان
Apabila Dajjal muncul, para pengikutnya terdiri dari pencinta Uthman.
Mizan al ‘Itidal, jilid 2, hlm 107
Ya Allah berilah kekuatan kepada kami terhadap fitnah para pengikut Dajjal tsb (kami mengaminkan doa anda)
Salam
Mana yg ente dulukan Rasulullah ato Az Dzahabi?
Anda kira itu kata2 Az Dzahabi?
Biar saya jelaskan lagi riwayat ini
إن خرج الدجال تبعه من كان يحب عثمان
“When Dajjal appears, his followers will be the lovers of Uthman”
Mizan al-Eitadal, Volume 2 page 107 Translation No. 3031
Because of what the hadith entails, Sunni scholar Yaqub Fasawi tried to cast doubts on the authenticity of its chain of narration. This he did simply out of hatred for it.
Imam Dhahabi did not waste time in defending the authenticity of the hadith. This is what he has written, after narrating the hadith:
“That is what al-Fasawi rejected from the hadiths, no one did so before him, and if we follow such scruples we would be rejecting many correct Sunnah just due to wrong illusions”
Jelaskan…dahulukan Rasulullah.
Anda hanya mengutip hujjah sepihak, bisa anda bawakan hadis dari sumber Syiah bahawa Dajjal akan muncul di Isfahan…biar adil
@imem: percuma deh kamu berdebat, ssuussah mengajak mereka kepada pemahaman kalo kamu mendebatnya dgn esmosi..
@falseto cs..kalian memahami islam separo-separo. kalian tahu PUZZLE? permainan gambar acak yg sangat menarik utk siapa saja dlm rangka mengasah otak..taruhlah ada gambar kuda dengan terdiri dari 50 buah keping gambar acak. Siapa saja pasti berusaha utk menyusunnya dengan benar. setidaknya ada empat macam manusia dlm menghadapi tes ini:
1. Si A, dia tahu ada 50 keping, dan bisa menyusunnya dengan benar.
2. si B, dia tahu ada 50 keping tapi tidak bisa menyusunnya dengan benar
3. si C, dia tidak tahu ada 50 keping, tapi hampir menyusunnya dengan benar
4. si D, dia tidak tahu ada 50 keping dan tidak bisa menyusunnya dengan benar.
Nah, tahu yang saya maksud? memahami Islam itu harus kaffah..sebagaimana kita memahami PUZZLE tadi, karena ISLAM itu memang sengaja dibuat oleh Allah mirip-2 puzzle. Hikmahnya apa? agar kita bisa dan mau mendayagunakan OTAK dan KOLBU kita sesuai fitrahnya, disamping itu kita akan semakin mengagumi KEHEBATAN dan KEAGUNGAN ALLAH, SANG PENCIPTA..coba kalo ISLAM diturunkn begitu saja, niscaya tidak akan ada perbedaan dan permusuhan, yang artinya tidak sunnatullah di dunia ini..homogen dan seragam. kalo gitu, hidup saja disurga deh………..tapi kita didunia, yg penuh warna dan konflik. nah itulah UJIANnya.
SUNNI-SYIAH apapun, sudah pada tahu apa itu ISLAM..hanya saja, SYIAH masuk kepada kelompok / macam manusia yang mana : si A, B, C ato D
maaf utk para pendukung SYIAH, kritik utk kalian nih:
“apakah ISLAM hanya satu atau dua keping saja semisal hadits Hadis Ghadir Khum dan Hadis Tsaqalain?..come on..BUKAlah hati anda dan lihat dunia yang luas ini..dan tahukah bhw ISLAM itu lebih luas dari dunia yang kasat mata ini??”..pikirlah..Apakah islam itu hanya dua keping atau beberapa ayat/hadits) itu saja semisal ali-ahlul bait?
please renungkan..hanya orang-orang yang berakal saja yang selamat dar ‘puzzle’ ini.
“walaupun sudah gamblang dijelaskan oleh para ahli sejarah,baik yang ditulis oleh orang islam sendiri ataupun oleh orang-orang kafir, hadits-2 yang berserakan dimana-mana tentang keutamaan para sahabat ,dan yang terutama aisyah, abu bakar, umar dan utsman itu juga keluarga dekat nabi, serta para perawi hadits semacam abu hurairah, ibn umar, ibn abbas, atau hadits2 dari riwayat BUKHARI-MUSLIM, jelas-jelas dengan mata telanjang dibicarakan kehebatan mereka, tapi kalian tetap memandang sebelah mata (tidak malukah kalian bhwa kaum kafir-pun mengakui keunggulan mereka??)
kalian, apa yang telah kalian perbuat utk ISLAM? sudah HEBATkah kalian sehingga tega mencela para pendahulu-2 dan pejuang ISLAM? bukankah mereka juga manusia yg khilaf dan pernah berbuat salah? Bisakah kalian bersikap mendoakan mereka yg khilaf? atau kalau tidak bisa, bisakah kalian serahkan kepada Allah karena itu memang hak prerogatif Dia Yang Maha Kuasa?
maaf, supaya tidak salah paham, disini saya batasi pemahaman para sahabat maksudnya sebatas para sahabat awalun.
untuk era muawiyah dan hajjaj dan seterusnya yang dzolim itu, bagi kaum SUNNI cukup diserahkan saja urusannya kepada Allah Yang Maha Berkuasa..utk inipun saya pribadi sepakat, mereka memang kaum yang suka duniawi dan rakus tak ubanya era Orde Baru dijaman ini, dimana para penguasanya juga mayoritas muslim. dan mereka musti dihukum sesuai dengan tingkat kejahatannya.
Nah, pola pikir ini yang tidak dimiliki oleh kaum SYIAH. mereka main hantam kromo saja. tidak bisa memilah-milah. karena salah si muawiyah, maka mereka terus saja menyalahkan yg lain hingga terus kegenerasi belakang hingga kekhalifahan abubakar..sungguh tidak adil dan sangat menusuk rasa keadilan siapa saja yang memahami permasalahannya.
saya mau tanya : sudah pernah bikin skirpsi/tesis belum? nah bagi yang belum, saya kasih tahu ya..disitu ada rumusan masalah dan atau pembatasan masalah, maksudnya agar skripsi itu/tesis itu tidak melebar kemana-mana kalau sedang membicarakan suatu masalah..bisakah kalian sepakat disini dengan saya kalau kita sama-sama mengakui Islam itu berkembang dari jaman setelah nabi wafat?
atas dasar apa sih kalian selalu ALI, ALI dan ALI???? bisakah kalian menempatkan ALI juga sebg manusia biasa seperti para sahabat pendahulunya menganggap wajar kedudukan dia sperti pemahaman SUNNI?
Sungguh kasihan ALI kalau dia tahu ada umat islam serendah ini dalam memahami ISLAM, sedihlah dia dan nangislah dia sejadi-jadinya kalau cita-citanya utk ISLAM dirusak oleh mereka yg ngaku-ngaku pengikutnya.
Sungguh kasihan ALI kalau dia tahu ada umat Islam memandang rendah dia tapi tidak sadar kalau sebenarnya memang telah memandang rendah pribadinya tapi pintar mengklaim sebagai pengikut setianya, sedihlah dia dan nangislah dia sejadi-jadinya kalau cita-citanya utk ISLAM dirusak oleh mereka yg ngaku-ngaku pengikutnya
Sungguh kasihan ALI kalau dia tahu ada umat Islam memandang rendah dia seolah-olah ALI menghendaki jabatan dunia, dan mati-matian membelanya utk jabatan itu yg padahal ALI sendiri sangat juhud dan menyerahkan semuanya kepada Allah, Sang Pemegang Takdir…
maka sedihlah dia dan nangislah dia sejadi-jadinya kalau cita-citanya utk ISLAM dirusak oleh mereka yang ngku-ngaku pengikutya..
WAHAI YANG NGAKU-NGAKU..adakah ALI MEMBENTUK GOLONGAN SENDIRI????atau kalian cuma ngaku-ngaku?
AHLUL-BAIT..ini lagi..satu keping lagi…
Bisakah kalian bersikap seperti warganegara yang mengakui kehebatan, misalnya, pangeran diponegoro sebgai pahlawan nasional sejajar kedudukannya bersama-sama para pahlawan nasional lainnya?ada tidak, diantara para pahlawan nasional itu ada yang lbih unggul diantara yang lainnya?
semua para pahlawan islam (termasuk Ali yg kalian puja-puji itu) itu sama kita hormati dan kita teruskan cita-citanya. Semua mereka itu bercita-cita ingin memajukan ISLAM agar ISLAM ini berkembang. BUKANkah ini intinya?..lupakan ego dan kekurangan diri masing-masing kalau kalian cinta agama ini..bukankah kekurangan dan kelebihan itu keniscayaan?maka mari sama-sama cintailah ISLAM lebih dari segalanya maka dengan sendirinya akan timbul kebesarn ISLAM dihati ini. camkan!
masalah sejarah telah dipalsukan sebagaimana klaim kebanyakan SYIAH…tidak kah kalian malu? seharusnya yang ngomong ini adalah orang-orang kafir yang hidup di Barat sono. mereka sungguh buta dengan sejarah islam karena memang BENAR-BENAR gelap! ISLAM digambarkan sungguh tidak proporsional dan sangat kejam..bukankah kalian seharusnya bersyukur hidup didaraeh yang ‘terang-benderang’? dan kewajiban kalian utk ISTIKOMAH dan MEMPERTAHANKAN yg terang ini agar terang selamanya dihati ini..bukan malah menjadikannya gelap lagi dengan mencari-cari kayak orang bingung..sungguh rugi dan orang yg paling merugilah orang semacam ini dunia-akhirat..camkan, PERTAHANKAN dan itu INTI PERJUANGAN seorang muslim!
tahu tidak, imem itu secara princip sudah benar dia dalam menyuarakan PEMAHAMAN akan APA itu ISLAM dan bagaimana kita ber-ISLAM., tapi memang dia CARAnya tidak bil-hikmah..maka utk imem, tolong dong bicara dengan teratur dan tidak dengan emosi.
tapi, sebenarnya sih, kalau kalian memang bijak, ambilah kebenaran darimana saja, jangan lihat orangnya dan caranya.
…beragama itu, tangkaplah semangatnya, apinya, itulah yang akan menghantarkan kita kepada pemahaman yang KAFFAH,INTEGRAL-MENYELURUH-ADIL-PROPORSIONAL-SIMETRIS sebgaimana sunatullah di jagat raya ini.
@hadi
Tunjukkan sanadnya, itu perkataan Rasul atau perkataan sahabat, atau siapa? kalo benar hadits, siapa sahabat yg meriwayatkannya?, tetep saja tidak bisa mengalahkan kehujjahan dr Hadits Muslim dan Tirmidzi di atas..
@al-furqon
Terus terang saya susah nulis model kyk gitu.. sorry aja kalo saya kurang berakhlak.. tapi kalo sampeyan liat video pembantaian rofidhoh thd kaum sunni di Iraq.. ga bisa kyknya saya hrs beralus-alus ria dg pengikut mereka yg ada di sini.. tapi ok lah saya akan coba..
Wah klop banget bung Imem dg analisa saya, akhir2 ini saya baru sadar dan sedikit paham dg hadits2 Rasulullah di atas.. bisa dibuat skripsi atau tesis nich
Jadi Dajjal nanti keluar diikuti oleh orang2 yahudi, syi’ah rafidhah dan jg nashrani..
Yahudi menganggap dia adalah Nabi yg ditunggu2, Nashrani menganggap bahwa dia adalah Al-Masih dan rafidhah menganggap dia adalah Imam Mahdi (Al-Qaim) yang ditunggu2 keluarnya..
yang menyamakan dari ketiganya adalah bahwa yang ditegakkan oleh Dajjal adalah hukum Daud (Yahudi) dan mengenai ini terdapat di dalam kitab2 syi’ah yg mu’tabar.. ini bukan hal yg kebetulan.. bener2 klop bung! maka saat itu terjadi, rafidhah akan bersatu dg yahudi (emang rafidhah ini awalnya dari yahudi kan ) trs apa yg mrk lakukan membantai kaum muslimin (sunni, krn kaum muslimin mayoritas adl sunni) merobohkan mesjid2, tetapi dia tidak bisa masuk 2 kota suci krn dijaga Malaikat.. dan dia akan diperangi oleh Imam Mahdi yg sebenarnya yg sebelumnya akan dibai’at oleh orang2 keturunan Bani Tamim dan kabilah inilah yg menurut Rasulullah yg paling hebat perlawanannya terhadap Dajjal (anda tahukan di mana mayoritas Bani Tamim berada?). dan akhirnya Nabi Isa Alaihissalam turun dan membunuh Dajjal.
Saya akan tunjukkan beberapa fakta yg ada berkaitan dg hal ini :
Ternyata komunitas terbesar yahudi di timur tengah ada di Iran! Simak di bawah ini :
Yahudi-Iran: Berita Imigrasi ke Israel itu Dusta
Pada 25 Desember 2007, kantor berita Reuters, yang mengutip seorang pejabat imigrasi Israel dan seorang pengurus Jewish Agency yang keduanya anonim, melaporkan 40 orang Yahudi-Iran secara rahasia berimigrasi ke Israel. Sebuah jumlah imigran Yahudi asal Iran yang dipandang terbesar pada tahun-tahun belakangan.
Demi alasan keamanan, tidak ada penjelasan lebih detail mengenai bagaimana mereka meninggalkan Iran dan di mana melakukan transit.
Setiap imigran dilaporkan mendapatkan donasi sebesar 10 ribu dolar AS, yang dikumpulkan oleh sebuah asosiasi Kristen Evangelis dan Yahudi, yang memang kerap mendukung imigrasi banyak Yahudi ke Israel.
Namun, pada 26 Desember 2007, berita tersebut segera dibantah wakil-wakil komunitas Yahudi di Iran. Mereka menyatakan bahwa Yahudi-Iran tidak pernah memutuskan untuk beremigrasi, karena standar hidup layak yang mereka nikmati sebagai kaum minoritas di Iran dan akar-akar budaya mereka sebagai orang Iran.
Dalam sebuah komunike yang dibacakan oleh para pemimpin Yahudi di Iran, Maurice Mo’atamad dan Ciamak Morsathegh, mereka menyatakan bahwa berita mengenai kedatangan sejumlah Yahudi-Iran ke Israel sebagai sebuah dusta belaka.
Sementara itu, Presiden Tehran’s Jewish Community, Mareh-Sadegh, mengatakan, “Propaganda masif yang dilancarkan oleh musuh-musuh bangsa Iran tidak akan pernah memengaruhi Yahudi-Iran karena akar sejarah, budaya, dan kebangsaan kami adalah Iran.”
“Seperti yang pernah kami nyatakan sebelumnya, upaya-upaya kekanak-kanakan untuk membujuk kami dan penyebaran dusta oleh elemen-elemen Zionis-Imperialis anti-Iran tidak akan pernah mengubah hubungan yang kuat antara Yahudi-Iran dengan bangsa Iran dan pemerintahan Republik Islam,” tambahnya.
Seraya menekankan loyalitas mereka kepada Republik Islam, para pemimpin Yahudi tersebut, dalam komunike mereka, menulis, “Kami adalah Yahudi-Iran, yang selalu menjadi orang Iran, dan akan selalu menjadi orang Iran. Kami siap mengorbankan apa pun demi tanah air kami. Terlepas dari propaganda pihak asing, kami akan tetap hidup di tanah kelahiran kami.”
Sejak Revolusi Iran 1979, Yahudi-Iran tetap mempertahankan kesetiaan mereka kepada pemerintahan Islam dan mendukung kebijakan-kebijakan anti-Zionisnya. Komunitas Yahudi di Iran kini mencapai jumlah 30 ribu jiwa, suatu komunitas Yahudi terbesar di Timur Tengah. Mereka terkonsentrasi di kota-kota besar, seperti Tehran, Isfahan, dan Shiraz.
Pemerintah Republik Islam Iran sejak awal menegaskan kepada dunia internasional bahwa kebijakan anti-Zionisnya harus dibedakan dengan perlakuan terhadap komunitas Yahudi di Iran. Kaum minoritas di Iran, seperti Yahudi dan Kristen, menikmati toleransi dan kebebasan beragama di Iran. Bahkan, mereka mempunyai perwakilan khusus di parlemen Iran.[irm/reuters, ynet]
dan juga link2 berikut ini :
http://www.islammuhammadi.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=341&Itemid=102
http://www.iviews.com/Articles/articles.asp?ref=CH0705-3277
http://www.opensubscriber.com/message/ppiindia@yahoogroups.com/4366441.html
Semula gue kgk percaya dg berita2 ini, bukankah Iran dikenal anti Israel? Walaupun Yahudi yg di Iran mengaku tdk setuju dg zionisme, tapi tau sendiri kan Yahudi? Sama2 suka bertaqiyah gitu dech mirip partnernya
Dajjal akan diikuti oleh 70,000 daripada penduduk Yahudi kota Isfahan, mereka memakai al-tayalisah ((jubah) al-Tayalisah (Persian shawls – jubah orang-orang Parsi (Syiah hari ini) yang tidak berjahit)..(Hadis Riwayat Imam Ahmad dan Muslim dari Anas )
Lihatlah pakaian imam Syi’ah mirip dengan pakaian Pimpinan Imam Yahudi, cek di sini :
http://www.wangcyber.com/forum/sembang-umum/11457-dajjal-akan-muncul-dari-kalangan-syiah-di-iran.html
Tanpa kita sadari kota Isfahan yang merupakan kota Yahudi di Iran ini merupakan pusat aktivitas nuclear bagi negara Iran hari ini dan juga merupakan pusat penyelidikan senjata berbahaya Iran itu yang menurut keyakinan Israel sendiri, Iran bakal berjaya menyiapkannya aktivitas nuklirnya tanpa masalah yang besar. Ini membuktikan tentara Dajjal sedang dipersiapkan oleh orang-orang Persia yang merupakan bakal pengikut Dajjal bagi menyambut kemunculan Dajjal nanti.
Apakah komunitas di atas adalah cikal bakal para pengikut Dajjal? Kita tunggu saja.. saya hanya menghimbau kepada kaum muslimin untuk waspada thd Syi’ah Rafidhah ini.
Wallahu A’lam
Saya heran kepada mas SP meloloskan beberapa komentar yang menurutku OOT entah kemana.
Diskusi tentang sahabat yang mengepung utsman, nyambungnya ke syiah-syiahan. Pake bawa-bawa Yahudi ama nasrani segala.
Mbok ya hormatilah pemilik blog ini dengan menanggapi SECARA ILMIAH tulisan yang beliau sajikan kepada khalayak ramai.
Itu jika mampu. Jika tidak mampu, ndak usahlah kita OOT di blog ini.
@antirafidhah
Coba anda simak syair dibawah ini,
Jangan Lupakan Karbala
Lirik/lagu: Ust. Abdullah ass-Segaff, Arr: Tondi Rangkuti
Oh…Husein…kau mengapa…
Oh…Husein…kau dimana…
Oh…Husein…kau menderita…
Oh…Husein…teraniaya…
Bersusah payah Rasul mengajarkan firman Allah
Besusah payah Rasul memuliakan kaum lemah
Bersusah payah Rasul mengajarkan kebenaran
Bersusah payah Rasul menegakkan keadilan
Mungkinkah beragama bagi orang tak berbudi?
Mungkinkah beragama bagi orang ingkar janji?
Berbudikah mereka yang membunuh putra Nabi?
Bersikap tak peduli apakah tak ingkar janji?
Mengapa kau lupakan pembantaian di Karbala?
Mengapa kau abaikan putra Rasul teraniaya?
Apakah kau tak malu mengatakan beragama?
Tangis Rasulpun tidak membuat engkau berduka
Oh…Husein putera Zahra penghulu pemuda surga
Telah syahid di Karbala demi tegak agama
Oh…Husein putera Zahra cucu Nabi yang tercinta
Saksi koban Karbala bagi umat manusia
Salam
@falseto/khalisa
Silahkan saja ente anggap gw ga tau sejarah, tetapi coba tengok dirimu sendiri apa ente tau sejarah? yg ada ente telah dicekoki oleh doktrin rofidhoh, semua yg ente tulis panjang lebar adalah hal yg sudah basi, yang sudah dibantah semua oleh suni, hanya habis2 in halaman aja..
@imem,
sejarah munculnya Ahlu Sunnah saja anda engga tahu. Makanya engga usah komentar soal sejarah Syi’ah. Atau kalau mau ngomong benar pelajari dulu tuh sejarah Syi’ah dengan benar dan utuh. Makanya kalau jadi orang Islam jangan Islam turunan.
Jadinya yang dibaca cuma sejarah dan penafsiran ajaran yang satu versi saja.
Orang2 yang beragama dg melakukan pencarian/studi pasti hasilnya berbeda dg beragama karena warisan/turunan serta fanatik mazhab. Jadi bagaimana saya dg teman2 yang sudah melewati pencarian yang panjang bisa dicekoki oleh “doktrin Rafidah” ?
Bahkan dalam Al-Quran Allah SWT mencela orang2 yang tidak mendaya-gunakan akal dan hatinya untuk memikirkan adanya Pencipta Alam Semesta dan mengecam orang2 yang cukup puas dg agama nenek moyangnya/orang tuanya, dimana penggunaan akal dan hatinya itu akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak.
imem, pengertian agama nenek moyang dalam Al-Quran itu jangan cuma diartikan agama jahiliyah sebelum Nabi saw diutus. Keberagamaan seseorang yang didasarkan atas taklid buta terhadap “warisan” nenek moyangnya/orangtuanya sekalipun itu agama Islam dg tolok ukur Al-Quran adalah tidak benar. Dia harus melakukan pencarian bahkan pergulatan dan studi perbandingan baik internal Islam dg berbagai mazhabnya baik di bidang Akidah danFiqih maupun eksternal Islam.
Katakanlah hasilnya bisa saja tetap Aswaja, atau pindah ke Wahabi/Salafi (Sunni) atau bahkan Syi’ah Imamiyah atau di luar itu. Menurut saya itu tidak jadi masalah, karena dia sudah melalui studi yang mendalam, bahkan diskusi/perdebatan2 yang sehat, sehingga insya Allah bisa dipertanggung jawabkan di akherat kelak. Dan orang yang sudah melalui fase2 spt itu biasanya wawasannya lebih luas dan lebih toleran dg perbedaan mazhab atau pemahaman dan tidak asal mencap kafir di luar kelompoknya.
imem, apakah ente sudah melalui fase2 spt itu ? kalau sudah kok jawaban2 anda sering ngawur dan tanpa argumen yang jelas ? jangan2 ente engga pernah buka kitab2 hadis ulama ente sendiri.
@falseto cs..kalian memahami islam separo-separo. kalian tahu PUZZLE?
@al-furqon
weleh weleh, opo engga terbalik. Ente sama imem sama saja. Lagaknya memahami ajaran Islam dg kaffah tapi memahami hadis Ghadir Khum atau hadis Tsaqalain saja engga becus. Artinya ente kalau dianalogikan dg puzzlenya ente diatas, ente ada di kelompok D. Senjata makan tuan !
Benar Islam bukan hanya hadis Ghadir Khum atau Hadis Tsqalain saja. Begitu juga Islam bukan hanya Iman kepada Allah saja. Tapi walaupun demikian tanpa adanya Iman kepada Allah semua amal seseorang akan sia-sia saja. Begitu juga dg wasiat Nabi saw mengenai kepemimpinan selepas wafat beliau saw. Memang Islam bukan hanya kepemimpinan. Tetapi tanpa kepemimpinan yang benar, maka umat Islam akan tercabik-cabik. Dan terbukti kondisi umat Islam yang terpecah-pecah sampai hari ini.
Saya belum akan menanggapi masalah2 yang lain dulu sebelum anda tanggapi masalah hadis Ghadir Khum atau hadis Tzaqalain dulu dengan argumentasi yang kuat dan tepat. Barulah anda bisa mengklaim bahwa pemahaman Islam anda kaffah.
@imem
Pertama, hadis2 anda bukan hujjah buat lawan anda. Ketika kami bawakan hadis riwayat dari sisi anda, itu bagi membuktikan bahawa kami tidak berdalih. Sewajarnya anda bawakan hadis dari jalur lawan bicara anda….adilkan?
Nah…saya bawakan riwayatnya buat anda:
هذا حديث حذيفة بن اليمان (رضوان الله عليه) الذي رواه عنه زيد بن وهب، قال: “إنْ خرج الدجال تبعه من كان يحب عثمان”! (ميزان الاعتدال للذهبي ج2 ص107 وقد ردّ على الفسوي في تضعيفه للراوي، والرواية صحيحة).
Diriwayatkan dari Huzaifah al Yamani Az Dzahabi mengakui keshahihannya. Jika anda meragukannya, buktikan cacatnya.
Jika pengikut Dajjal adalah pencinta Uthman, masa sih di Iran ada ramai pencinta Uthman. Bukankah mereka menolaknya? Lalu jika hadis ini ingin didamaikan dgn hadis anda, bermakna akan berlaku migrasi pencinta2 Uthman ke Iran agar hadis yg anda nukilkan itu terealisasi.
Salam
@imem dan sekutu2nya
Anda memojokkan Iran dan menuduh bangsa itu sbg pengikut Dajjal bukan? Mari kita lihat apa firman Allah dan sabda Nabi saaw ttg bangsa ini:
1. Bangsa Salman al-Farisi Dari Perspektif Al-Qur’an:
Dalam al-Qur’an, persoalan bangsa Salman al-Farisi telah dikemukakan para mufassir khususnya berkaitan dengan surah al-Jumu’ah (62), ayat ke-3:
وآخرين منهم لما يلحقوا بهم وهو العزيز الحكيم
“Dan (juga) kepada kaum yang lain daripada mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Dari segi asbab al-nuzul (sebab penurunan ayat) dan tafsirannya dikatakan bahawa ia berhubungan dengan suatu peristiwa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah (r.a) dan juga Abu Ja’far (r.a) tentang suatu pertanyaan yang dikemukakan oleh seseorang kepada Nabi Muhammad (s.a.w) mengenai “kaum yang lain“ yang dimaksudkan, lalu Nabi (s.a.w) menerangkannya dalam sabda baginda (s.a.w):
و جماعة عن ابي هريره قال : كنا جلوسا عند النبي (ص)حين انزلت سورة الجمعة فتلاها فلما بلغ (وآخرين منهم لما يلحقوا بهم) قالله رجل: يا رسول الله من هؤلاء الذين لم يلحقوا بنا؟ فوضع يده على سلمان الفارسي (رض) ، و قال: ((والذي نفسي بيده لو كان الايمان بالثريا، لناله رجال من هؤلأء)) فانه صلي الله تعالى عليه وسلم اشار بذلك الى انهم فارس.
“[Demi Tuhan dengan diriku ini di tangan-Nya] sekiranya Iman (al-Iman) berada di (bintang) Thurayya, kaum lelaki daripada golongan ini tentu dapat mencapainya, maka Nabi (SAW) memperlihatkan bahawa mereka merupakan bangsa Farsi [Faris].”
2. Bangsa Salman al-Farisi Dari Perspektif Al-Hadith:
a. Bangsa Salman al-Farisi dan hubungannya dengan al-Din al-Islami:
Nabi Muhammad (s.a.w) dalam beberapa buah hadith menghubungkan persoalan kelebihan bangsa Parsi [باب فضل فارس] dan Salman al-Farisi kepada al-Din al-Islami seperti berikut:
قال رسول الله (ص) ((لو كان الدين عند الثريا لذهب به رجل من فارس - او قال - من ابناء فارس حتى يتناوله ))
Rasulullah (s.a.w) bersabda: “Sekiranya al-Din berada di (bintang) Thurayya, kaum lelaki daripada golongan ini tentu dapat mencapainya, atau – daripada keturunan Faris sehingga mereka berjaya mencapainya.”
b. Bangsa Salman al-Farisi dan hubungannya dengan al-Iman:
عن ابي هريره قال: كنا جلوسا عند النبي (ص) اذ فانزلت عليه سورة الجمعة وآخرين منهم لما يلحقوا بهم قال قلت : من هم يا رسول الله؟ فلم يراجعه حتى ساله ثلاثا و فينا سلمان الفارسي وضع رسول الله (ص) يده على سلمان ثم قال ((لو كان الايمان عند الثريا، لناله رجال او رجل من هؤلأء)) ((لناله رجال من هؤلاء)).
عن ابي هريره قال: كنا جلوسا عند النبي (ص) اذ نزلت عليه سورة الجمعة فلما قرا: وآخرين منهم لما يلحقوا بهم [الجمعة] قال رجل: من هؤلاء؟ يا رسول الله ! فلم يراجعه النبي (ص) حتى ساله مرة او مرتين او ثلاثا قال و فينا سلمان الفارسي. قال فوضع النبي (ص) يده على سلمان، ثم قال ((لو كان الايمان عند الثريا، لناله رجال من هؤلأء)).
Rasulullah (s.a.w) bersabda: “Sekiranya al-Iman berada di (bintang) Thurayya, lelaki atau beberapa orang lelaki daripada golongan mereka tentu dapat mencapainya.”
c. Bangsa Salman al-Farisi dan hubungannya dengan al-’Ilm:
((والذي نفسي بيده لو كان العلم بالثريا، لناله رجال من هؤلأء))
Rasulullah (s.a.w) bersabda: “Demi diriku yang berada di tangan-Nya, sekiranya al-‘Ilm [Ilmu] berada di (bintang) Thurayya, lelaki daripada golongan mereka tentu dapat mencapainya.”
Bagaimana, mahu menafikannya?
@imem :
Ayat-ayat tentang sifat orang2 munafik yang ada dalam Al-Qur’an sungguh sesuai dg rofidhoh..
mem, Al-Quran kan menjelaskan kejadian2 pada masa Nabi masih hidup. Kira2 siapa saja orang2 “rofidhoh” yang munafik pada zaman Nabi masih hidup itu ? Tolong jelaskan dg dalil yang jelas ya ?
Tau engga pengertian munafik ? Biar ane jelaskan. Orang munafik itu sama sekali bukan orang2 semacam Abu Jahal, Abu Sufyan atau Su’bah bin Mughirah yang memang benar musuh yang nyata dan terang2an memusuhi Islam/Nabi saw. Orang2 munafik adalah orang2 yang setiap saat bertemu dg Nabi, salat dan ngaji dg Nabi saw. Tapi ketika di belakang Nabi atau setelah Nabi wafat sikapnya berubah seratus derajat. Dan orang semacam itu ada diantara para sahabat yang ada di Madinah ! Oleh karena itu jangan jauh2 dulu ke Khurasan segala macam. Sekali lagi tolong sebut namanya.
@imem :
dan ada lg yang sangat jelas dari Rasulullah Sholallohu Alaihi Wa Sallam :
Diriwayatkan dari Abubakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami.
“Artinya : Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur yang bernama Khurasan. ” [Jami’ Tirmidzi dengan Syarahnya Tuhfatul Ahwadzi, Bab Maa Saa-a min Aina Yakhruju Ad-Dajjal 6: 495.
mem, yang namanya hadis itu kan bisa diproduksi oleh siapa saja atas permintaan sponsor. Yang penting maknanya cocok engga dg Al-Quran. Apalagi
hadis yang ente bawa itu diriwayatkan oleh Abu Bakar yang memang “lawan politik” Ali. Engga aneh itupasti memojokkan lawan politiknya.
Saya kok lebih cenderung kepada hadis yang mengatakan bahwa sumber fitnah itu berasal dari Ai’syah. Simak ini. Bukhari meriwayatkan dalam Bab as-Syurut bab Ma ja-a Fi Buyut Azwajan-Nabi (Apa yang terjadi di rumah isteri Nabi):”Suatu hari Nabi berpidato. Sambil menunjuk ke arah tempat tinggal Aisyah beliau bersabda :”Di sinilah fitnah, di sinilah fitnah, disinilah fitnah darimana munculnya tanduk setan.”
Riwayat Bukhari ini lebih masuk akal dan didukung pula oleh riwayat Bukhari yang lain dalam bab “Peringatan pada isteri Nabi” dimana diceritakan bahwa Aisyah dan Hafsah telah menyakiti Nabi sehingga turunlah QS At-Tahrim 3 - 5.
Dalam riwayat Buhkari yang lain diceritakan bahwa Abu Bakar pernah menampar anaknya atas kekurang-ajarannya di depan Nabi saw.
Coba ente bandingkan antara informasi Al-Quran mengenai adanya orang2 munafik yang nyata2 berada di Madinah (QS At - Taubah 101) + hadis Bukhari Muslim tentang Aisyah dengan hadis yang ente bawa melalui Abu Bakar mengenai akan munculnya “orang2 munafik dari daerah Iran.
Gimana ? Benar. Orang2 yang ada di Madinah itu adalah biangnya atau mbahnya org2 munafik/fitnah.
@al-furqon : Syi’ah mengaku-ngaku pengikut Ali ?
Ok. Katakanlah orang Syi’ah tidak pantas mengaku-ngaku pengikut Ali. Lantas gimana dg Ahlu Sunnah ?
Engga usah jauh2 kita buktikan dg isi kitab hadis ulama ente. Coba simak kitab2 hadis dari ulama ente. Berapa jumlahnya hadis yang diriwayatkan oleh Ali, Fatimah, Hasan, Husein dan imam2 Ahlul Bait lainnya yang dimuat dalam kitab2 hadis Sunni ? Bahkan Bukhari sama sekali tidak mau menerima riwayat2 dari para imam Ahlul Bait yang sezaman dgnya. Yang mendominasi malahan dari orang2 Bani Umayyah (rival “politik” Bani Hasyim), orang2 khawarij atau dari orang dg watak oportunis spt Abu Hurairah. Apa artinya ini ?
Fakta yang nyata adalah bahwa kekhalifahan Ali pun baru diakui oleh Ahlu Sunnah pada zaman khalifah Umar ibu Aziz setelah dilaknat selama 80 tahun oleh penguasa Bani Umayah. Itupun hanya formalitas, karena itu setelah itu dicampakkan oleh para penguasa setelah Umar ibnu Aziz s/d Bani Abbasiyah.
Jadi dimana posisi Ali dan Ahlul Bait yang sebenarnya ? Ada di mercu suar atau di awang-awang ?
@antirafidah,
orang yahudi, nasrani atau orang amerika, china, orang Rusia ataupun yang lainnya itu tdk semuanya jahat. Yang bisa dinilai baik atau jahat itu adalah ajaran/isme yang dianutnya atau kebijakan negaranya. Tidak semua orang Yahudi itu menyetujui kebijakan Israel yang memusuhi Palestina. Yahudi atau Zionisme dalam arti ajaran boleh jadi sudah merembes kedalam alam pikiran orang2 Indonesia.
Tolong deh bedakan antara ras dg isme, jangan gara2 Ahmadimejad ketemu rabi2 Yahudi yg menentang kebijakan negaranya terus dicap Yahudi.
Iran adalah salah satu negara Timur Tengah. Wajar kalau ada orang2 Yahudinya. Di sana pun banyak pula orang2 Arab termasuk keturunan Nabi.
Tapi kalau ente masih ngotot bahwa Iran ada hubungan dg Yahudi, ane cuma mau bilang ini sangat lucu bin aneh bin ajaib kok Iran selama 30 tahun diembargo total oleh USA dan UE yang antek Yahudi. kalo memang “sesama teman” kok embargonya lama banget sih ?
Yah informasi kan bisa saja dimanipulasi oleh pihak2 yang benci Islam. Lagian org sudah tahu bahwa pers/pemberitaan dunia sangat didominasi oleh kantor berita yang dibiayai/dikuasai oleh org2 Non Muslim.
@falseto
Sorry ye bkn gw ga mo nanggepin komentar lo yg sok tau sejarah itu.. sdh sring klai gw liat di sini diperdebatkan.. so dah basi..
@hadi
Tunjukkan itu perkataan Rasul ato sahabat? kalo perkataan sahabat berarti bukan perkataan Rasul.. ga bisa ngalahin perkataan Rasul.. bukankah bbrpa wktu lalu gw dah kasih lu tulisan mengenai Mahdi versi syiah mnrt kitab2 syiah sndri? dan kalo nglihat sifat2 yg dikhabarkan kitab2 tsb, tidak lah diragukan lg bhwa Mahdi-nya syiah adalah Dajjal! mo menafikan lo?
@antirafidhah
teruskan risetnya mas, kalo perlu bikin disertasi mengenai Dajjal dan pengikutnya itu.. good luck!
@imem
Masa saya lupa pada tulisan anda yg tidak disertakan komentar ulama2 Syiah ttg shahih atau dhaifnya hadis yg anda kutip itu…err…shahih ga?
@Imem
Asbabun nuzul dan hadis2 yg saya bawakan diatas jelas menolak hadis2 anda ttg ‘keburukan’ bangsa Farsi…jgn tolak sih, itukan hadis2 Nabi saaw juga, iya kan?
Lalu mana yg benar?
@imem
Sepertinya anda sangat bodoh dan dungu sekali dengan komentar anda.
Hallo Ressay,
Sorry ya namanya jg diskusi ya pasti kemana-mana lah.. kok anda yg resah & gelisah sih? justru dg gini blog ini dapet rating yg tinggi lho Bung.
Hallo Hadi,
Anda ini kalau saya perhatikan punya bakat ngeyel yg kuat ya pokoknya hrs trs ngejawab, walaupun dalil ngga kuat dan ga ada relasinya.. ga baik lo suka ngeyel kyk gitu.. bikin ati jadi keras, susah trima kebenaran dan kenyataan..
Tentunya kita tidak bermaksud men-generalisir bahwa seluruh bangsa Parsi spt itu, ada juga yg baik2 kok, contoh sahabat Salman Al-Farisi ra.. N saya pun jg pnya bbrp temen asli Iran, mrk baik2 kok tetapi Alhamdulillah mrk bukan Rafidhah dan mrk bersebrangan dg pemerintahan syiah yg berkuasa skrg ini.. jadi yg kita maksudkan adl rafidhah yg mayoritas & pusat kekuasaannya saat ini ada di sana..
Hallo falseto,
Walaupun komentar di atas anda tujukan kpd sodara Imem, ingin sdkt sya tanggepin, trs trang sy tertawa dlm hati dg komentar anda di atas, menurut anda apa motif Abu Bakar ra dg meriwayatkan hadits Dajjal yg akan keluar di Khurasan di atas? Apa relasinya dg Ali ra? Apa maksud anda memojokkan lawan politiknya? Anda tahu ga, bangsa Persia baru ditaklukkan oleh umat Islam pada masa pemerintahan Umar ra. Sedangkan hadits tsb diriwayatkan oleh Abu Bakar ketika beliau masih hidup, berarti Persia masih belum ditaklukkan, masih di-bawah kekuasaan Kisra.. apa Abu Bakar ato Ali sudah tau kalo Khurasan ini akan jadi pusatnya syiah rafidhah saat itu? pikirlah baik2 mas.. dimana letak Abu Bakar memojokkan Ali???
Hehehe silahkan anda lebih cenderung dg hadits itu, tapi silahkan baca penjelasannya di sini
http://media.isnet.org/islam/ss/S77-78.html
Tetapi kalo jumlahnya terbesar sesudah Negara Israel sendiri di Timur Tengah, hemmm sudah ga wajar lagi dech dan patutlah dipertanyakan..
Ada satu lagi fakta yang terlewatkan.. Ahmadinejad pernah berkoar agar Negara Israel dilenyapkan dari peta dunia, tetapi mengapa dia membiarkan komunitas yahudi di negaranya memperingati kemerdekaan Zionis Israel di sebuah sinagog di Teheran? Kontradiksi ga mnrt anda? Cek di sini.. blog temen anda sendiri, bukan manipulasi lho
http://www.islammuhammadi.com/index.php?option=com_content&task=view&id=341&Itemid=102
Itulah politik mas.. orang awwam dibuat memble..
@antirafidhah
Anda sudah mulai sadar ya, simak lagi syair dibawah ini,
Maula Ali
Lirik/lagu: Ust. Abdullah ass-Segaff, Arr: Alwi Husein
Maula Ali…Maula Ali…Maula Ali…Maula Ali… 2X
Duhai Imam syahid mihrab
Engkau pendekar Khandak
Benteng Islam dalam Badar
Sang pahlawan saat Khaibar
Pintu gerbang ilmu
Qur`an menyebut wasyi 2X
Wahai penguasa hati
Kekasih Ilahi Rabbi
Dihari seribu bulan
Saat Qur`an diturunkan
Engkau sambut kemenangan
Syahidmu dimihrab Tuhan
Pintu gerbang ilmu Nabi
Qur`an menyambutmu wasyi 2X
Wahai penguasa hati
Kekasih Ilahi Rabbi
Disela rintih tangisku
Saat menepuk dadaku
Tiada lain harapanku
Kecuali syafaatmu
Pintu gerbang ilmu Nabi
Qur`an menyambut wasyi 2X
Wahai penguasa hati
Kekasih Ialhi Rabbi
Salam
to imeem dan antirafidhah…
anda ini nggak ngerti baca peta apa sudah terlalu lama dibodohi syeikh anda sih…masak sebelah timur dari madinah itu Khurasan/iran…mas..mas…dulu baca peta dunia apa nggak sih,..
nih saya kasih link…peta saudi dari negara saudi…dibaca yah
http://www.the-saudi.net/saudi-arabia/saudi-map.htm
itu yg disebelah timur (madinah) adalah Riyadh dulu namanya Najd trus kalo ditarik lurus kena Doha ,Dubay dst…
btw ente ngerti baca peta nggak dan konsesus penulisan peta mana utara mana timur…mana barat mana selatan.
kalo ente mau sebut iran itu timur maka baca petanya sambil nungging mas…
hehehhe…
ini org fabrikasi hadits kok nggak jeli cenderung katrok…heheheh…
to imeem dan antirafidhah…
anda ini nggak ngerti baca peta ngak? apa sudah terlalu lama dibodohi syeikh anda sih…masak sebelah timur dari madinah itu Khurasan/iran…mas..mas…dulu baca peta dunia apa nggak sih,..
nih saya kasih link…peta saudi dari negara saudi…dibaca yah
http://www.the-saudi.net/saudi-arabia/saudi-map.htm
itu yg disebelah timur (madinah) adalah Riyadh dulu namanya Najd trus kalo ditarik lurus kena Doha ,Dubay dst…
btw ente ngerti baca peta nggak dan konsesus penulisan peta mana utara mana timur…mana barat mana selatan.
kalo ente mau sebut iran itu timur maka baca petanya sambil nungging mas…
hehehhe…
ini org fabrikasi hadits kok nggak jeli cenderung katrok…heheheh…
Mr. bob,
Saya akan setuju dg anda mengenai sebelah timur yg tepat spt yg anda gambarkan itu, jika Rasulullah hanya menyebutkan sebelah timur saja, tetapi sayangnya ternyata Rasulullah menyebut satu tempat yang spesifik tentang keluarnya Dajjal tsb yaitu isfahan, khurasan yang kita tahu letaknya di peta, yang kalo istilah sekarang adalah timur laut kalo dilihat dr kota madinah.. shg keumuman istilah timur telah dijelaskan dengan penyebutan tempat yg khusus, shg kita tahu letak timur yg dimaksud oleh Rasulullah dlm hdits tsb. coba lihat lagi salah satu hadits yg dibawakan mas Imem :
lihatlah rasulullah mengatakan daerah khurasan adalah sebelah timur.. apakah anda akan paksakan jg mengikuti istilah anda saat ini?
Anda tahu ga dimana letak negeri2 timur (mashriq) itu yg sdh masyhur sejak jaman dahulu kala? Yaitu yg sekarang ini dinamakan negeri Iraq dan sekitarnya .. lihat ini petanya :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/cy/thumb/a/aa/Mashreq.png/180px-Mashreq.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/6b/Mashriq.PNG
Nah kalo negeri Iraq saja dinamakan negeri timur, apalagi Iran yg letaknya lebih ke timur lagi
Sedangkan negeri2 barat (Maghrib), tau ga anda dimana letaknya? Yaitu di negeri2 yg skrg ini bernama Maroko, Tunisia dan sekitarnya.
jadi kalo bicara hadits, anda hrs perhatikan juga pengertian umum yg berlaku saat itu, bukan dipaksakan ngikutin pengertian skrg..
Apakah anda berani mengatakan spt itu kepada Nabi?
@sand
sadar apa makudnya? perasaan dr tadi sy msh sadar blm tidur ato semaput
O iya tolong dikoreksi itu bait2 syairnya, jgn terlalu berlebihan gitu donk.. cinta sih cinta, tetapi jgn sampai masuk prgkap syirik.. di situ ada kata2 “penguasa hati”? siapa yg dimaksud itu? Imam Ali atau Allah? ingat hanya Allah-lah Sang Penguasa hati, ingat do’a “Ya Muqolibal Qulub, Tsabit Qolbi A’la dinnika” artinya “Wahai pembolak-balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu”
Terus siapa yang dimaksud “Tiada lain harapanku
Kecuali syafaatmu” sepengetahuan saya yang bisa memberi Syafa’at hanya Rasulullah Shalallahu “alaihi wa sallam atas ijin Allah, bukan Imam Ali..
@antirafidhah
Bicara anda itu yg tiada relasinya dan tanpa dalil. Anda membawakan video2 yg dikutip dari musuh2 Syiah sbg ‘hujjah’ anda, dan membenarkan mereka. Ini sama dgn Israel, saat menyerang Gaza dgn penghalalan dari sumber mereka’
Anda juga mempromosi dalih sepihak anda dgn hadis Dajjal anda dari Khurasan.
Antirafidhah, sekiranya apa yg anda bawakan itu benar, itu tidak lain melainkan sunatullah spt apa yg berlaku atas umat2 lalu:
a. Di mana ada Ibrahim di situ ada Namru
b. Di mana ada Musa di situ ada Firaun
c. Di mana ada Nabi Muhammad saaw di situ ada Abu Jahal
…maka di mana ada al Mahdi ajf maka di situ ada Dajjal
Ini…saya tambahkan buat anda berita ttg Khurasan:
1. Dari Sauban RA katanya, bersabda Rasulullah SAW :
“Akan berbunuh-bunuhan dekat tempat simpanan Kaabah kamu tiga beradik. Semuanya adalah anak-anak kepada seorang (bekas) khalifah. Kemudian tidak seorang pun antara mereka yang dapat (harta itu atau menjadi khalifah). Kemudian muncullah Panji-panji Hitam dari sebelah Timur, lalu mereka akan membunuh kamu semua dengan satu pembunuhan (yang paling dahsyat) yang belum pernah dilakukan oleh mana-mana kaum pun.” Kemudian baginda menyebutkan sesuatu yang saya tidak berapa ingat. Kemudian baginda bersabda, “Maka apabila kamu semua melihatnya, hendaklah kamu segera berbaiat kepadanya (Pemuda Bani Tamim itu) walaupun terpaksa merangkak di atas salji kerana di sisinya adalah Khalifah Allah, iaitu Imam Mahdi.” (Ibnu Majah)
2. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Akan keluar dari Khurasan Panji-panji Hitam. Maka (Panji-panji Hitam itu) tidak dapat ditolak oleh sesuatu apa pun sehinggalah ditancapkan di Ilya’ (At Tarmizi)
3. Sabda Nabi SAW, “Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk.” Maksudnya ialah al-Mahdi
. (Ibnu Majah, Abu Nuaim & al-Hakim)
4. Sabda Nabi SAW,
“Al-Mahdi akan datang setelah munculnya Panji-panji Hitam dari sebelah Timur yang mana pasukan itu selalu tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun.” (Ibnu Majah)
5. Dari Abdullah bin Al-Haris RA katanya Nabi SAW bersabda,
“Akan ada orang-orang yang keluar dari sebelah Timur, lalu mereka mempersiapkan segala urusan untuk al-Mahdi, yakni pemerintahannya.” (Ibnu Majah & At-Tabrani)
6. Al Walid bin Muslim telah meriwayatkan kepada kami dari Abi Abdillah dari Abdil Karim Abi Umayyah dari Muhammad Ibnil Hanafiah katanya: Akan keluar panji-panji hitam Bani Abbas kemudian akan keluar dari Khurasan satu lagi panji-panji hitam, kopiah mereka berwarna hitam dan pakaian mereka berwarna putih, mereka diketuai oleh seorang lelaki yang digelar Syuaib bin Soleh bin Syuaib dari keturunan Bani Tamim. Mereka ini akan mengalahkan puak Sufyani sehingga tiba di Baitul Maqdis, dia (PBT) akan menyerahkan pemerintahannya kepada Imamul Mahdi dan menyerahkan kepadanya 300 orang dari Syam.Tempoh diantara keluarnya dan dia menyerahkan pemerintahan kepada Imam Mahdi 72 bulan.
- Alfitan oleh Alhafiz Nuaim bin Hammad (Hadis 851)
- Alurful Wardi oleh Imam Sayuti (m/s 67-68)
- Fatawa Hadisiah oleh Imam Ibnu Hajar Alhaitami (m/s 42)
7. Dari Tsauban katanya: Apabila kamu melihat panji panji hitam muncul dari sebelah Timur maka datangilah dia walaupun terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya padanya ada Khalifah Allah Imam Mahdi.
- Almustadrak oleh Hakim Annaisaburi (Hadis 8531 dan katanya hadis ini soheh mengikut syarat Imam Bukhari dan Imam Muslim
- Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (Hadis 2241)
- Alqaulul Musaddad oleh Ibnu Hajar Al ‘Asqolani (Hadis 13..)
8. Dalam satu berita panjang mengenai peperangan yang berlaku di antara panji-panji hitam dengan Sufyani yang diceritakan oleh Saiyidina Ali Alaihissalam beliau ada menyebutkan : “… lalu (Allah) mengutus ke atas Sufyani itu seorang pemuda timur yang menyeru kepada ahlil bait Nabi SAW - mereka pemegang-pemegang panji-panji hitam merupakan satu kaum yang lemah - maka Allah pun memuliakan dan menolong mereka, sehingga setiap yang menentang mereka pasti akan dikalahkan…. Syiar mereka “alif mim ta - alif mim ta” (maut bagi penentang mereka), kebanyakan yang terbunuh dikalangan mereka itu pada tempat tempat disekitar timur.
- Kanzul Ummal (Juzuk 14 Hadis 3967
9. Ibnu Abi Syaibah dan Nuaim bin Hammad meriwayatkannya di dalam kitab Al Fitan begitu juga Ibnu Majah dan Abu Nuaim dari Ibnu Mas’ud RA katanya: Satu ketika kami bersama Rasulullah SAW tiba-tiba datang beberapa orang pemuda dari Bani Hasyim, bila Rasulullah melihat mereka baginda mengalirkan air mata dan wajahnya berubah lalu aku bertanyanya, kami masih melihat dari mukamu ada sesuatu yang kami tidak suka? Sabda baginda: Kami Ahlul Bait telah Allah pilih buat kami Akhirat dari dunia dan sesungguhnya ahli keluargaku akan ditimpa bala bencana, penindasan dan diusir sehinggalah datang satu kaum dari sebelah Timur yang bersama mereka panji-panji hitam mereka meminta kebaikan tapi tidak diberikan pada mereka lalu mereka berjuang dan mendapat kemenangan dan diberi kepada mereka apa yang mereka minta tetapi mereka tidak menerimanya sehinggalah mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari ahli keluargaku yang akan mengisinya dengan keadilan sepertimana ia diisi dengan kezaliman, barangsiapa dikalangan kamu yang bertemu dengan peristiwa ini datangilah mereka walaupun dengan merangkak di atas salji kerana dialah Imam Mahdi.
Kata Al Hafiz Imaduddin Ibnu Kathir : Kisah ini mengandungi isyarat kepada kerajaan Bani Abbas dan isyarat bahawa Imam Mahdi berlaku selepas kerajaan Bani Abbas.
- Alfitan oleh Alhafiz Nuaim bin Hammad (Hadis 945)
- Sunan Ibnu Majah (Hadis 4082)
- Musonnaf Ibnu Abi Syaibah (Juzuk 15 Hadis 19573)
10. Imam Sayuti, Imam Ahmad,Tarmizi dan Nuaim bin Hammad telah merawikan dari Abu Hurairah katanya: Sabda Rasulullah SAW: Akan keluar dari Khurasan panji-panji hitam yang tidak dapat disekat oleh sesuatupun sehinggalah mereka menguasai Ilya’.
Kata Ibnu Kathir: Panji-panji hitam ini bukan yang dibawa oleh Abu Muslim Al Khurasani yang merampas kerajaan Bani Umayyah tetapi ia adalah panji-panji hitam lain yang datang mengiringi Imam Mahdi.
- Musnad Imam Ahmad (Hadis 8760)
- Jami’ Tarmizi (Hadis 2270)
- Lisanul Mizan oleh Ibnu Hajar (Juzuk 2 m/s 419)
- Kanzul Ummal (Hadis 38652)
Sekarang anda harus bicara apa lagi ttg Khurasan?
@antirafidhah & imem
Ah, maklum aza anda adalah korban propaganda penguasa thagut Muawiyah dan Abbasiyah dgn hadist palsunya.
Salam
@antirafidhah
Dan anda juga tidak mengerti sabda Nabi SAW : “Aku adalah kota ilmu, Ali adalah pintu gerbangnya”
Salam…
Orang Yang Syahid kerana ALLAH swt pun tak diperbolehkan lagi memberi syafaat…..
innalillahi wa innailaihi raj’un
to anti rafidhoh…
coba anda lihat hadits ttg 2 tanduk syetan disitu jelas ditunjukkan yg sebelah timur madinah itu Najd/nejd tempat lahirnya pendiri mahzab wahaby dan asal muasal dinasti saud.. kalo hadist yg ini make sense..mas…
lah kalo hadist fabrikasi anda dan kelompok anda itu jelas dibuat tanpa menggunakan kaidah logis yg benar..knp lalu anda nisbatkan itu pada Rasulullah saaw mas…hehehe..
khurasan kok timur madinah…
anda mau jelaskan konsep mashreq…dengan link dibawah ini ya…
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/6b/Mashriq.PNG
saran saya baca yg bener, mudah2an anda mengerti bahasa Inggris Arab Masreq..itu artinya apa…
dan anda bisa membedakan antara Timur Arab dengan Timur Madinah mas..wong hadits nabi itu disebut di Madinah kok..kagak bilang di semenanjung Arab…
mbok ya dipakai otaknya..jangan ditinggal tinggal…
jadi kelihatan dungu nanti…
kalo lah saya ikuti maunya ente…dari peta yg antum link in..
Mbok ya dilihat yg disebut Mashreqnya Arab itu Irak sama Syam atau suriah sekarang bukan khurasan yg posisinya bukan diarsir hijau tua itu mas..Iso baca peta opo ara sih cah iki…katrok kok dipelihara…
Makanya jgn suka ngeluarin hadits yg malah jadi bumerang ente..tanduk syetan itu justru Najd mas sebelah timur..tempat keluarnya/lahir pencetus ajaran wahbaby dan ibnu saud yg sekarang namanya wis diganti…biar kamuflase….yah nggak bisa…wong tanduk syetan kok..
hehehehhe
saran saya mbok dipakai tuh otaknya hehehe
@hadi
Lho memang benar adanya kok itu.. mgkn org rafidhah di asia tenggara blm berani spt itu krn blm berkuasa.. coba kalo dah berkuasa..
Pada dasarnya saya setuju dg pendapat anda, sekali lg tdk semua org di wilayah Khurasan adlh pengikut Dajjal.. jadi hadits tentang keluarnya dajjal adalah parallel dg hadist pembawa panji hitam dari timur.. tetapi bedanya jika hadits mengenai keluarnya dajjal dari Isfahan dan Khurasan adalah termasuk hadits shahih, sedangkan hadits2 mengenai Ashahbu Rayati Suud, menurut para ulama ahli hadits hampir semuanya memiliki cacat kecuali hadits riwayat Ats-Tsauban yang anda bawakan tsb.. dan hadits tsb hanya menunjukkan datangnya dari arah timur dan tidak menyebut tempat Khurasan.. makanya ada satu kelompok di Negara Anda (Malaysia) yg mengklaim pemimpin mereka adalah pemuda Bani Tamim, karena timur itu mnrt mrk adalah Timur Jauh (Asia Tenggara).
Ok lah walaupun haditsnya dhaif, anggap saja kita terima hadits yg menyebut Ashahbu Rayati Suud keluar dr Khurasan, tetapi Khurasan yang mana? Kalo tentang keluarnya Dajjal jelas disebutkan spesifik letak keluarnya, bahkan kampungnya pun juga disebutkan, sedangkan asal pasukan pembawa panji hitam ini masih krg spesifik, kita tahu bahwa wilayah khurasan bukan hanya yg ada di Iran tetapi jg meliputi wilayah yg skrg brnama Turkmenistan, Afghanistan dan sebagian Pakistan.. makanya ada sekelompok kaum muslimin yang menganggap bahwa pasukan pembawa panji hitam adalah keluar dari arah Afghanistan yaitu kelompok Taliban..
Satu hal lagi pemimpinnya adalah dari kabilah Bani Tamim bukan orang Persia lho, makanya sungguh mengherankan sebagian orang syi’ah menganggap Rahbar & Ahmadinejad masuk dlm nubuwat tsb
Mengenai Bani Tamim silahkan lihat di sini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Banu_Tamim
Sedangkan Mahdi syi’ah, jelas berbeda dg Mahdi sebenarnya yg akan keluar, krn berdasarkan pengkhabaran dr kitab2 syi’ah yg mu’tabar, tingkah laku Mahdi syi’ah ini lebih mirip dg Dajjal drpd Imam Mahdi yg membawa keadilan.. so Mahdi syi’ah berdasarkan gambaran kitab2 syi’ah sndri adalah Al-Masih Ad- Dajjal.. dan ternyata cocok sekali dg apa yg disabdakan Nabi mengenai tempat keluarnya yg mrpkan pusatnya org syi’ah rafidhah dan komunitas yahudi.. jd klop gitu dech..
@bob
Wah kayaknya percuma diskusi sama sampean, lha wong sampean ga percaya sama hadits itu mau gmn lagi, kalo nanti sy ajak diskusi panjang lebar soal hadits itu pasti ga bakalan nyambung, selain anda ga percaya jg memahami hadits tsb dg sak karepe dhewe
Lha emang Madinah ada di mana mas? Di semenanjung Persia?
Kan sudah saya bilang jika Irak saja dikatakan negeri Mashriq apalagi Iran (Khurosan) yang letaknya lebih ke timur lagi
Saya kok ga merasa hadits tsb jadi boomerang buat saya tho mas? Sblm diskusi dg org model anda, sy sdh sring banget mendiskusikan topik ini sampe tuntas, tetapi melihat kapasitas anda mengenai hadits cm spt ini, trs trg sy jadi males ngejelasinnya pjg lebar, khawatir ga bakalan nyambung
O iya anda mengingkari arah timur tentang keluarnya Dajjal adalah Isfahan – Khurasan, bagaimana dg komentar temen anda mas Hadi di atas? Beliau juga menghadirkan bnyk hadits mengenai pasukan pembawa panji hitam yg akan membuka jalan untuk Imam Mahdi yg keluar dari arah timur, jg ada disebutkan dr Khurasan, berarti itu salah ya mas, nglihat petanya jg hrs nungging juga ya atau mungkin kalo mengikuti pendapat mas, berarti pasukan pembawa panji hitam itu datangnya dari arah Najd Saudi donk mas.. wah berarti pasukan itu adalah Salafy Wahaby dr kabilah bani Tamim donk (kalo itu saya setuju dech mas ) kan sebelah timurnya Madinah persis
Makanya belajar dulu aja dech mas ok… baru kita diskusi lg
@antirafidhah
Makanya simak sekali lagi syair dibawah ini, diskusi dengan anda baru nyambung :
Jangan Lupakan Karbala
Lirik/lagu: Ust. Abdullah ass-Segaff, Arr: Tondi Rangkuti
Oh…Husein…kau mengapa…
Oh…Husein…kau dimana…
Oh…Husein…kau menderita…
Oh…Husein…teraniaya
Bersusah payah Rasul mengajarkan firman Allah
Besusah payah Rasul memuliakan kaum lemah
Bersusah payah Rasul mengajarkan kebenaran
Bersusah payah Rasul menegakkan keadilan
Mungkinkah beragama bagi orang tak berbudi?
Mungkinkah beragama bagi orang ingkar janji?
Berbudikah mereka yang membunuh putra Nabi?
Bersikap tak peduli apakah tak ingkar janji?
Mengapa kau lupakan pembantaian di Karbala?
Mengapa kau abaikan putra Rasul teraniaya?
Apakah kau tak malu mengatakan beragama?
Tangis Rasulpun tidak membuat engkau berduka
Oh…Husein putera Zahra penghulu pemuda surga
Telah syahid di Karbala demi tegak agama
Oh…Husein putera Zahra cucu Nabi yang tercinta
Saksi koban Karbala bagi umat manusia
Salam
@antirafidhah
Apa maksud anda benar? Yang mana satu dlm video yg anda bawakan itu org Syiah, dan bagaimana anda mengetahi itu org Syiah?
Kata ‘mungkin’ yg anda guna adalah praduga anda, itu bukan hujjah.
Hadis ini jelas menyebut kata Khurasan:
20 . Thoban r.a(Companion of Dear Prophet Muhammad Salallaho alayhay wa sallam) reported that Dear Prophet Muhammad Salallaho alayhay wa sallam) said: When u see that Black Flags have appeared from KHORASAN ,go to (join) them as the Khalifah of Allah MAHDI will be among them *3 Ref: Baihaqee and Ahmed in Dalael-e-Nabowat ,Hadith No 5225 in Mishkat-ul-Masabeeh.
18.Dear Prophet Muhammad(salallaho alayhay wa sallam) said that”When you hear the news of Black Flags coming from Khurasan, then, you must join them even if you have to crawl over ice(to reach them).*1 Ref: Saheeh Trimdi J2,Page 56.
2 1 .Abu Hurairah (R.A.) says that Rasulullah (Sallallahu Alayhi Wasallam) said: “(Armies carrying) black flags will come from Khorasan. No power will be able to stop them and they will finally reach Eela (Baitul Maqdas) where they will erect their flags.”*4 Ref: Saheeh Trimdi
22 .Hadhrat Buraidah (R.A.) says that Rasulullah (Sallallahu Alayhi Wasallam) said: “There will be many armies after me. You must join that army which will come from Khorasan.*5 Ref: Narrated by Ibn-e-Adi & Asaker & Seyuti in Jamiah Sagheer .
Tidak peduli besar mana pun Khurasan itu atau wilayah mana pun yg ingin anda masukkan, pokoknya Iran adalah bagian darinya.
Utk teks arabnya lihat disini: armyofmahdi.googlepages.com
Antirafidhah, hadis Pemuda Bani Tamim hanya dari riwayat anda saja, bukan kami. Makanya kami tidak terikat dgn Pemuda Bani Tamim anda dan hadis Dajjal muncul di Asbahan juga hanya dari jalur anda, bukan hujjah bagi kami. Bisa bawakan hadis Yahudi Asbahan/ Isfahan dari riwayat Ahlul Bait sbg adab berhujjah yg tidak berat sebelah?
Anda berkata:
Sedangkan Mahdi syi’ah, jelas berbeda dg Mahdi sebenarnya yg akan keluar, krn berdasarkan pengkhabaran dr kitab2 syi’ah yg mu’tabar, tingkah laku Mahdi syi’ah ini lebih mirip dg Dajjal drpd Imam Mahdi yg membawa keadilan.. so Mahdi syi’ah berdasarkan gambaran kitab2 syi’ah sndri adalah Al-Masih Ad- Dajjal
Pertanyaan kami:
Bisa bawakan dalilnya serta apa kata ulama hadis Syiah ttg itu, kami juga ingin tahu.
@ hadi,
Capek deh……. berialog dengan orang2 seperti antirafidhah, imem, dan pendukungnya, mau anda berikan seribu buktipun mereka tetap aja tak bergeming, mereka merasa cukup dengan berita yang dalam angan2 mereka, sekalipun hampir keseluruhan berita yang ada di doktrin mazhab mereka adalah palsu (padahal mereka tahu) tapi, tetap saja kebohongan itu lebih berharga bagi mereka daripada kebenaran.
@ Orang2 syiah,
Peliharalah akhlak baik kalian dalam berdialog, dan mudah2an akan menjadi bukti ‘plus’ bagi hujjah mazhab kalian.
@ytse jam
Benar kata anda…dan bukti yg kami datangkan itu bukan buat mereka, namun buat pencari kebenaran, juga buat yg membaca komentar2 di sini, moga2 mereka tidak terikut memfitnah saudara mereka tanpa mereka menyadarinya..
Salam Damai atas pencari kebenaran
@ imem & antirafidhah :
“Dibawah ini beberapa foto kegiatan Yahudi Iran saat memperingati
turunnya kitab Taurat dan hari kemerdekaan rezim Zionis Israel 2 tahun lalu di sinagog Teheran. Jelas kegiatan ini mendapat support langsung dari Tel Aviv. [im/mt]”
saya cek ke web Islam Muhammadi memang spt itu teks-nya. Tapi coba perhatikan kalimat tsb baik-baik. Apa ada indikasi Iran adalah “negara Yahudi” gara2 berita tsb ? Boleh jadi terdapat komunitas ras Yahudi di Iran disamping ras2 lainnya spt Persia, Arab dan Kurdi sbg akibat sejarah Negeri itu. Saya justru melihat hal itu spt. halnya adanya komunitas Yahudi di Madinah dimana mereka sbg bagian dari negara Islam yang berpusat di Madinah yang hidup berdampingan dg komunitas Arab Quraisy yang mayoritas. Apa pernah Nabi saw sebagai kepala negara memaksa orang2 Yahudi untuk memeluk Islam ? Mereka dibiarkan eksis selama mereka tidak bertindak membahayakan eksistensi negara Islam dan melanggar Piagam Madinah.
Selama kegiatan komunitas Yahudi di Iran itu tidak melanggar hukum, saya kira tidak ada alasan bagi Ahmadimejad untuk menangkap atau membantai orang2 Yahudi tsb. Jelas Iran sangat beda dg Saudi yang wahabi dimana negara tsb didirikan melalui pembantaian thdp orang2 syi’ah yang ada di Irak, khususnya Karbala.
antirafidhah :
Walaupun komentar di atas anda tujukan kpd sodara Imem, ingin sdkt sya tanggepin, trs trang sy tertawa dlm hati dg komentar anda di atas, menurut anda apa motif Abu Bakar ra dg meriwayatkan hadits Dajjal yg akan keluar di Khurasan di atas? Apa relasinya dg Ali ra? Apa maksud anda memojokkan lawan politiknya? Anda tahu ga, bangsa Persia baru ditaklukkan oleh umat Islam pada masa pemerintahan Umar ra. Sedangkan hadits tsb diriwayatkan oleh Abu Bakar ketika beliau masih hidup, berarti Persia masih belum ditaklukkan, masih di-bawah kekuasaan Kisra.. apa Abu Bakar ato Ali sudah tau kalo Khurasan ini akan jadi pusatnya syiah rafidhah saat itu? pikirlah baik2 mas.. dimana letak Abu Bakar memojokkan Ali???
mas saya pun ketawa cmpr geli. Lha kalo memang Persia itu baru ditaklukan pada zaman Umar, berarti hadis Abu Bakar tentang akan munculnya dajjal di Iran itu memang benar2 bohong alias hadis maudhu. Mestinya kan hadis itu muncul pada zaman Umar atau Usman.
Jadi maksud ane dg komentar itu, coba ente sama temen ente itu agak kritis sedikit dan menggunakan logika dalam membaca hadis.
Kalo masih ngotot Iran itu antek Yahudi, coba jawab kenapa pangkalan militer AS ada di Saudi dan bukan di Iran ? Kenapa AS dan UE selalu keberatan dg proyek nuklir Iran dan tidak keberatan dg nuklirnya Israel ?
@falseto cs
masalah iran tidak menjadi pangkalan militer Amerika dan memusuhi Israel dan sekutunya adalah memang POLITIK saja. Hal ini sama saja dengan Venezuela dan atau Korut yang memang memusuhi Amerika/israel…lalu kenapa Arab saudi dan sebagian negara Islam lainnya sudi menjadi budak-2 mereka? hal ini tidak mustahil karena memang dunia telah membuat mereka silau dan membuat mereka menjadi cinta kepada dunia dan takut mati..suatu yang umum di belahan dunia mana saja, tak terkecuali Indonesia, negeri yg kita cintai ini.
see, wajar dan objektif kan penilaian saya?
mau lagi contoh lain?
Kalian katakan ahmadinejad seorang yang hebat / khoemieini seorang yang hebat..
skrng coba anda sedikit saja tengok ke belahan dunia yg lain..
bagaimana dengn hugo sanchez? fidel castro?…mereka kafir, tapi hebat kan berani melawan amrik n sekutunya?
Kalian bilang ahmadinezad profil pemimpin yang sederhana..coba tengok sedikit saja kebelahan dunia yang lain. bukankah Gandhi lebih sederhana lagi dan bahkan dari kalangan non-muslim? even dia bukan seorang presiden, tapi dia seorang pemimpin dikalangannya dan sangat terkenal keseantero dunia!
kemudian kalo mau jelas lagi lihat sejarahnya, dari jaman dulu kala PERSIA memang selalu berseberangan dengan ROMAWI…
..nah, sekali lagi ini POLITIK, POLITIK dan POLITIK bung! JANGANLAH kalian silau dan JANGANLAH bersikap bodoh!
jadi saran saya :
pelajari sejarah dengan hati, dan sekarang lihat apa yang tersirat dari yang tersurat supaya kalian tidak tertipu..
Falseto bicara Iran didasarkan fakta.
Al-Furqon bicara Iran didasarkan intuisi.
Fakta mengatakan apa adanya. Intuisi mengatakan ada apa-apanya.
Fakta merupakan bukti. Intuisi mendekati ilusi.
Salam
@falseto cs
sory, saya ga mo ngulek-2/muter-2 seputar hadits Ghadir Khum atau Hadis Tsqalain saja..sangat dangkal..hanya dua ‘keping’ saja. Lebih baik membahas bgm membesarkan ISLAM ini…inilah ‘kuda’nya, inilah yg lengkap dan sdh terususn rapi-benar..
masalah hadits bukhori-muslim, oke.katakan itu benar, tapi bukan berarti kita memusuhi mereka kan?lalu meninggalkan mereka seperti kalian sekarang yg cenderung memakai hadits-2 syiah dan alergi kpd hadits-2 abu hurairah, bukhari-muslim?
..nah loh..
sebaiknya, kalian tetap dijalur suni, dan kalau ada yang baru / belum diungkap di bukhari-muslim sepanjang itu shahih, apa salahnya dimasukan sebagai perbendaharaan baru yang memperkaya khazanah Islam..seperti contoh si C dalam PUZZLE…dan itulah minimal pribadi-pribadi kami, akhlak kami, akhlak sunni, sebagi sikap yang tidak menyombongkan diri kalau tidak bisa dibilang seperti contoh si A..
TAPI ini TIDAK!
kalian malah meninggalkan suni..kalian tinggalkan PUZZLE-nya yang sudah hampir tersusun dengan benar..ironisnya malah kalian justru mengacak-acaknya lagi dari awal (hingga ke abubakar) dan mengatakan : “INI TIDAK LENGKAP!” atau bahasa kalian : “ini POLITIS!”
itulah kalian, wahai SYIAH, AHLUL BAIT, atau apalah!
akibat separo-separo pemahaman thd suatu masalah, buruk muka cermin dibelah….
kasihan ali
sungguh kasihan husein
sungguh amat kasihan fatimah..
mereka berlepas diri dari kebodohan kalian!
@armand..
sudah banyak fakta dibicarakan, tapi percuma kalian tetep membuta juga.
…nah sekarang kami sodorkan intuisi dan fakta…tanggapan kalian sami mawon..
jadi maunya apa seh…?
tidakah kalian gunakan akal sehat kalian?
oke mata utk melihat–fakta.
tapi kadang mata suka menipu, betul?
pernah lihat fatamorgana?
pernah lihat sendok didlm gelas berair, lalu kita lihat dari luar..apa yang terlihat?apakah sendok itu lurus, ato bengkok?
AL FURQAAN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
[25.1] Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,
[25.2] yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
[25.3] Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudaratan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfaatan pun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.
[25.4] Dan orang-orang kafir berkata: “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain”; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar.
[25.5] Dan mereka berkata: “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.”
[25.6] Katakanlah: “Al Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[25.7] Dan mereka berkata: “Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?,
[25.8] atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil) nya?” Dan orang-orang yang zalim itu berkata: “Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.”
[25.9] Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).
[25.10] Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana.
[25.11] Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat.
[25.12] Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.
[25.13] Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan.
[25.14] (Akan dikatakan kepada mereka): “Jangan kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak.
[25.15] Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa?” Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?”
[25.16] Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya). (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya).
[25.17] Dan (ingatlah) suatu hari (ketika) Allah menghimpunkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata (kepada yang disembah): “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?”
[25.18] Mereka (yang disembah itu) menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain Engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa.”
[25.19] Maka sesungguhnya mereka (yang disembah itu) telah mendustakan kamu tentang apa yang kamu katakan maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak (pula) menolong (dirimu), dan barang siapa di antara kamu yang berbuat lalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar.
[25.20] Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.
[25.21] Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan Kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kelaliman.
[25.22] Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata: “Hijraan mahjuuraa.
[25.23] Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
[25.24] Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.
[25.25] Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
[25.26] Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir.
[25.27] Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.”
[25.28] Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab (ku).
[25.29] Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an ketika Al Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.
[25.30] Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan”.
[25.31] Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.
[25.32] Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).
[25.33] Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.
[25.34] Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahanam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.
[25.35] Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).
[25.36] Kemudian Kami berfirman kepada keduanya: “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami”. Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya.
[25.37] Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang lalim azab yang pedih;
[25.38] dan (Kami binasakan) kaum `Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.
[25.39] Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya.
[25.40] Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan.
[25.41] Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan): “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul?
[25.42] Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah) nya” Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya.
[25.43] Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?
[25.44] atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
[25.45] Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan kalau dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,
[25.46] kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.
[25.47] Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.
[25.48] Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
[25.49] agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
[25.50] Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).
[25.51] Dan andai kata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul).
[25.52] Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur’an dengan jihad yang besar.
[25.53] Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
[25.54] Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
[25.55] Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudarat kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya.
[25.56] Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.
[25.57] Katakanlah: “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.
[25.58] Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya,
[25.59] Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.
[25.60] Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).
[25.61] Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.
[25.62] Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin memgambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.
[25.63] Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.
[25.64] Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
[25.65] Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.
[25.66] Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
[25.67] Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
[25.68] Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
[25.69] (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
[25.70] kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[25.71] Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
[25.72] Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.
[25.73] Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
[25.74] Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
[25.75] Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,
[25.76] mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
[25.77] Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): “Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadahmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya), padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu)”.
inna lillahi wa innailaihi raji’un
@al-furqon (katanya sih)
Anda juga harus baca dengan baik dan semoga mengerti syair di bawah ini,
Jangan Lupakan Karbala
Lirik/lagu: Ust. Abdullah ass-Segaff, Arr: Tondi Rangkuti
Oh…Husein…kau mengapa…
Oh…Husein…kau dimana…
Oh…Husein…kau menderita…
Oh…Husein…teraniaya
Bersusah payah Rasu mengajarkan firman Allah
Besusah payah Rasul memuliakan kaum lemah
Bersusah payah Rasul mengajarkan kebenaran
Bersusah payah Rasul menegakkan keadilan
Mungkinkah beragama bagi orang tak berbudi?
Mungkinkah beragama bagi orang ingkar janji?
Berbudikah mereka yang membunuh putra Nabi?
Bersikap tak peduli apakah tak ingkar janji?
Mengapa kau lupakan pembantaian di Karbala?
Mengapa kau abaikan putra Rasul teraniaya?
Apakah kau tak malu mengatakan beragama?
Tangis Rasulpun tidak membuat engkau berduka
Oh…Husein putera Zahra penghulu pemuda surga
Telah syahid di Karbala demi tegaknya agama
Oh…Husein putera Zahra cucu Nabi yang tercinta
Saksi koban Karbala bagi umat manusia
Salam
@al-furqon (katanya sih)
Orang yang ingkar janji yaitu orang yg meningkari perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam QS Al Maidah 67, Tsaqalain dan Ghadir Khum.
Salam
@al-furqon
Faktanya sahabat nabi saling bermusuhan. Faktanya beberapa sahabat nabi membunuh Utsman. Apa tanggapan anda mengenai fakta ini?
Salam
maaf salah nama, armand bukan “antiwahabi”
@sand cs
LISTEN!
-kalian sedih dg karbala, kami juga, turut berduka..pasti itu..camkan!
-kutukan atas semua pelaku peristiwa yg membinasakan menantu n cucu nabi, pasti itu..camkan!
-hadits tsaqalain,ghadir khum, we appreciate it..and we have the same view..camkan!
-dll you punya pandangan, we have too! camkan!
intinya we know what you know deh!
LOOK! betapa lengkap sejarah kami dan luas wawasan kami karena ISLAM itu memang LUAS LUAR BIASA! dan kami akan terus mencari dan mencari sisa-sisa kepingan ‘PUZZLE’ lainnya yang sudah hampir tersusun itu karena sikap kami minimal seperti si C..(kalau ga boleh dibilang sperti A)
sedangkan kalian, apa? kalian cuma ngulek-2/muter2 saja dikepingan2 itu! ngotot dikepingan itu saja..KARBALA, kesedihan, tuntut balas, kepemimpinan Ali, Ali, dan Ali saja..
ohhh.. come on, bro’! let’s sing a song till it fades, dont sing ‘reff’ only!
mari majukan ISLAM. ISLAM yng luas/lengkap/komprehensif yg terdiri dari beberapa dan banyak kepingan lain yang masih menjadi misteri..dan itu kewajiban kita utk belajar dan menambah perbendaharaannya, memperkaya khazanahnya sehingga mewujud kpd ISLAM/(kuda) yang benar-benar rahmatan lil’alamin.
Hanya kalian itu parah, seolah-2 kalian merasa yang paling lengkap bhw ISLAM itu berupa ‘kepingan2′ itu thok!
Bahkan dengan beraninya kalian campakan ‘kepingan’ lainnya semisal abu hurairah, bukhari-muslim! dan cuma mengambil yg dari syiah doank! dan itupun ga jelas shahih apa tidak, jangan-2 ada tendensi politis si yahudi abdullah bin saba!
kalau saya gambarkan sekali lagi, kalau memang kalian belum jelas, begini :
PUZZLE yg kalian mainkan itu hanya muter-2 di bebrapa keping itu saja. dan ironinya kalian mengklaim bahwa permainan sudah selesai dikepingan itu!
sementara seharusnya masih banyak kepingan PUZZLE lainnya yang belum dimainkan..piye iki?
@antiwahabi
makanya, memahami ISLAM itu JANGAN SEPARO-SEPARO! sekeping-sekeping..
Yang saya tekankan disini : ISLAM-nya, AGAMANYA! atau istilahnya gambar KUDAnya yg utuh, tidak terdiri dari beberapa keping / sepotong-potong yg tidak utuh.
bukan juga person, orang per-orang!
it’s oke, pembunuhan, pengkhianatan antar sahabat dll! itu kan juga sebagian dari beberapa fragment / kepingan dari PUZZLE / ISLAM yang maha Luas ini.
kan ISLAM jga sudah mengatur itu semua, sanksi,hukuman, dan apa dosanya.
YANG PENTING ktia JANGAN MENGACAK-NGACAK lagi PUZZLE nya yg sdh hampir tersusun itu.
ngerti ga sih kalian? saya pake perumpaan supaya memudahkan pemahaman kalian.
baca lagi deh tulisan saya di atas, pahami dan renungkan dalam-2.
@al furqon
You have what? A vast extraordinary history and vision, yet you are still stuck in the 1400 year old mundane of dogma and fiqh? You must be pulling my leg…what a nice day to start with.
By putting aside some ’so called companions’, we manage to have a clear view of Islam, about Islam and on Islam
Salam
@al furqon
Begitu dasyatnya propaganda penguasa thagut Muawiyah dan Abbasiyah memutarbalikan fakta sejarah, sehingga terciptalah orang-orang seperti anda yang memahami Islam begitu dangkal dan sempitnya. Sudah sangat jelas hujjah kami berdasarkan QS Al Maidah 67, Tsaqalain dan Ghadir Khum tentang Ithrah Ahlulbait Nabi SAW yg disucikan dlm QS Al Ahzab 33, agar umat Islam tidak tersesat sepeninggal Nabi SAW.
Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada anda, amin.
Salam
@al furqon
Anda mengatakan.
mari majukan ISLAM. ISLAM yng luas/lengkap/komprehensif yg terdiri dari beberapa dan banyak kepingan lain yang masih menjadi misteri..dan itu kewajiban kita utk belajar dan menambah perbendaharaannya, memperkaya khazanahnya sehingga mewujud kpd ISLAM/(kuda) yang benar-benar rahmatan lil’alamin.
Tolong buktikan !!! sehingga kami mengerti.
@al-furqon, bilang aja ente takut membahas hadis Ghadir Khum dan Tsaqalain. Engga usahlah ente berlindung dg alasan “Islam tidak hanya dua keping hadis”. Apa ente tidak menyadari bahwa penggunaan istilah “dua keping” thdp hadis2 tsb berarti anda telah menganggap rendah dan menyepelekan dua hadis sahih tsb. dg istilah “dua keping”. Padahal Nabi saw mengistilahkan dalam salah satu hadis itu dg “tsaqal” artinya sesuatu yang berbobot berat.
Sebenarnya dalil2 mengenai wajibnya mengikut kepemimpinan Ahlul Bait sangat2 banyak dan bukan cuma dua hadis itu. Hadis2 yang lain umpamanya hadis Ashabul Kisa, hadis Safinah, hadis Inzar, hadis Manzilah, hadis Madinatul ilmi dll. Bahkan Imam Suyuthi membuat buku yg memuat ratusn hadis2 mengenai keutamaan Ahlul Bait. Sayang ente hanya menganggap hadis2 tsb cuma sebagai “keping-keping’ yang tidak berarti.
Jadi pantasnya siapa yang pemahamannya masih berkeping-keping alias tidak kaffah ?
Perlu ente ketahui bahwa kebenaran dan eksistensi Syi’ah Imamiyah tidak bergantung kepada persepsi orang atas kedua hadis tsb. Hanya saja Syi’ah dalam berdialog dg Sunni senantiasa mengajukan dalil/hujjah yang ada dan diterima/disepakati oleh kedua belah pihak spt contoh kedua hadis itu. Artinya walaupun cuma mengajukan beberapa hadis sbg dalil tetapi hadis tsb diakui dan diterima oleh lawan dialog. Bukan spt anda yang mengajukan seabreg hadis tapi oleh lawan dialognya tidak diakui alias hadis yang engga jelas juntrungannya.
Ente mengatakan kami meninggalkan Sunni ? Opo ora lucu mas ? Sejak kapan Nabi nyebut2 Sunni dalam wasiatnya ? Wasiat Nabi saw kan sangat2 jelas dalam hadis Tsaqalain agar umat Islam berpegang/mengikuti Kitabullah dan Ithrah Ahlul Bait. Dalam riwayat Muslim Nabi saw sampai memperingatkan 3 x mengenai Ahlul Bait ini. Kalau sampe 3 kali engga denger juga, ya berarti budek.
Jadi harusnya kalimatnya berbunyi : Orang2 Sunni telah meninggalkan dan menyia-nyiakan wasiat Nabi, yaitu Kitabullah dan Ithrah Ahlul Bait yang disucikan.
al-furqon, adanya realitas pengikut Sunni dan Syi’ah dan realitas yang mungkin sangat pahit bagi orang2 Sunni, yaitu adanya “eksodus” orang Sunni ke Syi’ah adalah suatu hal yang wajar, sbg konsekwensi dari ciri keberagamaan seseorang yang telah mendaya-gunakan “sam’a wal abshoro wal af’idah”-nya secara optimal untuk memilih alternatif2 yang ada dihadapannya, sesuai perintah Allah SWT yang memerintahkan manusia untuk menggunakan akalnya dalam mencari kebenaran.
Kalau ente ingin tahu kenapa terjadi “eksodus” ? Salah satu alasannya adalah rapuhnya landasan Sunni dalam bidang Imamah dan tidak jelasnya konsep dan figur para imamnya. Padahal mau engga mau, setuju engga setuju Imamah adalah bagian dari Akidah.
Saya yakin ente merasa kesulitan ketika diminta menjabarkan konsep Imamah dalam ajaran Sunni dengan mengacu kepada hadis sahih riwayat Bukhari & Muslim mengenai 12 Khalifah setelah wafatnya Nabi saw. Apa kriteria dan siapa saja figurnya, karena dalam agama faktor kepemimpinan sangat2 fundamental dan menentukan diterima atau tidaknya amal seseorang.
Kalau dalam ajaran yang fundamental saja ente masih rapuh, gimana ente mau “membesarkan” Islam ? Boro2 jadi besar kali, malah jadi bonsai atau kerdil. Jangan mengkhayal akh…!
@al-furqon,
memang benar bukan hanya Ahmadimejad yang berani melawan AS dkk. Sebut saja Hugo Chavez, Fidel Castro dll. Tapi jangan lupa anda juga dalam menilai sesuatu itu Yahudi atau bukan Yahudi tidak menggunakan parameter atau kriteria yang jelas. Apa parameter/kriterianya bahwa Iran itu negara yang dikuasai Yahudi spt Inggris atau Perancis ?
Secara umum saja bahwa suatu negara bisa dikelompokkan dalam negara2 yang life-style spt Amerika, Perancis, Inggris dan Belanda yang benar2 telah dikuasai oleh Yahudi, adalah negara yang pandangan dunianya (world view) mengacu pada sekularisme, materialisme dan atheisme yang tidak mengakui adanya Pencipta dan Penguasa Alam Semesta dalam kehidupan dan Hari Pembalasan. Pertanyaannya : apakah ente punya fakta2 yang valid untuk membuktikan bahwa Iran yang didominasi oleh Syi’ah bisa dikelompokkan dalam negara yang sekuler, materialis, atheis atau hedonis ? Kalau memang Iran sudah menjadi negara yang “sekandang” dg AS dan UE, kenapa Israel, AS dan UE masih merasa terancam dan cemas ? Apa ini politik lagi ? Tlg jawab dg mengedepankan fakta dan logika !
@al-furqon
Masalahnya adalah terdapat bermacam-maca kuda yang kita kenal, ada kuda liar, ada kuda binal, ada kuda pacu, ada kuda arab, ada kuda troya, ada kuda catur. Semua ini harus kita akui keberadaannya serta sdh merupakan keniscayaan. Kepingan-kepingan untuk membentuk gambaran utuh kuda pun bermacam-macam sesuai persepsi, ilmu, kecenderungan, dll. Kuda binal sejatinya berasal dari rimba, sementara kuda pacu biasanya sudah terlatih. Begitu pula kuda arab, ia tentunya berasal dari negeri arab.
Apakah anda ingin memaksakan bahwa orang lain juga harus membentuk kuda binal seperti halnya anda telah membentuk kuda binal? Sementara mereka telah memiliki kuda yang terlatih?
Anda kemudian menuduh agar jangan mengacak-acak lagi puzzle yang sdh hampir tersusun.
Ini lucu. Jika anda sdh yakin dengan tatanan keislaman yang ada sekarang sdh tersusun, apa perlunya kata-kata anda “jangan mengacak-acak”. Toh biar diacak-acak seharusnya tidak akan merubah atau mempengaruhi gambaran akhirnya. Karena jika disusun kembali sejatinya tetap akan membentuk gambar yang sama. Kalimat ini hanya mencerminkan kekhawatiran anda bahwa “pengacakan” tsb akan mengakibatkan munculnya gambaran yang baru. Atau paling tidak anda khawatir “orang yang belum mengerti” yang membaca ini akan membentuk gambaran lain yang berbeda dengan anda.
Lagipula “mengacak-acak” adalah sebuah tuduhan tersendiri.
Menurut saya, selama anda yakin anda sdh memiliki gambaran (tentang Islam) yang sdh jelas dan kokoh, tidak perlu khawatir dan jangan pedulikan adanya “pengacakan-pengacakan” Yang penting bagaimana caranya anda menunjukkan kekeliruan atas “pengacakan” tsb, mempertahankan keyakinan anda serta bukan mempertanyakan keyakinan orang lain.
Yang lebih penting lagi adalah biarkan orang lain dengan keyakinannya, hormati seperti anda hormat dengan keyakinan anda. Apalagi jika mereka sama-sama Islam.
Salam
Apa yang sedang terjadi yaa..??
Syi’ah menyalahkan sunni..
Sunni menyalahkan syi’ah..
Syi’ah ngubek2 kelemahan sunni..
Sunni ngubek2 kelemahan syi’ah..
Syi’ah menghajar tokoh yang dimuliakan sunni..
Sunni menghajar tokoh yang dimuliakan syi’ah..
Syi’ah berlomba cari dalil menjatuhkan sunni..
Sunni berlomba cari dalil menjatuhkan syi’ah..
Terus kemudian Syi’ah mengharapkan (memaksa) sunni menerima kebenaran2 versi syi’ah..??
Terus kemudian Sunni mengharapkan (memaksa) syi’ah menerima kebenaran2 versi sunni..??
Keduanya sedang bermimpi…
Yang terjadi adalah syi’ah semakin membenci sunni, dan Sunni semakin membenci syi’ah..
Siapa yang gembira..?? Gak usah menganggap ini konspirasi yahudi or amerika..kejauhan kalee..
Sudah jelas koq ini hasil kerja Mr. “I”
Target dari Mr. “I” salah satunya adalah merubah hukum Islam:
-syahadat tidak lagi cukup untuk seseorang dinyatakan Islam/muslim,
-shalat tidak cukup lagi untuk mempersatukan umat,
-puasa ramadhan tidak lagi milik umat,
-zakat tidak lagi mempersaudarakan kita
-haji tidak lagi cermin keislaman..
*saya pikir kita semua sedang tukar pikiran agar sunni bisa memahami (menerima) pandangan syi’ah tanpa harus menjadi syi’ah, dan syi’ah bisa memahami (menerima) pandangan sunni tanpa harus menjadi sunni..*
Kita sedang menladani siapa yaaaa…????
hikkkssss..hikkkssss..hikkksssss… ( ( (
Islam ibarat tubuh manusia, apabila salah satunya sakit maka tubuh yg lainnya ikut merasakan pula. Disinilah kita ikut merasakan saudaraku Sunni mudah sekali dipropaganda oleh musuh Islam entah itu Yahudi, Nasrani, Kaum Munafik dsbnya. Karena tidak adanya satu kesatuan kepemimpinan umat sepeninggal Rasulullah SAW.
Salam
Jadi sunni salah..??
Bukankah sebentar lagi sunni datang dengan komentar yang sama bhw Syi’ah sudah ditunggangi oleh Yahudi Abdullah b Saba’
Dan kemudian syi’ah meradang sunni ngamuk…
Bukankah kita semua sudah tertipu dan terpedaya…
stresss menerima kebenaran…yg sulit dibantah…jadi menggunakan metode escaping….heheheh asal jgn pake narkoba ajah…
sebenernya sih kalo nggak jual nggak ada yg beli… jalanin ajah hidup masing2…kalo nggak setuju pemilik blog ini nulis ttg artiel2 itu yah bikin blog ajah sendiri ttg yg ente mau…nggak usah sewot dirumah org ya pak
Hallo, sorry guys lg agak busy jd br nongol lg sampe dimana diskusi kita? Wah kok dah panjang banget..
@hadi
Anda sdh buka blm link itu, dah perhatikan blm videonya ampe tuntas.. 200-an ulama sunni dibantai di iraq, kaum minoritas sunni di Iran ditindas.. masjid sunni banyak yg dirobohkan.. o iya saya punya temen asli Iran, dia tinggal di kota Siraz, alhamdulillah dia bukan rafidhah, ketika saya tanya pendapat dia tentang Khomeini dan Ahmadinejad, dia bilang kpd saya Khomeini adlh org yg paling berbahaya di Iran kemudian baru Ahmadinejad..
semuanya kembali kpd anda sndri.. percaya ato ga sdh bkn urusan saya lg.. paling tdk itu adlh fakta buat anda agar jgn trlalu prcaya & fanatik sama rafidhah.. ato tertutup otak kita dr kenyataan yg ada.. bukti2 sdh terlalu byk.. kasian jika anda trs mnerus membohongi hati anda sndr demi kefanatikan kpd rafidhah.. beranikan diri anda utk melawannya.. sy akui mulanya mmg sgt susah..
Mengenai hadits2 tentang pasukan pemegang panji hitam dr timur ada yg shahih, hasan dan bnyk yg dhaif dan maudhu’, yg trmasuk dikatakan hasan oleh ulama adlh hadits dr At-Tsauban di atas yg hanya menyebutkan datangnya pasukan tsb dari arah timur (tidak menyebut Khurasan), sedangkan hadits2 yg lain hampir semuanya bercacat pada sanadnya, bahkan dikatakan maudhu’, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Ahadisul Maudhu’at.. so utk dijadikan hujjah, hadits2 tsb krg kuat. Tapi kalo anda mau pake ya silahkan..
hehehe ini adalah argumen yg biasa digunakan oleh syi’ah jika sdh mentok kalo anda tidak percaya hadits2 dr jalur sunni, mengapa kalian suka banget merujuk hadits2 sunni yg jelas2 kalian tidak percayai? untuk mendukung mazhab anda kah? untuk membuat orang sunni kalangan awwam jadi bingung kah? itulah kerjaan rafidhah selama ini! mengapa dari awal anda tidak gunakan saja hadits2 dr jalur syi’ah?? apakah kalian ga percaya sama pegangan kalian sendiri?
Mahdinya orang Islam memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman. Adapun Mahdinya orang Rafidhah, sesungguhnya dia akan membunuhi orang-orang Islam musuh-musuh Rafidhah, bahkan dia akan menghidupkan kembali ash-Shiddiq dan al-Faaruq; Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma, kemudian menyalib keduanya, juga mencambuk Aisyah dengan cambukan had. Sebagaimana disebutkan dalam kitab ar-Raj’ah karangan Ahmad al-Ahsaa’iy (hal 161).
Dalam Bihaar al-Anwar (jilid 52, hal 354) disebutkan, ((Telah diriwayatkan dari Abu Ja’far ‘alaihis salam bahwa dia berkata: Hingga kebanyakan manusia berkata: “Dia bukanlah dari keluarga Nabi Muhammad, seandainya dia dari keluarga Muhammad, niscaya dia itu akan bersikap lemah lembut.”)).
Mahdinya orang Islam menegakkan syariatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, adapun mahdinya yang diklaim Rafidhah dia akan menegakkan hukum keluarga Dawud, bahkan akan menyeru Allah dengan nama Ibraninya. Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Ushul al-Kaafi (jilid I, hal 398).
Mahdinya orang-orang Rafidhah akan berdamai dengan orang Yahudi dan Nasrani, lantas menghalalkan darah orang Islam dan membalas dendam terhadap mereka. Sebagaimana diterangkan al-Majlisy dalam kitabnya Bihar al-Anwar (jilid 52, hal 376).
Jelaslah benang merah antara mahdi syi’ah dg dajjal yg pengikutnya adalah orang yahudi dan syi’ah.
Melihat tempat keluarnya, terdapatnya komunitas besar yahudi (terbesar di timur tengah) yg adem ayem tinggal di sana, kemiripan ajaran rafidhah dan yahudi, gambaran dari kitab2 syi’ah sdri, diberlakukannya hukum keluarga daud dan kemiripan2 lainnya, susah untuk ditolak bahwa Mahdi yg ditunggu-tunggu rafidhah sememangnya adalah Dajjal.
Allahu A’lam.
@falseto
Memang Iran bukan Negara Yahudi, tetapi yang sangat kontradiksi adalah katanya Iran anti sama zionis Israel yg menjajah Palestina, mengapa pemerintah Iran mengijinkan perayaan kemerdekaan Zionis Israel di sebuah sinagog di Teheran (Ibu Kota Iran) ? apalagi jelas2 katanya di support oleh Tel Aviv? Dan faktanya komunitas Yahudi di Iran adalah terbesar di Timur Tengah.. apakah sikap Iran thd zionis hanya kamuflase belaka.. Fakta yg bicara lho bung..
Hehehe ternyata anda sama aja dg si bob, ga connect kalo diajak diskusi.. Justru hal itu membuktikan bahwa Abu Bakar meriwayatkan hadits tentang dajjal itu tanpa ada tendensi apa-apa terhadap Imam Ali (yang kata anda, dg hadits tsb Abu Bakar hendak memojokkan lawan politiknya yaitu Ali ), pure/murni beliau hanya mendengar sabda Rasulullah Salallahu A’alaihi Wassallam belaka, karena ini adalah hadits yg memberitakan kejadian di masa depan.. mereka berdua (Abu Bakar dan Ali) tidak mengetahui apa yg terjadi di masa depan.. mudeng ga sih mas sampean ini dimana logika anda mas? payah dech..
Sekali lagi politik dan scenario selalu membuat orang awwam jadi memble
@a-lfurqon
Anda benar.. kalo kita kasih fakta mereka menjawab dg intuisi, sebaliknya kalo kita kasih intuisi mereka bilang butuh fakta.. ga mudeng aku
Jadi biasa aja dech mas kalo ada yg ngerasa diri mereka adalah utuh, padahal mereka tidak lebih adalah SEMPALAN belaka artinya salah satu dari PUZLE2 itu
@truthseeker08
Bisa dikatakan keliru, namun tidak disadarinya. Karena sudah berabad-abad lamanya umat Islam terpisahkan dari Tsaqalain dan Ghadir Khum. Saya juga lahir dilingkungan Sunni, sangat mengerti sekali pemahamannya dengan 4 mazhab dan kitab Bukhari Muslimnya.
Salam
Sudah menjadi kewajiban bahwa kebenaran harus disampaikan. Karena kalau tidak, kitalah yang akan menanggung beban dosa sejarah, seperti ketika Imam Husein as menegakkan agama Islam di alam semesta ini, sehingga syahid sebagai syuhada.
Salam
Judul tulisan diatas :
Daftar Sahabat Nabi SAW Yang Mengepung Usman RA…. Koq jadi debat soal Syiah dan Yahudi ??
Buat para Sunni yang anti Syiah… kalian memiliki Hakekat.com kalian bisa menilai tulisan dan pandangan saudara-saudara kalian disana… tapi jangan pernah dibawa-bawa kesini… karena ga mungkin diterima.
Yang punya Blog adalah pecinta Ahlul bait as… dan ga akan pernah jatuh cinta sama yang lain, jadi percuma kalian sodorin keluarga Fulan, atau si Fulan .. itu percuma aja. Kalian yang anti Syiah koq bawa-bawa emosi kalian di blog ini ?? dan yang al Fakr bingung koq kalian masih memakai tuduhan2 usang kalian ke Syiah … padahal itu udah expired kapan tau… bawa-bawa Abdullah bin Saba segala ??
@alfurqon
Nah terus gimana tuh perang Hizbullah lawan Zionis ?? apa itu juga politik ??
dan Saddam yang membunuh para Mullah di Iraq ?
Anggapan (sebagian) Sunni bahwa hadist Tsaqalain, Gadhir khum dan hadis Kisa adalah bagian kecil dalam Islam. Itulah yang membuat kalian selalu berseberangan dengan saudara kalian yang Syiah.
Jika ulama kalian mengakui itu Shahih, lantas apa yang membuat anda benci kepada Syiah, yang jelas berpegang teguh kepada Ahlul Bait as.
Yang benar itu Syiah dulu baru ada Ahlus sunnah.
sekali lagi pelajari sejarah tanpa fanatik mazhab.
@antirafidhah
Anda tidak menjawab soalan saya, mana satu di dlm video itu org Syiah dan bagaimana anda tahu itu org Syiah?
Dalam berdebat, adalah lucu bila anda membawa ‘hujjah’ ’saya ada kawan iran yg berkata…’, siapa mengajarkan anda hujjah spt ini? Bawakan hujjah yg konkrit ya.
Antirafidhah…anda harus tahu dlm berdebat, hujjah lawan bicara anda diguna utk membuktikan kebenaran anda. Apa menurut anda, saat seorg pendakwah berhujjah dgn org Kristian dgn Bible mereka, apakah ini berarti dia menerima Bible sbg benar?
Mentok? kelihatannya spt anda aja. Apa shahih atau tidak hadis2 Syiah yg anda bawakan itu? Bawakan komentar ulama Syiah ttgnya, jgn berbagi alasan segala..kami lebih mengetahui hadis2 yg anda bawakan itu dan maksudnya.
Bila anda telah membawakannya, maka akan saya buktikan bahawa anda sedang memfitnah sekelompok umat Islam pencinta Ahlul Bait as…
Kami tunggu jawab balas anda
@hadi
hehehe jwban sy gampang.. liat videonya ampe tuntas, ntar anda akan mudah meliat mana yg rafidhah mana yg bukan.. perhatikan baik2 ya..gampang tho..
Perlu dunk.. buat saksi lho.. dan dia itu msh hidup & tiap hari ketemu di kantor..
Ya brarti anda hrs terima bhwa Mahdi Syi’ah adalah Dajjal mnrt kitab2 anda, kalo anda lebih tahu ttg hadits2 tsb, jelaskan dunk kpd kita semua di sini maksudnya hayyoo.. kami tunggu lho..
OK, contoh bahwa Imam Mahdi Syi’ah akan menegakkan hukum keluarga Daud bahkan akan menyeru Allah dengan nama Ibraninya diambil dr kitab Ushul al-Kafi sedangkan banyak pujian para ulama syi’ah terhadap kitab ini, seperti Ali bin Akbar Al-Ghifari, salah seorang pen-tahqiq kitab Al-Kafi, At-Thabarasi, Al-Hurr Al-Amilii, Abbas Al-Qummi, Muhammad Amin Al-Istrabadi, dan yang lainnya. Bahkan Al-Kulaini sendiri menyifatkan kitabnya sebagai kitab yang mengandung hadits-hadits shahih dari orang-orang yang jujur. (lihat Muqaddimah Al-Kafi, Al-Kulaini: 7) apakah ini ga cukup?
@anti rafidhoh
mas yg lieur dengan arah mata angin baca ushul kafi kok di hakekat.com huakakak…ente baca aja kagak..hihi sok sudah baca.
dia pikir ushul kafi itu kedudukannya sama seperti shohih bukhori muslim yg ditelen bulat2 oleh kelompok anda yah..
hihi…
sampeyan baca koran nggak sih siapa yg dibantai di Irak itu org syiah apa org sunni. sampai detik ini org syiah selalu jadi korban bom bunuh diri kelompok tolol wahaby..mas lah kalo ente bilang coba sebutkan dari media international mana , You tube kok jadi referensi.
masbermahzab dengan org2 yg tdk mengerti arah mata angin, kalo mau ajukan argumentasi itu yg diakui semua pihak, refferensi kok
1. Kata si Anu org iran
2. You tube
3. Milist
huakakak….pakai akal sehatnya,,,,
@antirafidhah
Seperti yg diduga…itulah jawaban anda. anda sendiri tidak tahu yg mana Syiah dan yg mana bukan..and please stop that pathetic smile of yours.
Iya..iya..Gus Dur jugak bilang kalau Hamas lah yg memulai kekecohan serangan di Gaza, dia juga masih hidup..mantan Presiden lagi
Anda minta saya buktikan kebenaran dalil yg anda bawakan? Anda ingat pendahulu anda saat dia meminta Hazrat Fathimah as membawakan bukti Fadak adalah miliknya? Anda benar2 pengikut sejatinya. Jgn berdalih lah, bawakan aja bukti kebenaran yg anda sebutkan…tapi kami maklum akan kedangkalan anda dan minimnya pengetahuan anda ttg mazhab Ahlul Bait.
Kami bantu anda sedikit ya agar jelas:
1. Syeikh Mufid dlm al Ikhtisas meriwayatkan: ‘Para Imam as mengetahui semua bahasa’
2. Di dlm al Kafi, jilid 1, hlm 462, hadis mengenai Imam Hasan: ‘Aba Abdillah as berkata bahawa Imam Hasan as berkata, ‘…dan aku mengetahui semua bahasa’
3. Di dlm al Irsyad, jilid 2, hlm 369, Syeikh Mufid berkata mengenai al Mahdi as: ‘Semua penduduk bumi akan mendengarkan suara Imam di dlm bahasa masing2′
Lalu masalah apa ya, jika Imam berbicara bahasa Ibrani? Adakah hadis yg anda kutip itu berbicara ttg penggunaan bahasa Ibrani sepanjang pemerintahan Imam as?
Mari kita lihat hadis anda pula:
Zaid bin Tsabit meriwayatkan, ‘Rasulullah memerintahkan aku (utk belajar menulis bahasa Yahudi), lalu aku pun mempelajarinya buat beliau. Beliau bersabda, ‘Demi Allah, aku bersumpah, aku tidak mempercayai org Yahudi dlm menulis utkku’. Lalu aku pelajarinya dan dlm 2 minggu aku menguasainya. Aku akan tuliskan buat Baginda surat (buat mereka) dan membacakan kpd Baginda surat2 mereka’ - Sunan Abu Daud, kitab 25, no 3638. Dinilai hasan oleh al Albani dlm Shahih Abu Daud, jilid 2, hlm 694
Antirafidhah…ketika anda mengatakan bahawa Imam Mahdi akan berdamai dgn org bukan Islam, apa anda terlupa merujuk kitab anda sendiri? Biar kami bantu anda:
Narrated Hazrat Umama reported Rasulullah (Sallallahu Alayhi Wasallam) said: You and the Romans(Christians) will have four peace treaties *4. The fourth peace would be at the hand of a person who would be from the Al-e-Haroon( family of Prophet Haroon).This peace treaty would be for seven years. Rasulullah (Sallallahu Alayhi Wasallam) was asked who would be the Imam of the Muslims at that time. Rasulullah (Sallallahu Alayhi Wasallam) said” That person would be from my family,his age would be 40 years ,his face would be bright as a start and a black spot would be on his right cheek.He would be wearing two Qutwani Cloaks.He will appear exactly as the person from Bani Israeel. He will rule for 20 years and will conquer the cities of the Mushrikeen(Idolaters) *5*5 (Ref: Kanz-ul-Aamal, Page 268, Hadith No 3868
Saya masih menanti kriteria hadis2 Syiah yg anda bawakan itu..jgn berdalih segala…nampaknya anda tidak ada ilmu langsung ttg jenis2 hadis dlm kitab al Kafi…
@antirafidhah cs
Rasulullah saw bersabda:
“Agama ini akan terus tegak berdiri sampai datangnya hari kiamat, sehingga datang kepadamu dua belas khalifah (imam), yang semuanya berasal dari suku Quraisy” (Muslim III hal 1453, Bukhari III hal 101, Turmudzi IV hal 501)
Hadist ini muttawatir dan shahih dari sanad maupun matannya, serta diterima oleh berbagai mazhab. Adapun yang dimaksud dua belas khalifah (wilayah imam dari Ahlulbait Nabi saw) adalah:
Imam ke-1 : Ali bin Abi Thalib as.
Imam ke-2 : Hasan bin Ali al-Mujtaba as.
Imam ke-3 : Husain bin Ali Sayyidusy-syuhada as.
Imam ke-4 : Ali Zainal Abidin as-Sajjad as.
Imam ke-5 : Muhammad al-Baqir as.
Imam ke-6 : Ja’far ash-Shadiq as.
Imam ke-7 : Musa al-Kazhim as.
Imam ke-8 : Ali ar-Ridha as.
Imam ke-9 : Muhammad al-Jawad as.
Imam ke-10 : Ali al-Hadi as
Imam ke-11 : Hasan al-Askary as
Imam ke-12 : Muhammad al-Mahdi as (Ghaib Kubra)
Imam zaman sekarang di dunia dan di akhirat adalah Imam Muhammad al-Mahdi as, karena Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa mati akan tetapi tidak mengenal kepada imam zamannya, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah”
Di setiap zaman ada seorang Imam yang menjadi saksi bagi umat Rasulullah saw. Allah swt berfirman:
“Dan ingatlah mengenai hari Kami utus bagi setiap umat seorang saksi bagi mereka dan dari jenis mereka sendiri dan Kami hadirkan dirimu sebagai saksi bagi mereka semua” (QS an-Nahl:89)
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Salam
@bob
monggo mas silahkan dibaca dari kitab aslinya, buat mas Hadi juga, kitab Ushul al-Kaafi (jilid I, hal 398) cetakan Iran bahwa Imam Mahdi akan menegakkan hukum keluarga Daud (Yahudi):
باب في الائمة عليهم السلام انهم إذا ظهر أمرهم حكموا بحكم داود وآل داود و…
لا يسألون البينة، [عليهم السلام والرحمة والرضوان]
1 - علي بن إبراهيم، عن أبيه، عن ابن أبي عمير، عن منصور، عن فضل الاعور، عن أبي عبيدة الحذاء قال: كنا زمان أبي جعفر عليه السلام حين قبض نتردد كالغنم لا راعي لها، فلقينا سالم بن أبي حفصة، فقال لي: يا أبا عبيدة من إمامك؟ فقلت أئمتي آل محمد فقال: هلكت وأهلكت أما سمعت أنا وأنت أبا جعفر عليه السلام يقول: من مات وليس عليه إمام مات ميتة جاهلية؟ فقلت: بلى لعمري، ولقد كان قبل ذلك بثلاث أو نحوها دخلت على أبي عبدالله عليه السلام فرزق الله المعرفة، فقلت لابي عبدالله عليه السلام: إن سالما قال لي كذا وكذا، قال: فقال: يا أبا عبيدة إنه لا يموت منا ميت حتى يخلف من بعده من يعمل بمثل عمله ويسير بسيرته ويدعو إلى ما دعا إليه، يا ابا عبيدة إنه لم يمنع ما اعطي داود أن اعطي سليمان، ثم قال: يا أبا عبيدة إذا قام قائم آل محمد عليه السلام حكم بحكم داود وسليمان لا يسأل بينة.
2 - محمد بن يحيى، عن أحمد بن محمد، عن محمد بن سنان، عن أبان قال سمعت
[398]
أبا عبدالله عليه السلام يقول: لا تذهب الدنيا حتى يخرج رجل مني يحكم بحكومة آل داود ولا يسأل بينة، يعطي كل نفس حقها.
3 - محمد، عن أحمد بن محمد، عن ابن محبوب، عن هشام بن سالم، عن عمار الساباطي قال: قلت لابي عبدالله عليه السلام: بما تحكمون إذا حكمتم؟ قال: بحكم الله وحكم داود فإذا ورد علينا الشئ الذي ليس عندنا، تلقانا به روح القدس.
4 - محمد بن أحمد(1)، عن محمد بن خالد، عن النضر بن سويد، عن يحيى الحلبي، عن عمران بن أعين، عن جعيد الهمداني، عن علي بن الحسين عليهما السلام، قال: سألته بأي حكم تحكمون؟ قال: حكم آل داود، فإن أعيانا شئ تلقانا به روح القدس.
5 - أحمد بن مهران رحمه الله، عن محمد بن علي، عن ابن محبوب، عن هشام بن سالم، عن عمار الساباطي قال: قلت لابي عبدالله عليه السلام: ما منزلة الائمة؟ قال: كمنزلة ذي القرنين وكمنزلة يوشع وكمنزلة آصف صاحب سليمان، قال: فبما تحكمون؟ قال: بحكم الله وحكم آل داود وحكم محمد صلى الله عليه وآله ويتلقانا به روح القدس.
_____________________________
(1) في بعض النسخ [محمد، عن احمد]
Walopun saya pribadi ga setuju dg cara spt itu, tetapi itu adalah pembalasan dr apa yg dilakukan milisi syiah thd kaum sunni di Iraq :
http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/48/iraq-fakta-setahun-260-imam-dan-khatib-sunni-dibantai190-masjid-dihancurkan
@hadi
saya tau lah, gampang kok membedakan mana yg syi’ah dan yg bukan di video tsb.. :mrgeen:
kalo sekedar blajar bhs inggris, ibrani, jepang, mandarin kagak ada masalah bung.. yg masalah adalah menegakkan hukum/syari’at non muslim. dlm hal ini syari’at keluarga Daud (Yahudi).. itulah point-nya jd dalil yg anda bawakan itu ga ada relasinya hehehe..
Bung.. soal berdamai dg non muslim, it’s ok jika diperlukan, tetapi Imam Mahdi anda bukan hanya berdamai dg non muslim tetapi jg akan menghalalkan darah kaum muslimin.. itu pointnya bung..
hehehe anda-lah yg suka berdalih bukan saya..
Salam.
Ada sesiapa yang memiliki Kitab-kitab ini pada tahun seperti yang tertera? Sejujurnya saya tidak memilikinya kerana saya kurang memahami bahasa Inggeris. Jika ada terjemahan Bahasa Indonesia. Sudikah sesiapa meminjamkannya?
Ahmad bin Hanbal, al-Musnad, Beirut, 1382 H.
al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubra, Baghdad, 1959.
al-Baladhuri, Ansab al-Asyraf, Tunis, 1384 H.
al-Bukhari, Sahih, Beirut, 1377 H.
al-Darimi, al-Sunan, Cairo, 1385 H.
al-Dhahabi, al-Talkhis, Cairo, 1969.
wasSalam
Jika membatilkan Para Nabi terdahulu maka itu membatilkan Para Nabi terkemudian.
Jika membatilkan Para Nabi terkemudian maka itu membatilkan Para Nabi terdahulu.
Katanya “PERCAYA KEPADA RASUL-RASUL”
@antirafidhah
Anda pamer kedangkalan anda terus ya…dalilnya Mas.
Apa anda malu utk mengatakan anda tidak tahu hujjahnya…spt biasa.
Anda menganggap hukum Daud sbg hukum bukan Islam?Anda waras? Apa, ada Nabi yg bukan Islam? Bawakan bukti biar kami semua ‘bisa belajar’ hal baru ini.
Ini kami bawakan buat anda riwayat ttg tuduhan anda itu:
بَابٌ فِي الائِمَّةِ (عَلَيْهِ السَّلام) أَنَّهُمْ إِذَا ظَهَرَ أَمْرُهُمْ حَكَمُوا بِحُكْمِ دَاوُدَ وَآلِ دَاوُدَ
وَلا يَسْأَلُونَ الْبَيِّنَةَ عَلَيْهم السَّلام وَالرَّحْمَةُ وَالرِّضْوَانُ
When the Imam rises with Divine Authority He will judge among people as David and his people had done that they will not ask any witness to testify (May the peace and blessings of Allah be up on them).
Al-Kafi, Volume 1 Part 4 chapter 99
Muhammad ibn Yahya has narrated from Ahmad ibn Muhammad from Muhammad ibn Sinan from Aban from abu ‘Abdallah (a.s.) who has said the following. “The world will not end before the rise of a man from us who would judge among people the way the family of David had been judging them. He will not ask any witness to testify. He will make every soul’s rights available to it.”
al-Kafi, Volume 1, Part 4, Chapter 99, hadith 2
“….when Al-Qaim (the one who will rise) will rise he will judge among people the way David and Solomon had been judging among people. He will not call any witness to testify in a case.”
al-Kafi, Volume 1, Part 4, Chapter 99, hadith 1
He said, “We judge by the laws of Allah and in the manner of David. If a case would come before us to which there is no lead with us,……..”
al-Kafi, Volume 1, Part 4, Chapter 99, hadith 3
All of the hadiths clearly state that the Imam [as] will judge amongst people in the way that David [as] and Solomon [as] did namely by deciding matters via the knowledge given by Allah [swt] that made the concept of witness testimony redundant. The Hadith does not say that His judgments shall be according to the Sharia of David or Solomon. We have the story of Prophet Solomon [as] that had to decide who amongst two women was the mother of a baby. Solomon [as] stated that the matter be resolved by slicing the child in two, with each claimant getting half the child. When one woman said she would rather give up her claim than have the child killed, it was determined that she was the real mother. There were no witnesses in this case but through knowledge and logic bestowed on him, Prophet Solomon [as] was able to judge between them rightly. Apart from David [as] and Solomon [as], Khidr [as] was also granted knowledge by Allah [swt] which he would decide matters, what clear example can be than that cited in the Quran when Khidr [as] killed a child on the basis of the knowledge granted to him by Allah [swt].
Lalu mana buktinya, Imam al Mahdi akan menghukum dgn syariat Nabi Daud? Anda memfitnah? Suka benar ya berdalih spt pendahulu anda. Lalu hadis yg anda bawa itu anda kutip dari mana ya…blog Nasibi?
Imam al Mahdi as akan menghalalkan darah muslimin? Baca ini dulu:
Diriwayatkan dari Imam Ali bin Abi Thalib as, bahwa Rasulullah saw telah bersabda, “Jika waktu hanya tersisa satu hari saja, niscaya Allah akan mengirim seorang laki-laki dari Ahlul-Bayt yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana (sebelumnya) dipenuhi dengan kezaliman.”
Majma’ al-Bayan li Thabarsi 7: 67
Al-Thabarsi menyebutkan bahwa ulama Syi’ah maupun Suni sepakat atas kesahihan riwayatnya. Abul Faydh al-Ghamari juga mengomentari hadis ini, “Hadis ini sahih tanpa ada keraguan dan kesamaran
Bisa anda bilang bahawa menghalalkan darah muslimin itu adil? Hadis ini dikomentar shahih oleh ulama Syiah, apa komentar hadis yg anda kutip itu?
Sekarang siapa yg berdalih? Bukan anda? Komentarnya mana Bung?
Oh ya…bisa jelaskan makna ini dari hadis yg kami bawakan di atas…’He will appear exactly as the person from Bani Israeel’…apa Imam kalian spt ini?
Jika anda ingin membalas…jgn lupa komentarnya sekali ya…atau kami anggap anda telah memfitnah.
@antirafidhah
Begitu nampak komentar anda sangat kaku dan dibuat-buat. Selalu menyangkal dan tak masuk akal mengenai Imam Mahdi as.
@abelardo cs
tolong dicamkan! yang benci itu siapa? KAMI-imem,antirafidhah,dll- HANYA MENGINGATKAN, MENGINGATKAN dan MENGINGATKAN!
memang, mengatakan yang BENAR itu menyakitkan, tul?
Dan itu kalian rasakan?tul?
(kalau kalian sudah mulai rasakan, jangan halang-2i kalau cahaya kebenaran itu akan datang, biarkan menyinari kecuali kalian gengsi dan sombong seperti abu jahal,abulahab atau bahkan iblis itu sendiri dimana dia justru sudah bercakap-2 langsung dengn Allah)
Kenapa anda cenderung mengikuti hawa nafsu ?
silakan kalian baca ulang tulisan-2 saya diatas. Baca dengan hati, jangn dengan emosi apalagi dengan kesombongan. Adakah KAMI mengajak kepada kalian kekufuran?Adakah kami mengeluarkan kata-2 benci?! yang ada jga mari sama-sama kembali kepada ISLAM yang UTUH, tidak sekeping-sekeping/separo-separo dan ngulek2-muter-2 aja disekitar itu.
you know, kepingan2/tema-tema syiah kan tidak jauh dari ;
1. KARBALA
2. TUNTUT BALAS/DENDAM/BENCI
3. CINTA AHLUL BAIT
4. KHALIFAH ALI
that’s all!
LOOK!!..sungguh kasihan kan cuma sekedar beberapa kepingan itu saja kalian memahami ISLAM? padahal ISLAM sunni juga memiliki point2 diatas (KECUALI POINT NO 2), tapi tidak muter-2.
Sunni proporsional menempatkan keempat point diatas pada tempatnya, TIDAK berlebihan dan TIDAK kekurangan.
kasihan, kalian sudah kena penyakit hati (poin no 2)..Itu yang kami rasakan terhadap kalian..prihatin…
so..mana BENCI yang anda tuduhkan itu? awas fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
klo saya bacanya pakai Mata lalu di kirim ke akal saya untuk menentukan benar atau salah.
@hadi
Lo dah mulai ga waras ye! jelas-jelas hadits2 yg lo bawain lebih meyakinkan kita bahwa imam mahdinya syiah adalah dajjal itu sendiri, yang pengikutnya adalah orang-orang yahudi! dan org2 syiah yg memang founding father-nya adalah yahudi wuakakakak…. lo tau ga, dengan kedatangan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, maka syariat nabi-nabi sebelumnya dah hapus dan harus tunduk kepada syariat Nabi Muhammad.. bahkan dalam suatu hadits dikatakan seandainya Musa masih hidup saat ini maka dia harus mengikut syariat yang aku bawa.. maka cara menghukumi Imam Mahdi seharusnya dengan cara syariat Nabi Muhammad.. anak kecil aja tau soal ginian.. dah diajarin sejak dari SD..
Lalu mana buktinya, Imam al Mahdi akan menghukum dgn syariat Nabi Daud? Anda memfitnah? Suka benar ya berdalih spt pendahulu anda. Lalu hadis yg anda bawa itu anda kutip dari mana ya…blog Nasibi?
lha itu riwayat yg dibawakan oleh antirafidhah dan riwayat yg lo tuliskan adalah bukti imam mahdi lo memakai cara bukan caranya Nabi Muhammad dlm menghukumi.. jelas sekali itu! emang agama ini belum sempurna? mesti ngikut cara umat terdahulu? Nabi Isa aja nanti akan berimam kepada Imam Mahdi kok, ini malah sebaliknya! pikir itu Doel!
Oh ya…bisa jelaskan makna ini dari hadis yg kami bawakan di atas…’He will appear exactly as the person from Bani Israeel’…apa Imam kalian spt ini?
Hei hadi, mungkin hadits ini yg lo maksud :
“Kulit al-Mahdi adalah seperti kulit orang Arab, bentuk tubuhnya seperti bentuk tubuh orang Bani Israel, pipi kanannya bertahi lalat dan kekhalifahannya diredhai oleh penduduk bumi, penduduk langit dan burung-burung di angkasa.” (Abu Nuaim & at-Tabrani)
jika hadits ini shahih, Itu kan cuma bentuk perawakan tubuh beliau.. tidak menunjukkan beliau menegakkan hukum daud ataupun sulaiman yang sudah dimansukh oleh syariat Islam! spt riwayat dari syiah itu! lo aja yg banyak berdalih ga jelas! huuu!
bisa ikut saran nih :
bersikap lah netral, tidak berlebih-2an atau terlalu ekstrem kanan atau ekstrem kiri. kalau itu terjadi, maka pasti akan dire-aksi dengan ekstrem lawannya.berbahaya. apalagi kalau tidak bisa menempatkan masalah pada tempatnya.
contoh :
1. Kaum zionis itu terlalu ektrem bhw mereka berlebihan dalam mencintai kaumnya-golongannnya sendiri sehingga mereka menganggap kaum yahudi-lah kaum pilihan didunia ini..Otomatis dia akan di re-aksi dengan sikap ekstrem lawannya, yaitu bahwa selain yahudi itu bukan manusia (lihat talmud). dan yang terjadi mereka akan selalu bersikap benci dan memusuhi bangsa lain
2. Nazi, sama juga dia mempunyai sikap ekstrem, yaitu bahwa mereka berlebih2an dalam mencintai bangsanya sendiri sehingga menganggap hanya bangsa Jerman adalah bangsa terbaik didunia ini..Otomatis juga dia akan dire-aksi dengan sikap ektrem lawannya, yaitu bahwa bangsa lain adalah budak. dan yang terjadi mereka akan selalu bersikap benci dan memusuhi bangsa lain
3. Kaum hedonis, mereka mempunyai sikap berlebihan mencintai dunia sehingga dia benci akan kematian
4. Kaum kafirin-musyrikin (kristen-hindu-budha), mereka mempunyai sikap berlebihan dalm mencintai kebathilan sehingga mereka akan selalu membenci kebenaran
5. Kaum Syiah, mereka mempunyai sikap berlebihan dalam mencintai ahlul bait-ali, sehingga mereka akan selalu membenci mereka-2 yang berseberangan dengan ali-ahlul bait even they are moslem, brother.
6. Kaum Muslimin, mereka mempunyai sikap berlebihan dalam mencintai KEBENARAN (Allah dan rasulNya), sehingga menimbulkan kebencian terhadap segala sesuatu yang bersifat kebathilan/sesat.
LOOK! lihat, sejarah dan fakta mengatakan bahwa point 1 s/d 5 mempunyai kemiripan dan kecenderungan yang sama kepada MAKHLUK dan KEBENDAAN..maka akhir sejarahnyapun sudah bisa diperkirakan, kemana muaranya.
Hanya point yang nomer 6 itulah yang berbeda. dan tentu lebih proporsional dalam memandang suatu permasalahan yang bisa ditempatkan pada tempatnya..
Israel = hamba ALLAH. Benarlah sebaik-baik manusia.
innalillahi wa innalillahi raji’un
@imem
Anda pamir ketidaktahuan anda dlm bahasa inggeris terang2 ya. Baca kembali ini:
When the Imam rises with Divine Authority He will judge among people as David and his people had done that they will not ask any witness to testify (May the peace and blessings of Allah be up on them).
Al-Kafi, Volume 1 Part 4 chapter 99
Biar saya bantu terjemahkan ya, ‘Bila Imam bangkit dgn perintah Tuhan, beliau akan MENGHAKIMI MANUSIA SEPERTI YG DILAKUKAN DAUD, IAITU TANPA MEMINTA SAKSI.
Mana perkataan syariatnya Daud? Baca ini lagi
All of the hadiths clearly state that the Imam [as] will judge amongst people in the way that David [as] and Solomon [as] did namely by deciding matters via the knowledge given by Allah [swt] that made the concept of witness testimony redundant.
Imem…apa masih kabur? Atau anda tidaki memahami bahasa inggeris dan mau saya bantu?
Baca sampai tuntas post saya di atas.
@imem & al furqon cs
Baca dan pahami komentar saya mengenai Imam Mahdi as, jangan-jangan anda tidak membacanya. Sepertinya komentar anda hanya ngarang dan dikira-kira saja.
@imem & al furqon cs
Atau mungkin kehabisan akal untuk mencari rujukan hadis dan ayat Al Qur’an sebagai tandingannya?
@imem
Cuba anda baca ini:
1.Dari Makhul dari imam Ali bin Abi Thalib as bersabda: aku berkata wahai rasulullah! Apaka Mahdi termasuk dari kita (keluarga Muhammad saw) atau selain dari keluarga kita? Maka Rasulullah saw bersabda: tidak, Mahdi adalah termasuk dari keluarga kita, Allah SWT akan mengakhiri agamanya melalui perantara kita sebagaimana Allah telah membukanya melalui perantara kita, dengan kita mereka terselamatkan dari fitnah atau cobaan sebagaimana mereka juga telah terbebas dari belengu kemusrikan berkat kita, dengan kitalah hati-hati manusia menjadi lunak setelah dialanda kerasnya permusuhan, dengan kitalah manusia yang dulunya bersengketa menjadi saling kasih dalam ikatan persaudaraan. (Biharul Anwar, juz 51.)
2.Dari Hisyam bin Salim dari imam Ja’far Shadiq dari ayahnya dari kakeknya as, beliau bersabda: Rasulullah saw bersabada: al-Qoim dari anak cucuku, namanya sama dengan namaku, dan kunyahnya sama dengan kunyahku, perangai dan sopan-santunnya sama dengan diriku, dia menerapkan sunnah yang mirip sunnahku, dia tegakkan agama dan ajaranku di antara manusia, dia mengajak mereka kepada kitab Allah swt, barang siapa yang taat kepadanya maka dia telah taat kepadaku dan barang siapa yang bermaksiat kepadanya maka dia telah bermaksiat kepadaku, barang siapa yang mengingkari gaibahnya maka dia telah menginkariku, dan barang siapa yang membohonginya maka dia telah membohongiku, dan barang siapa mempercayainya maka dia telah mempercayaiku, hanya kepada Allah SWT semata aku adukan orang-orang yang membohongiku dalam perkaranya dan orang-orang yang mendustakan perkataanku dan urusannya, dan orang yang menyesatkatkan kaumku dari jalan yang lurus.
(Biharul Anwar, juz 51.)
3. Rasulullah saw dalam pidatonya di hari Gadir dan di depan 120 ribu umat islam bersabda: “wahai manusia: cahaya itu bersumber dari Allah SWT, yang kemudian berjalan di dalamdiriku, kemudian di Ali, kemudian di anak cucuku dan berakhir di al-Qaim Mahdi as,… (Ihtijaj, karya Thabarsi.)
Apakah anda masih kabur dan masih mau menuduh Imam Mahdi memakai syariat Nabi Dau as? Dalih apa di sini dan apanya lagi yg tidak jelas?
@hadi
Tuch di Al-Kafi jelas sekali.. hey hadi gw tau apa yg lo tuliskan pake bhs inggris itu.. tapi lo nya aja yg menginterpretasikan spt itu.. jelas sekali dia akan menghukumi sebagaimana Daud menghukumi yaitu dg syariatnya.. bukan masalah sifat keadilannya spt yg lo sangka.. semua Nabi memang mempunyai sifat adil.. itu kan yg lo maksud? lo aja yg berdalih ke sana kemari.. jelas sekali penjelasannya ada di Al-Kahfi.. yg dimaksud menghukumi manusia sebagaimana Daud adlh “DENGAN SYARIAT DAUD”
contoh ni kalimat “Obama akan menerapkan kebijakan luar negerinya sebagaimana yg dilakukan oleh Bush” ini artinya Obama akan menerapkan sistem/cara yg sama sebagaimana yg diterapkan oleh Bush..
lo aja kursus bhs Inggris lg sono! wuakakakak mo berdalih apa lg lo?
Kalo Imam Mahdi Sunni jelas penyebar kedamaian dan pengikut syari’at Muhammad.. tetapi Mahdi Rafidhah sebgmana keterangan kitab mrk sndri adalah Dajjal yg berhukum dg hukum Yahudi.. GAMBLANG SEKALI ITU.. apa lo mau hapus keterangan2 itu dr kitab lo?
Apakah anda masih kabur dan masih mau menuduh Imam Mahdi memakai syariat Nabi Dau as? Dalih apa di sini dan apanya lagi yg tidak jelas?
Tidak ada yg menuduh, tetapi di kitab2 syiah sendiri yg bicara dg jelas, bahkan lo dah tambahin di atas wuakakakakakak.. kalo lo mau ga dituduh, hapus aja keterangan2 itu dr kitab lo.. mudah kan?
@imem cs
Rasulullah saw bersabda:
“Agama ini akan terus tegak berdiri sampai datangnya hari kiamat, sehingga datang kepadamu dua belas khalifah (imam), yang semuanya berasal dari suku Quraisy” (Muslim III hal 1453, Bukhari III hal 101, Turmudzi IV hal 501)
Hadist ini muttawatir dan shahih dari sanad maupun matannya, serta diterima oleh berbagai mazhab. Adapun yang dimaksud dua belas khalifah (wilayah imam dari Ahlulbait Nabi saw) adalah:
Imam ke-1 : Ali bin Abi Thalib as.
Imam ke-2 : Hasan bin Ali al-Mujtaba as.
Imam ke-3 : Husain bin Ali Sayyidusy-syuhada as.
Imam ke-4 : Ali Zainal Abidin as-Sajjad as.
Imam ke-5 : Muhammad al-Baqir as.
Imam ke-6 : Ja’far ash-Shadiq as.
Imam ke-7 : Musa al-Kazhim as.
Imam ke-8 : Ali ar-Ridha as.
Imam ke-9 : Muhammad al-Jawad as.
Imam ke-10 : Ali al-Hadi as
Imam ke-11 : Hasan al-Askary as
Imam ke-12 : Muhammad al-Mahdi as (Ghaib Kubra)
Imam zaman sekarang di dunia dan di akhirat adalah Imam Muhammad al-Mahdi as, karena Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa mati akan tetapi tidak mengenal kepada imam zamannya, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah”
Di setiap zaman ada seorang Imam yang menjadi saksi bagi umat Rasulullah saw. Allah swt berfirman:
“Dan ingatlah mengenai hari Kami utus bagi setiap umat seorang saksi bagi mereka dan dari jenis mereka sendiri dan Kami hadirkan dirimu sebagai saksi bagi mereka semua” (QS an-Nahl:89)
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Salam
sekedar informasi bagi yang pengen tahu
Imem dan antirafidhah itu IP nya sama lho
@secondprince
Trims infonya, itu sudah biasa. Satu internet bisa dipakai oleh 1000 orang, kan bisa aza.
@imem
Anda semakin celaru ya. Sudah dibantu dgn yg berbahasa anda pun, masih tidak faham.
Nah…ini petikan dari al Kafi:
بَابٌ فِي الائِمَّةِ (عَلَيْهِ السَّلام) أَنَّهُمْ إِذَا ظَهَرَ أَمْرُهُمْ حَكَمُوا بِحُكْمِ دَاوُدَ وَآلِ دَاوُدَ
وَلا يَسْأَلُونَ الْبَيِّنَةَ عَلَيْهم السَّلام وَالرَّحْمَةُ وَالرِّضْوَانُ
Mana yg berbunyi syariat Daud as? Anda mentafsir ‘menhukum spt Daud as’ sbg bersyariat dgn syariat Daud? Anda jelas naif sekali.
Anda berkata: ‘Kalo Imam Mahdi Sunni jelas penyebar kedamaian dan pengikut syari’at Muhammad.. tetapi Mahdi Rafidhah sebgmana keterangan kitab mrk sndri adalah Dajjal yg berhukum dg hukum Yahudi’
Kami petik kembali tulisan kami di atas{ al-Qoim dari anak cucuku, namanya sama dengan namaku, dan kunyahnya sama dengan kunyahku, perangai dan sopan-santunnya sama dengan diriku, dia menerapkan sunnah yang mirip sunnahku, dia tegakkan agama dan ajaranku di antara manusia, dia mengajak mereka kepada kitab Allah swt, barang siapa yang taat kepadanya maka dia telah taat kepadaku dan barang siapa yang bermaksiat kepadanya maka dia telah bermaksiat kepadaku, barang siapa yang mengingkari gaibahnya maka dia telah menginkariku’ (Biharul Anwar, juz 51.)
Anda masih mau terus memfitnah?
@SP
Haha….apa ‘mereka’ bertaqiyah? Ketahuan deh!
saya cuma menyampaikan kok, siapa tahu ada yang menganggap hal itu penting
Mohon dimaafkan jika mengganggu diskusi anda anda semua
Emang apa masalahnya SP.. emang kita satu kantor kok.. gantian.. dia shift malam.. gw shift pagi..wuakakakak.. emang ga boleh? kalo ga boleh ga pa2.. kita berdua ga akan meramaikan blog lo lagi.. tapi mending bilang lo ga suka ama kita.. atau kasar-nya mengusir kita.. lebih yakin lagi kita kalo pemilik blog sdh kehabisan akal.. tp krn lo adlh pemilik blog ini ya gw hormatin aja..
hadi lo byk berdalih, hukum = syariat Daud huuu!
@hadi
Lebih baik lagi kalo Imem cs mengundang teman-temannya untuk berdiskusi di blog ini. Jadi banyak variasinya.
@imem
Susah juga diskusi dengan orang seperti anda. Mana hujjah anda yg dipakai sebagai bahan rujukan?
@SP
ato mending lo kasih pengumuman.. BLOG INI KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI ! WUAKAKAKAK!
@imem
Anda kekeringan hujjah ya..
Hadis yg kami bawakan itu menjelaskan…”berhukum spt Daud IAITU TANPA MEMERLUKAN SAKSI’ .
Bacanya aja tidak habis
Hmm…gaya anda mmg spt antirafidhah…malu ngaku ya
@sand
Dia hanya perlu menambah nama2 aja utk mencipta variasinya..
Anda kekeringan hujjah ya..
Hadis yg kami bawakan itu menjelaskan…”berhukum spt Daud IAITU TANPA MEMERLUKAN SAKSI’ .
Bacanya aja tidak habis
wuakakakak.. lo aja kali yg kehabisan dalil.. orang yg tdk buta mata hatinya akan melihat kejelasan yang gamblang dari tulisan lo itu.. bahwa mahdi rofidhoh akan berhukum syariat/hukum-nya Daud/Yahudi..
Gw emang sepaham dg kawan gw itu, ngapain mesthi malu…. yg jelas gw juga anti ama Rofidhoh! kalo lo mo kirim salam buat dia, ntar gw sampein…. wuakakakak
@imem
Anda ini doyan ketawa ya? kok gini ya ahklak orang Islam itu?
@imem
Saya jadi kasihan sama anda. Anda setia mengikut pendahulu2 anda yg suka memutar mutar dalil’
Cuba tunjukkan kami, yg mana satu menceritakan ttg menghukum dgn syariat Daud as dari apa yg kami bawakan di atas.
Mr Split Personality…or Bipolar identity…tunjukkan buktinya ya…jgn asyik ketawa aja
@imem
anda mengatakan sambil ketawa,
wuakakakak.. lo aja kali yg kehabisan dalil.. orang yg tdk buta mata hatinya akan melihat kejelasan yang gamblang dari tulisan lo itu.. bahwa mahdi rofidhoh akan berhukum syariat/hukum-nya Daud/Yahudi..
Jangan-jangan dalil anda diambil dari kaum Yahudi atau anda satu golongan dengan mereka.
Salam Undangan,
Do’a Kumayl dan Peringatan Syahadah Imam Hasan al Askary as. Pada hari : Kamis
Tanggal : 5 Maret 2009 jam 18:30
Tempat di : Husainiyah Jl. Gerlong Girang no. 90 - Bandung
@teman2 sebangsa setanah air!
ketahuilah, tidak elok dan tidak bijak SP dengan memberitahukan IP address seseorang. mana etikamu? memang ini blog anda, anda bebas mau berbuat, terserah, tapi kan ada batasan2 mana yg boleh dan mana yang tidak.buat apa di blog ini ada : “mail(will not be published)” dicantumkan?mail or IP seseorang itu kan sudah privacy seseorang??
Ini kan sama saja dengan ‘hacker’ yang menerobos masuk komputer orang tanpa ijin? atau sama saja dengan MALING?Bukankah ini pelanggaran?
kalau mau adil, IP address semua teman-teman anda juga dipublish dong, masak cuma mereka saja yang dirasa berseberangan dengan anda yang dipublish..? bagmaimana SP?
Seharusnya kalian / SP kalau kalian merasa BENAR, jangan begini dong caranya, mencari dukungan dengan mempublish IP seseorang..padahal bagi seorang muslim, dukungan hanya dri ALLAH SWT, bukan orang-perorang! bukankah kita berdialog masih dalam batas wajar? @imem juga tidak menghujat apalagi sampai keluar kata-kata kebon binatang??? bandingkan dengan situs http://www.kesalahanquran.wordpress.com atau http://www.islamexpose.blogspot.com! nah disinilah seharusnya kalian berjuang, karena benar-2 ISLAM dihujat habis-2an oleh mereka.
@imem itu kan memang begitu tabiatnya, atau memang kalian sudah kehabisan akal dan kesabaran? atau sudah tersentil lubuk hati nurani anda akan kebenarannya?
bukankah yang disampaikan masih dlm kerangka KEBENARAN ISLAM???
….kecuali memang @imem mau mempublishkan dirinya, itu boleh aja dan terserah Anda SP..lha ini kan…………………
SUNGGUH, saya kira SP ini seorang yang bijak
@alfurqon
Saya kira mas SP dalam batas kewajaran dan merasa kasihan kepada mas Imem dengan sandiwaranya. Justru andalah yang membela mas Imem sudah kehabisan akal untuk menjari hujjah sebagai bahan rujukan.
Salam
Perhatian semua, saya cuma menyampaikan saja
silakan kalau mau meneruskan pembicaraan kalian. Lagipula jika saya tidak suka, saya bisa langsung memasukkan komentar siapapun ke akismet Menampilkan kesamaan IP seseorang tidaklah melanggar etika dan maaf mas yang bernickname alfurqan, coba lihat baik-baik saya tidak menampilkan alamat IP(baik imem atau antirafidhah) yang menurut anda adalah privacy. Saya bisa mentolerir komentar apapun dengan syarat
1. Tidak berkata kasar
2. Tidak membuat orang lain terganggu
Dan saya belum mengusir siapapun, jadi tidak ada yang perlu dirisaukan. Bukankah Mas yang bernickname imem itu sudah mengatakan kalau antirafidhah itu temannya.
Sebenarnya saya sudah menyediakan tempat yang khusus untuk komentar2 yang tidak sesuai dengan tema tulisan (tempat OOT). Jadi silakan pergi kesana kalau berkenan dan menghormati penulis blog ini. Saya sendiri tidak mau mengikuti diskusi ini karena tidak ada kaitannya sedikitpun dengan saya. Ini peringatan terakhir :saya tidak menerima komentar yang penuh kata-kata kasar disini. silakan kalau memang mau melanjutkan
Apa saja yg disampaikan Imem yg termasuk ‘kerangka islam’? Dia @ antirafidhah sedang memfitnah.
Tanpa dalil dia berterusan bersuara membawa ‘dalil tanpa validitas’. Saat di minta membawa bukti, dia malah berputar putar dgn dalihnya.
Kalau itu disebut kerangka islam, maka yg kami bawakan pastilah ‘kerangka iman’
@SP
Saya minta ma’af kalo komentarnya tidak sesuai dengan tema tulisan tsb diatas. Namun berbicara masalah khilafiah para sahabat, sepertinya cenderung meluas ke pelbagai polemik antara Sunni dan Syi’ah.
Salam
@sand..SP
mau disebut IP nya atau tidak kan sudah membuka sedikit privacy orang? sama saja kan? bagaimana kalau anda salah, dugaan anda keliru dan terbukti keliru karena ada dua person yang menggunakan satu komputer? kan sama saja menuduh orang?kasihan si antirafidah yg ga tau apapun dituduh sbg imem atau sebaliknya.
okelah..cuma masukan saja dari saya, terserah kalian mo menerimanya or tidak.
saya terima masukan dari si empunya blog.saya tau diri aja sbg tamu disini.
@SP
Saya jugak mohon maaf ya jika tersilap, tapi saya kira tuduhan mereka keterlaluan tanpa bukti, makanya saya jawab
Salam
wahai Mas alfurqon saya tidak menuduh siapapun, saya cuma mengatakan hal seperti ini
Kata-kata itu bukan tuduhan, karena saya punya bukti kalau IP mereka sama. Jadi sekali lagi saya tidak menuduh
Kalau memang ada dua person dengan satu komputer yo wes itu tetap tidak menafikan kalau IP mereka memang sama. Lagipula klarifikasi dari Mas yang bernickname imem itu sudah cukup, jadi saya rasa tidak ada masalah
yaa sudah kalo tidak menuduh, say percya. tapi akan lebih baik jangan menyebarkan ke orang lain, apalagi blm cukup bukti. wlaupun anda menklaim punya bukti. Cukup diri ini dan Allah saja yang tahu. ini termsuk akhlakul karimah loh
dan saya mohon, siapapun yg bertamu diblog anda, asal memang msih dalam batas-batas wajar jangan digalakin apalagi diusir. bisa kabur rejekinya karena tamu itu membawa rejeki loh. apalagi dlm rangka silaturahim. pahala menanti anda.
saya juga sudah mengingatkan mas imem agar sedikit berdakwah dg bil-hikmah, tpi dia sendiri bilang akan mencobanya karena katanya bukan karakter dia..
thanks.
hallo guys, bung Imem br saja ngasih tau saya kalo pemilik blog merasa “terusik” dg komentar2 kita.. saya prlu klarifikasi, memang kita 1 kantor, bhkan satu dept., cm beda jam kantor aja.. dan kita sring memakai komp. yg sama.. but so what gitu loh
@al-furqon
mungkin pemilik blog merasa kasian kalee ama Mr. Hadi dkk. yg sudah kehabisan hujjah shg beliau turun tangan lsg utk menyelesaikannya.. biar tdk berlarut-larut gituch … ini yg paling masuk akal
*positive thinking mode on*
Untung saya sama anda bung Furqon beda IP, soalnya kalo ga kita bisa dikatain satu org lho ato gini aja, kalo kita pas posting komentar di blog ini jgn sampai di warnet yg sama ya, takutnya kita akan pakai komp. yg sama pula.. jd berabe dech
Oh iya temen saya Imem itu emang bgtu orgnya.. agak kurang basa-basinya …. tapi sebenarnya dia baik kok orgnya..
buat semuanya sorry aja ya kalo mengganggu.. bye2.. muuaah..
@antirafidhah @alfurqon cs
Alhamdulillah, selamat jalan. Semoga anda semua mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah SWT mengenai Imam Mahdi as yg sudah saya sampaikan kepada anda, walaupun tidak ada satupun anda mengomentarinya. Sesungguhnya tidak ada paksaan dalam agama.
Salam
@antirafidhah…errr…imem
Sebenarnya dia kasihan sama anda ‘berdua’ ‘yg selalu cari alasan dlm memberikan hujjah. Yang ditanya tidak dijawab, malah cari dalih segala.
Jika punya masa, ulang baca posting saya dan anda, lalu fikir dgn akal sihat siapa yg kehabisan hujjah
Belajarlah adab berhujjah dgn lawan yg benar, bukan memaksa hujjah anda pada pihak lawan dan menganggap itulah final.
hayo lo yang punya blog dah sedikit berang (hasil interpretasiku atas sebaik kalimat yang tertuang di blog ini).
Makanya seperti yang dulu pernah saya katakan. Mbok ya hormati pemilik blog. Tanggapi komentar sesuai dengan tulisan yang beliau posting.
Tertib juga @SP meneguhkan syukur dan sabar.
wa alhamdulillahirabbil’alamin
si Imeem dan anti rafidhoh tokoh ber IP sama…
mungkin sedang taqiyah definisi sunni…
makin hari makin kelihatan errornya..
1. Nggak ngerti arah mata Angin mana timur mana utara,selatan
2. Nggak ngerti mana yg bisa dijadikan refferensi…akhirnya pakai refferensi
a, Kata teman ana..
b. You tube
c. dari milist abal2
ini kalo dalam TA udah ditendang sama dosen pembimbingnya..
3. Ini yg paling cilaka dan makin kelihatan bahlulnya..adalah kagak ngarti bahasa inggris tapi nerjemahin kagak nyambung sama sekali, jaka sembung bawa golok..
4. Yg paling dahsyat adalah mencoba menasehati org lain dari premis yg dibangun dari
a. keNgawuran mengambil referensi dan terjemahannya
b. tersingkapnya Taqiyah versi sunni dalam imeem dan anti rafidhoh
c. menceracau… dan banyak bergumam out of topick dan lari..setelah indentitas kebahlulannya terungkap satu persatu…hihiihi
mas Hadi bisa minta linknya alkafi versi inggrisnya..
to bob,
anda sedang demam ya? kok menceracau seperti itu?
saya perhatiin diskusi ini dari awal, dan saya lihat setiap argumentasi anda dipatahkan dg telak oleh antirafidhah ataupun imem.
anda ga tau malu ya tampaknya.
hanya karena si pemilik blog yg tidak fair dan adil saja lah yg membuat mereka meninggalkan forum ini dlm rangka menghormati dia, yg sebenarnya justru menunjukkan ketidaknetralan dia dan kebohongan pengakuannya bahwa dia bukan-lah orang syi’ah.
salam
@afri
Anda bisa cuba ini:
http://al-shia.org/html/eng/books/hadith/al-kafi/index.htm‘
Buka pada
Part 4 The Book about People with Divine Authority, chapter 99
Salam
alfurqon.
saya cuma komentar ke tulisan saudara Alfurqon aja :
tolong dicamkan! yang benci itu siapa? KAMI-imem,antirafidhah,dll- HANYA MENGINGATKAN, MENGINGATKAN dan MENGINGATKAN!
memang, mengatakan yang BENAR itu menyakitkan, tul? Dan itu kalian rasakan? tul?
* * *
saya baca dari awal sampai ke pandangan anda terakhir, salahkah penilaian saya bahwa anda membenci Syiah ? (yang saya tulis Sunni yang membenci Syiah). Mungkin kalau anda meminta saya bisa copy paste tanggapan anda dan saudara anda yang sepemahaman dalam topik ini.
Kalau anda HANYA MENGINGATKAN, sampaikan lah dengan cara yang baik.
dan jika anda bilang : “mengatakan yang BENAR itu menyakitkan”, apakah saudara SP tidak sedang melakukan itu ?? Coba teliti, simak baik2, dan cari tau apakah yang disampaikan SP itu rekayasa beliau apa bukan.
@furqon :
(kalau kalian sudah mulai rasakan, jangan halang-2i kalau cahaya kebenaran itu akan datang, biarkan menyinari kecuali kalian gengsi dan sombong seperti abu jahal,abulahab atau bahkan iblis itu sendiri dimana dia justru sudah bercakap-2 langsung dengn Allah)
Kenapa anda cenderung mengikuti hawa nafsu ?
* * *
Saya tidak ada niat untuk menghalangi, saya juga ga pake gengsi atau sombong.. (jika tulisan saya masih berkesan sombong tolong maafkan… *sekali lagi kalau terkesan sombong yah mas*)
Mmmm InsyAllah saya tidak seperti yang mas tuduhkan ke saya (abu jahal hingga Iblis)
Sekali lagi mas maafkan saya kalau tulisan saya berkesan pakai Hawa Nafsu….
@furqon :
silakan kalian baca ulang tulisan-2 saya diatas. Baca dengan hati, jangn dengan emosi apalagi dengan kesombongan. Adakah KAMI mengajak kepada kalian kekufuran?Adakah kami mengeluarkan kata-2 benci?! yang ada jga mari sama-sama kembali kepada ISLAM yang UTUH, tidak sekeping-sekeping/separo-separo dan ngulek2-muter-2 aja disekitar itu.
* * *
Sekali lagi maafkan saya kalau anda masih merasa saya pakai emosi, dan saya juga berusaha menjauhkan sifat sombong dari diri saya.
Benar anda tidak mengajak kekufuran, tapi kalau kata-kata yang bersifat benci itu ada, kalo anda minta saya akan copy paste kan.
dan saya setuju dan akan mendukung untuk persatuan Islam. saya berpandangan : “Mazhab adalah kamar-kamar kecil dalam suatu perahu yang besar.. Jika perahu itu terkena ombak besar maka seluruh kamar-kamar itu ikut merasakan…”
@alfurqon :
you know, kepingan2/tema-tema syiah kan tidak jauh dari ;
1. KARBALA
2. TUNTUT BALAS/DENDAM/BENCI
3. CINTA AHLUL BAIT
4. KHALIFAH ALI
that’s all!
LOOK!!..sungguh kasihan kan cuma sekedar beberapa kepingan itu saja kalian memahami ISLAM? padahal ISLAM sunni juga memiliki point2 diatas (KECUALI POINT NO 2), tapi tidak muter-2.
Sunni proporsional menempatkan keempat point diatas pada tempatnya, TIDAK berlebihan dan TIDAK kekurangan.
* * *
Sebenarnya Tulisan SP diatas tidak mengarah kesana mas, coba mas pisahkan.
Saya melihat lagi bahwa tulisan SP tidak mangangkat 4 tema yang anda sebutkan, dan menurut saya tidak benar jika Syiah hanya memahami 4 tema tersebut. Mungkin saya bisa berharap (*mudah-mudahan bisa yah mas) anda tidak terlalu memandang Syiah seperti itu.
Anda sebagai sunni merasa proposional menempatkan 3 tema diatas, saya sebagai Syi’i juga proposional dengan 4 tema yang anda sebut. Apakah jika saya menolak keutamaan Muawiyah maka saya dikatakan pendendam ?? (*itu contoh kecil mas)
@alfurqon :
kasihan, kalian sudah kena penyakit hati (poin no 2)..Itu yang kami rasakan terhadap kalian..prihatin…
so..mana BENCI yang anda tuduhkan itu? awas fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
* * *
Terima kasih atas rasa kasihan anda buat saya, mudah-mudahan saya tidak terkena penyakit hati.
karena anda meminta terus, saya akan copy paste beberapa kalimat aja dulu, soalnya kalau semuanya pasti yang baca bosen. tapi bisa diliat koq ini bukan rekayasa saya.
“Padahal ali ketika itu masih cilik-petik..culun, ga tahu apa-apa”.
(Kami disini tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu untuk para sahabat yang lain.)
“Kalo sadar gitu, ngapain lo ikutin juga jalan si penjebak dan penyesat manusia itu??
“mereka bukan PENCARI KEADILAN tetapi PENCARI KAMBING ITEM! coba lo liat sejarah, siapakah yang membunuh dan mengkhianati Ali dan Husein?? SYIAH! sekali lagi SYIAH!!!.. KHAWARIJ = MANTAN SYIAH ALI, merekalah PEMBUNUH ALI, siapakah pembunuh, pengkhianat, PENJEBAK Husein? tidak lain adalah SYIAH HUSEIN, dan KUTUKAN ahlul bait telah menimpa mereka sampai saat ini.. (TUCH LIAT PARADE ASSYURO) tapi GA SADAR-SADAR JUGA. TRUS APA YANG BISA DIBANGGAKAN DARI MEREKA? NOOOLLLL!!”
“Tidak seperti Syiah..solusi mereka : keluar dari system.”
Semoga Allah senantiasa memberikan kesejahteraan yang paling sempurna kepada Rasulnya, dan para Imam yang mulia dari keluarganya.
bagus SP, seharusnya dari dulu-dulu
blog ini gak pantes dipenuhin komen-komen sampah, lebih bagus lagi kalau langsung dihapus saja
ANTIRAFIDHAH DAN IMEM ITU PERGI GAK PAKE MINTA MAAF, ORANG MACAM APA ITU
KALAU SUDAH GAK SOPAN BERTAMU DI TEMPAT ORANG LAIN YA MINTA MAAF DONG,LAINKALI JANGAN OOT GAK KARUAN, KALAU KOMEN YA SESUAI TEMA TULISAN DONG, PEACE, PEACE
http://answering-ansar.org/wahabis/en/index.php
ayo klik link diatas (bagi yg belum pernah masuk) .download filenya…keren abis… download juga yg lain lumayan ada link2 kitabnya..
I’m back nih, gpp kan? soalnya ‘dipanggil’ @abelardo hehe
begini aja deh, kalau saya pribadi sih tidak membenci, tapi kalu anda menafsirkan spt itu, mohon maaf..saya justru mengajak kpd kebaikan, walaupun kadang dirasa emosional. mohon maklum, apalagi bete jg kalu ngobrol ga nyambung-nyambung. sekali lagi maaf kpd kalian semua!..(khusus utk SP, trims banyk atas ’space’ ini, sehingga bisa tercipta dialog kritis, tapi sehat…
@abelardo
“Mazhab adalah kamar-kamar kecil dalam suatu perahu yang besar.. Jika perahu itu terkena ombak besar maka seluruh kamar-kamar itu ikut merasakan…”
perumpamaan yang bagus. saya setuju dan sangat setuju. so, mari- kita sama2 lajukan perahunya sampai tujuan dan jangan dilubangi.
perumpamaan itu lebih mengena daripd segala hujah dan bukti dalil yang NGJLIMET karena dalil / hadits /ayat thok tanpa perumpamaan butuh pengorbanan yg besar : PERCAYA (Iman).
Tidak masalah bagi yg sudah PERCAYA karena pada dasarnya perumpamaan itu pelengkap dari dalil-2, hujjah dan ayat-2 Allah, sehingga iman kita akan semakin bertambah
Nah, bagaimana deng mereka yang blm sepaham?
biasanya pa guru akan menjelaskan teori dengan perumpamaan2 /contoh kepada muridnya supaya mudah dipahami.
saya lebih suka dng perumpamaan-2 yang nyata saja dlm berdakwah, minimal yang sederhana seperti Perahu itu, atau Puzzle, karena lebih mengena / logis dimata org awam spt saya ini… dan metode ini lebih cocok berdakwah dg non-muslim, tp bukan berarti tidak bisa utk yg muslim juga..
disamping itu, dg perumpamaan bisa lebih diterima kepada kebenaran universal utk segala lapisan massa, suku bangsa apa saja, dari TK smpi university, dari awam sampi profesor, dan tidak perlu mengernyitkan dahi dalam-2 utk berpikir.
dg perumpamaan itu juga cara Allah menerangkan kebenaranNya yang banyak bertebaran didlm kitabNya maupun yang ada di alam raya ini dan Dia menantang kita utk berpikir: afalaa tadzakaruun? afalaa tatafakkaruun? hikmahnya apa?
Yaitu perumpamaan itu diperlukan dikala semua ‘peluru’ hujjah/dalil sudah habis dikeluarkan tapi tidak ada yang mati-mati juga. Tidak ada yang kalah-menang (nah perumpamaan lagi tuh hehe)..
dengan perumpamaan itulah PAMUNGKASNYA, karena capek perang-terus2an
Allah menciptakan perumpamaan juga karena sekarang tidak ada lagi nabi, tidak ada lagi mukzizat, maka cukup akal sehat sekarang jadi saksi / hujjah bagi diri kita beragama dg ISLAM dan menjadi orang yg beriman.
karena ISLAM itu logis koq, tidak rumit! didesain sesuai fitrah umat manusia!
dengan perumpamaan itulah diharapkan didapat kebijaksanaan dalam diri ini dalam memandang suatu masalah, bisa menempatkan permasalahan pada tempatnya yang benar..Malah diharapkan bisa terwujud persatuan.
makanya saya tekankan kepada semua pihak, mari sama-sama kita berpikir, merenung dan introspeksi dalam2 terrmasuk kelompok manakah kita ini dalam permainan PUZZLE itu? A,B,C or D?
khusus utk mas armand ; akan lebih bijak kalau tidak melebar kepada kuda-2 lain.cobalah untuk belajar memahami orang lain dulu kalau anda menerima permasalahan, coba dulu masuki sudut pandang (view) seseorang itu, tidak dari sudut pandang diri sendiri.
gpp, klo gtu saya mengalah deh utk coba masuki kesudut pandang anda..mungkin sepakati aja dulu maunya kuda apa, gitu kali ya? baru kita acak gambarnya, gitu? oke deh.
kalo usul saya, ya kuda pony, jantan, dan warnanya putih-hitam. gitu aja kali ya, sepakat, oke?
maaf, saya tidak sedang melamun, atau mengkhayal atau berinstuisi ya..hargai pendapat orang maka anda akan dihargai.
nah mari kita acak kudanya dan termasuk kedalam kelompok mana diri ini…
selesaikan dengan cepat dan benar..dan jangn terfokus dengan satu* or dua ‘keping’ saja, nanti ketinggalan ama yang lain karena dibatasi waktu** ama pa guru.
*) = satu keping mewakili satu juta or sekian dalil/ayat dari populasi yg tak berhingga (ISLAM)
**) = umur / ajal
PS: Kalu ini dianggap mengganggu dan sampah (@lululpuisk), tidak sesuai dng tema, atau apalah maka dng senang hati saya akan pamit. maaf kalau menyinggung. TAPI ketahuilah, sy seorang muslim yang rindu kpd ISLAM hulu (murni/dikala nabi masih hidup dg para sahabat awalun berjuang utk agama ini). Ibarat air yg masih segar blm tercemar, mereka lah sumber mata air yang tak pernah kering.
maka mari kita sama2 SEPAKAT kembali kepada :
1.ALQURAN ……karena di sana Allah hanya memanggil : “hai orang-2 beriman!!” (tidak ada itu panggilan : “hai sunni,hai syiah,indonesia,iran,negro,cina,hai abubakar,hai Ali”).
…sy mohon semuanya merenungkan QS:09 ayat 100 dan QS:59 ayat 10………….!
setelah kita pahami semua Firman2Nya, hayati, kemudian baru kita kepada amal sholeh. Pelaksanaan, praktek, dg mencontoh :
2. Pola hidup / tata aturan sunnah nabiNya, Muhammad SAW.
itulah polanya(rumusnya)..sekiranya ada perbedaan /pertentangan/ketdkpahaman intern umat atau antar umat di nomer 2, mka kembalikan lagi ke nomer 1..begitu seterusnya..karena Alquran adalah Mukzizat Nabi SAW terbesar dan bukti hujjah yg nya..Amiiiin.
Dari gaya bahasa dan model penulisan nampak koq bahwa imem dan antirafidhah itu orangnya sama, begitulah kejujurannya mudah2an aja tidak emua pengikut mazhabnya seperti dia.
@alfurqon
Anda pembela imem/rafidhah, ya sepertinya intinya komentarnya sama.
@ytse jam & sand
Gak usah kita sibukkan diri kita dengan berburuk sangka.
Suatu ajakan yang teduh dan fair kenapa malah OOT ke jatidiri.
Mungkin harus bisa dipahami beda diskusi di forum maya dg di atas panggung.
Jika prasangka kita salah maka kita sudah menyakiti orang lain.
Jika kita benar pun tidak berarti hujjah2 mereka menjadi salah secara otomatis.
@alfurqon
Perumpamaan memang membantu, namun juga kita tidak bisa terjebak pada keyakinan bahwa perumpamaan yg kita tawarkan sudah pasti benar.
Apakah bisa disimpulkan pertikaian syi’ah dan sunni selama ini hanya karena perbedaan per-tokoh-an..?. Sebagaimana terjadi pertikaian antar sahabat pada jamannya tanpa ada sedikitpun dari mereka yang menganggap kafir musuh2nya.
Ada yang bisa menawarkan solusi agar perbedan2 tidak membawa pada perpecahan?
*jika kita memaksakan satu sama lain harus merubah kebenaran yang diyakini maka itu adalah sama dengan menuju pada perpecahan*
Wassalam
@al-furqon
Ada panggilan khusus buat saya. OK
Anda yang buat perumpamaan, tapi anda sendiri keliru menterjemahkan. Bagaimana sudut pandang saya anda yang mengusulkan? Yang lebih tepat adalah, anda mengasumsikan sudut pandang saya. Meski pun ini juga belum tentu benar.
Kemudian siapa yang terfokus dengan satu or dua keping? Saya? Bukankah anda sudah menyalahi perkataan anda sendiri untuk memasuki sudut pandang saya? Darimana munculnya kritikan (baca: tuduhan) anda terhadap saya ini? Apa yang ketinggalan? Siapa yang meninggalkan? Siapa yang akan ketinggalan? Jika yang lain hendak jalan terus menuju kekeliruan, dan saya tidak mengikuti, apakah saya ketinggalan?
Untuk membentuk sebuah gambaran yang utuh haruslah berdasarkan keping, kepang, kepong atau apa pun istilah yang anda buat itu.
Dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 , 10 keping dst, dikumpulkan, dianalisa, disusun, sehingga terbentuklah gambaran yang utuh, bukan sekedar gambaran yang kita inginkan. Jika masih ada 1-2 keping yang belum ditemukan, maka tidak ada seorangpun yang berhak melarang seseorang - termasuk anda - untuk bertahan dan bersabar mencari keping-keping yang belum ditemukan tsb.
Yang terakhir, saya belum sepakat dengan pernyataan anda yang satu ini;
Tidak saya komen lebih jauh karena akan menyimpang lagi topik. Namun cukup dengan tulisan SP ini bisa menjawabnya.
http://secondprince.wordpress.com/2008/04/30/tinjauan-ulang-hadis-tsaqalain/
@truthseeker
Setuju…!
Salam
@alfurqon,
selama diskusi ini sehat dan disertai argumentasi yang jelas anda tidak perlu pamit segala macam.
@alfurqon :
maka mari kita sama2 SEPAKAT kembali kepada :
1.ALQURAN ……karena di sana Allah hanya memanggil : “hai orang-2 beriman!!” (tidak ada itu panggilan : “hai sunni,hai syiah,indonesia,iran,negro,cina,hai abubakar,hai Ali”).
…sy mohon semuanya merenungkan QS:09 ayat 100 dan QS:59 ayat 10………….!
setelah kita pahami semua Firman2Nya, hayati, kemudian baru kita kepada amal sholeh. Pelaksanaan, praktek, dg mencontoh :
2. Pola hidup / tata aturan sunnah nabiNya, Muhammad SAW.
1.ALQURAN
Ayat yang dikutip alfurqon:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. (QS. 9:100)”
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang”. (QS. 59:10)
@alfurqon,
OK Syi’ah sepakat kembali kpd AlQuran. Tapi belum apa2 ente sudah keliru menempatkan ayat2 tsb atau dlm istilah ente pemahamannya tidak kaffah alias berkeping-keping alias sepotong-sepotong. Apa ente mau dbilang menerima satu ayat dan menolak/mengingkari ayat yang lainnya ?
Ayat yang ente kutip itu memang benar berbunyi begitu, tetapi ayat2 tsb ditujukan untuk para sahabat yang setia kepada Nabi saw spt Abu Dzar, Salman, Amr, Miqdad dll. Tidak mungkin ayat2 itu ditujukan kepada sahabat yang cinta dunia, menyakiti Nabi atau lari dari peperangan atau para sahabat yang bermuka dua alias munafik karena ada ayat2 lain yang menginformasikan sebagian sahabat yang tidak setia. Tolong ente hubungkan ayat yang anda kutip itu dg QS At-Taubah 101; QS Jumu’ah 11; QS Ali Imran 153; QS Al-Anfal 15-16; QS At-Taubah 38 -39 dan 57) silakan pelajari dan renungkan dalam2.
2. Pola hidup / tata aturan sunnah nabiNya, Muhammad SAW.
Inipun semua orang yang mengaku Muslim/Mukmin pasti melakukannya, yaitu : “‘atiullah wa ‘atiu’r rasul wa ulil amri minkum. fa in taza’tum bi syaiin farudhuhu ilallah wa rasulih (QS An-Nisa 59).
Namun karena berbeda cara pandangnya, maka jangan aneh kalau kenyataan di lapangan tidak spt yang diharapkan .
Sunni menafsirkan” ….wa ‘atir rasul wa ulil ‘amri minkum..” itu dg Sunnah Rasul dan “Sunnah Sahabat” baik yang sesuai Sunnah Rasul maupun yang bertentangan termasuk “sunnah” penguasa zalim spt Muawiyah, Yazid dan sejenisnya.
Pandangan diatas didasarkan pada anggapan Sunni bahwa Nabi saw tidak sepenuhnya maksum (bisa benar bisa salah), bahkan Nabi saw sama dg orang2 spt Abu Bakar, Umar dan para sahabatnya lainnya, shg dijadikan justifikasi bahwa para sahabatpun berhak melakukan ijtihad atas nash2 Al-Quran.
Sebaliknya Syi’ah berdasarkan QS Al-Baqarah 124 dan QS Ahzab 33 menganggap Nabi dan penerusnya (Ulil Amri minkum) sbg manusia2 yang maksum. Dari redaksi ayat “wa ‘atir rasul wa ulil ‘amri minkum” saja bisa ente lihat adanya isyarat melalui tata bahasa dimana tidak adanya syarat dalam menaati Ulil Amri. Artinya tidak ada perbedaan antara ketaatan mutlak kepada Nabi dan ketaatan mutlak kpd Ulil Amri. Tidak spt ketaatan kpd orang tua yang bersyarat. Dg kata lain kalau Nabi itu harus maksum, maka Ulil Amri pun harus maksum.
Harus kpd pribadi2 maksum siapa umat islam harus berimam ? Sedari dulu Syi’ah selalu berpegang kpd wasiat Nabi saw dlm hadis Tsaqalain (yang anda anggap kepingan itu) itu, yaitu Ahlul Bait yang senantiasa disucikan Allah SWT. Sementara Sunni mencoba berkelit dg membuat hadis ahad dg redaksi : Kitabullah wa sunnati, sehingga bikin engga jelas siapa figur Ulil Amri itu. Karena engga jelas maka siapapun bisa menjadi Ulil Amri dan bisa menjadi mujtahid yang dg semena-mena membuat hukum baru yang bertentangan dg nash.
Jadi engga usah jauh2, mulai dari sini saja antara Sunni dan Syi’ah sudah bersimpangan jalan. Dan perbedaan pemahaman ini sudah menjadi realitas.
Salah satu solusi untuk mendekatkan pemahaman antara Sunni dan Syi’ah adalah kesepakatan untuk hanya menggunakan hadis2/riwayat2 yang ada pada kedua belah pihak.
Namun demikian Syi’ah tidak menjadikan perbedaan ini sbg alasan untuk berpecah belah. Sebaliknya dg semangat saling menghargai perbedaan dan menghindarkan diri dari pembahasan2 yang bersifat sensitif dan tidak saling mengkafirkan. Yang terpenting tidak terprovokasi oleh pihak2 yang tidak menginginkan kerukunan antara Sunni dan Syi’ah
@alfurqon,
perumpamaan spt anda sering kemukakan itu sekali lagi tergantung pemahaman masing2. Contoh pemahaman anda yg tidak utuh thdp QS 9 : 100 dan WS 59 : 10 itu akan menyebabkan tidak utuhnya gambar yang dikehendaki. Jadi ketimbang anda ngomong terus soal puzzle itu coba anda jelaskan dasar atau argumentasi pemahaman anda itu trhdp ayat atau hadis, shg tidak ngubeng2 di situ saja.
Ah, dia mah lagi bingung utk berhujjah, karena pemahamannya cuman sepotong/sekeping.
@Truthseeker08
Setuju ! yang penting saling menghargai dan menghormati pendapat saudara yg lainnya, tanpa saling menyesatkan dan mengkafirkan antara Sunni dan Syi’ah.
Salam