Jika hadis itu tidak dapat dipertangungjawabkan maka masihkah kita akan menggembar-gemborkan keutamaan 10 sahabat itu sebagai “yang mendapat jaminan masuk sorga” (‘asyrah mubassyariin bil jannah) oleh Allah melalui lisan suci Rasulullah? Pada zaman siapakah dan atas perintah siapakah hadis itu dibuat? Silahkan teliti kembali untuk membuka hakekat pemalsuan atas nama Rasul itu…!
————————————————————————-
Benarkah ada 10 Sahabat Dijamin Masuk Sorga?
Mungkin banyak dari saudara-saudara Ahlusunnah yang sering mendengar akan adanya hadis yang menyatakan jaminan Rasul terhadap 10 sahabat beliau untuk masuk sorga. Anehnya, hadis yang terkenal itu selain tidak diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, juga tidak pernah dijadikan argumen khalifah pertama dan kedua dalam pemilihan mereka sebagai khalifah. Padahal jika hadis Rasul itu memang benar adanya maka itu juga dapat dijadikan penguat akan legalitas kekhalifahan mereka.
Namun, ternyata hadis itu memiliki ‘tanda tanya besar’ yang mengakibatkan kita meragukan kebenarannya. Hadis itu memiliki dua sandaran (sanad) yang kedua-duanya tidak dapat dipercaya.
Sanad pertama hadis itu kembali kepada pribadi yang bernama Humaid bin Abdurrahman bin Auf, dimana konon Umaid menukil hadis tersebut dari ayahnya, Abdurrahman. Padahal sewaktu ayahnya meninggal, Humaid masih berusia kanak-kanak, 10 tahun. (Tahdzib at-Tahdzib 3/40)
Sanad kedua kembali kepada pribadi Abdullah bin Dzalim dimana kepribadiannya sangat ditentang oleh para ulama ilmu hadis Ahlusunnah sendiri, seperti: Bukhari, Ibnu ‘Adi, Aqili dan selainnya. (Tahdzib at-Tahdzib 5/236, adz-Dzu’afaa’ al-Kabir 2/267, al-Kamil fi adz-Dzu’afaa’ 4/223)
Jika hadis itu tidak dapat dipertangungjawabkan maka masihkah kita akan menggembar-gemborkan keutamaan 10 sahabat itu sebagai “yang mendapat jaminan masuk sorga” (‘asyrah mubassyariin bil jannah) oleh Allah melalui lisan suci Rasulullah? Pada zaman siapakah dan atas perintah siapakah hadis itu dibuat? Silahkan teliti kembali untuk membuka hakekat pemalsuan atas nama Rasul itu…!
Hari gene masih mempertanyakan legalitas kekhalifahan Sy. Abu Bakar & Sy. Umar bin Khatab? Mau kemana anda? Mengubah dunia, mengembalikan kekhalifahan kpd tokoh anda yg PASTI derajatnya dibawah para sahabat Rasul? Atau mau memecah belah umat? Ingin jadi Abdullah bin Saba ke2? Tak inginkah Islam kembali berjaya, bersatu dalam satu kepemimpinan?
Ketahuilah, saat Sy. Abu Bakar & Sy. Umar ibn Khatab menjadi khalifah Sy. Ali bin Abi Thalib masih hidup. Dan tidak ada riwayat sejarah yg menyebutkan bahwa beliau menolak kekhalifahan 2 sahabat mulia tsb kecuali hari ke 2-3 kewafatannya Rasulullah. Setelah itu tidak ada catatan tentang pemberontakan atau apapun namanya yg serupa dengan itu yg berniat menggoyangkan kekhalifahan. Bahkan jauh setelahnya Muawiyah bin Abi Sufyanpun menjamin beliau.
Pertanyaan besar utk mereka yg mengaku2 cinta Rasul tapi menafikan 2 kekhalifahan di awal wafat Rasul adalah :
Dimanakah mereka yg mengaku cinta Rasul, cinta keluarga Rasul sehingga terjadi tragedi karbala?
——————————————–
Islam Syiah:
Kenapa masih dipertanyakan? Karena masalah legalitas kekhilafan Rasul bukan hanya berskup penguasa politik saja, tetapi jauh lebih luas dari itu. Penyimpangan yang ada dalam Islam juga berimbas dari semua itu. Makanya, legalitasnya harus selalu dipertanyakan sepanjang Islam masih ada di muka bumi, karena sebagaimana Nabi selalu diikuti oleh kaum muslimin maka saat itu juga kaum muslimin akan mengikuti khalifah2 pasca wafat Nabi. Olah karenanya, kebenaran harus diungkap. Memang, seringnya, menerima kebenaran itu pahit rasanya. Tak jarang, terjadi pembunuhan demi kebenaran. Sejarah telah mencatat hal tersebut.
Tidak ada bukti dalam sejarah yang membuktikan dengan jelas bahwa Sy Ali berbaiat, walaupun secara terpaksa. Pembakaran rumah Fathimah binti Rasul pasca peristiwa pemilihan Khalifah di Saqifah Bani Saidah adalah bukti nyata bahwa keluarga Rasul tidak pernah mengakui kekhalifahan tersebut. Bukti lebih nyata lagi, khutbah ketiga Sy Ali -yang terkenal dengan sebutan Khutbah Syiqsyiqiyah- yang terukir dalam kumpulan khutbah, surat dan hikmah beliau yang terus dinamai kitab ‘Nahjul Balaghah’ (yang juga diakui oleh beberapa ulama Ahlusunnah dan mereka syarahi) telah membuktikan bahwa Sy Ali menahan penderitaan selama berkuasanya tiga khalifah sebelumnya, demi kemaslahatan umat Muhammad. Khutbah ini dipaparkan ketika ia secara de facto menjabat sebagai khalifah Rasul. Silahkan anda buktikan secara ilmiah bahwa Muawiyah bin Abu Sofyan menjamin kekhalifahan Sy Ali dengan menunjukkan sandaran2 ilmiah? Justru Muawiyah telah membikin-bikin isu bahkan hadis palsu yang membuat nama Sy Ali tercemar, bahkan Muawiyah mewajibkan para khatib jum’at untuk melaknat Sy Ali, apakah itu merupakan jaminan? Jaminan model apa?
Peristiwa Karbala terjadi karena kegilaan Yazid bin Muawiyah bin Abi Sofyan dimana keluarga besar Bani Umayyah inilah yang sejak Rasul hidup telah dilaknat oleh beliau (lihat buku karya al-Hakim an-Naisaburi yang berjudul “Mustadrak alas Shahihain” jilid ke 4). Pertanyaan saya selanjutnya; Apakah ada kaum muslimin pengaku pengikut Muhammad Rasulullah yang tidak ‘mengaku cinta keluarga Rasul’? Apakah mengaku cinta Rasul didominasi Syiah? Itu kalau kita bicara ‘ngaku-ngaku cinta’. Hanya kaum Nashibi (plural: Nawashib) saja yang dengan terang-terangan membenci keluarga Rasul. Yazid dan bala tentaranya adalah Nashibi yang hatta mayoritas ulama Ahlusunnah pun melaknatnya. Walaupun ada dari kalangan sekte Wahabisme yang memujanya hingga mengarang buku tentang “Keutamaan Yazid bin Muawiyah”, padahal ia terlaknat melalui lisan suci Rasul. Apakah pemuja orang terlaknat tidak terlaknat?
Syiah dari dulu minoritas dan ditekan, itu kenyataan sejarah yang tidak mungkin dipungkiri. Syiah Ali pada zaman peritiwa Karbala pun sangat minim, tetapi yang mengaku cinta Rasul sangat banyak, sebagaimana yang sudah disinggung (hampir semua kaum muslimin, minus Nawashib). Sebagian kecil kaum muslimin, ingin meletakkan kesalahan pembunuhan Sy Husein kepada Syiah, karena mayoritas pembunuh Husein adalah orang Kufah yang mengaku cinta keluarga Rasul. Logika makar semacam ini juga pernah dilakukan Muawiyah bin Abi Sofyan untuk menghindari vonis sesat Rasul atas pembunuh sahabat Ammar bin Yasir dengan mengatakan bahwa Sy Ali-lah pembinih Ammar karena ialah yang mengajak Ammar ke medan perang sehingga terbunuh. PAdahal kita tahu, Ammar terbunuh karena ia di barisan Sy Ali untuk memerangi Muawiyah. Begitu peristiwa Karbala. Tidak semua yang mengaku cinta Rasul dan keluarganya itu Syiah, tetapi Syiah pasti cinta Rasul serta keluarganya. Apakah dengan begitu maka pembunuh Husein bin Ali (cucu Rasulullah) adalah orang Syiah karena orang-orang Kufah
pembunuh Sy Husein mengaku cinta Rasul dan keluarganya? Nanti akan kita cantumkan tuilisan berkaitan dengan hal ini di Blog ini….
Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kamu mencaci-maki sahabat-sahabatku. Kalau ada orang yang menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, tidak akan mencapai satu cupak (satu ons) atau separonya dari yang telah mereka infakkan”. (Mashabih Assunnah)
“Sahabat-sahabatku ibarat bintang-bintang. Barangsiapa menelusuri salah satunya dia mendapat petunjuk jalan”. (Ad-daarami)
Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah rodhiallohu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, seperti ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat”. Beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Alloh ‘azza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak Habsyi. Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan, hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Alloh). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, ia berkata, “Hadits ini hasan shahih”)
Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu berkata, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jangan kalian membeli suatu barang yang (akan) dibeli orang. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak layak untuk saling menzhalimi, berbohong kepadanya dan acuh kepadanya. Taqwa itu ada disini (beliau sambil menunjuk dadanya 3 kali). Cukuplah seseorang dikatakan jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Haram bagi seorang muslim dari muslim yang lainnya, darahnya, hartanya, dan harga dirinya” (HR. Muslim)
———————————————-
Islam Syiah:
Sebelumnya saya mau tanya; Sabda Rasul itu beliau ungkapkan di hadapan siapa? Sahabat juga khan? Berarti seakan Rasul bersabda: “Wahai sahabatku, Janganlah kamu mencaci-maki sahabat-sahabatku…dst”. Kenyataannya gimana? Tahukah anda siapa yang membunuh Ammar bin Yasir, yang mengucilkan Abu Dzar al-Ghiffari, dst? Sahabat juga bukan? Lha terus kita mau membenarkan yang mana…? Ungkapan Rasul untuk siapa?
Dan secara global, Kita setuju itu, tetapi sahabat yang mana? Apakah al-Ashab al-Akhyar atau juga al-Ashab yang berani menentang perintah Rasul dan melanggar garis hukum Allah? Lihat kembali tulisan kami tentang siapa sahabat…
Kalau semua sahabat secara mutlak dan tanpa perkecualian, maka itu namanya Pengkultusan Semua Sahabat…padahal pengkultusan itu khan gak baik. Pengkultusan satu manusia biasa saja gak bener koq, ini malah ratusan ribu yang mau dikultuskan…? Yang bener aja om…:)
Ini kita belum main kritisi beberapa hadis yang anda nukil di atas lho…untuk nyingkat waktu.
Karena hadits dijadikan dasar hukum kedua setelah Al-Qur’an maka otomatis tidak hanya berlaku pada masa Rasulullah hidup tapi juga hingga saat ini. Jadi pengertian tidak mencaci-maki sahabat tsb tentu juga berlaku hingga sekarang. Tapi jika anda menginterpretasikannya situasional sehingga sekarang boleh mencaci-maki sahabat Rasulullah ya silahkan saja. Toh dosa ditanggung sendiri2 dan nanti semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Dalam hati mereka ada penyakit (dengki, iri hati, dendam), lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (QS. Al Baqarah:2)
Saya ingin mengkoreksi pernyataan anda yg mengatakan bhw kalangan ahlu sunnah “meng-kultus-kan” semua sahabat. Yg benar adalah ahlu sunnah sangat menghormati para sahabat karena mereka sangat berjasa dalam perjuangan Islam sehingga Islam bisa besar sekarang. Bahwa mereka pernah punya kesalahan ya manusiawi karena mereka memang tidak dijamin Allah ma’sum sebagaimana Rasulullah, tidak terkecuali Sayidina Ali ra dan para ahlu bait Rasulullah (Fatimah, Hasan, Husein dan keturunannya) yg juga tidak ma’sum.
—————————————————————
Islam Syiah:
Apakah menghormati itu harus membenarkan semua prilaku mereka sehingga menjadi kesepakatan bahwa DILARANG mengkritisi kesalahan sahabat? Apakah Islam melarang mengkritisi orang yang bersalah? Apakah membenarkan atau paling tidak diam akan kesalahan seseorang bahkan hanya menunjukkan keutamaan secara umum saja itu bukan berarti membesar-besarkan mereka? Pujian yang bukan pada tempatnya itu namanya ‘kultus individu’….
Masalahnya bukan hanya itu urusan Allah atau tidak…tetapi kita generasi sekarang ini lho, apakah akan mengikuti yang berbuat salah (atau yang kadang salah dan kadang benar) atau yang dijamin benar?
Hanya Rasul yang maksum, lantas apa yang anda pahami dari 33:33 itu? Apakah penyucian sesuci-sucinya itu bukan jaminan maksum? Lihat hadis-hadis yang ada, kepada siapa ayat itu turun…Selamat meneliti.
“Janganlah kamu mencaci-maki sahabat-sahabatku….”
Bagaimana kalau yang mencaci-maki sahabat nabi adalah sahabat nabi juga ?
Maaf, masih minim ilmu..lalu 33:33 buat siapa ya pak? Allah membersihkan Ahlul Bait sebersih bersihnya..dan ngga pernah Allah tidak lagi memakai kalimat “sebersih bersihnya” selain di surah ini. Bosen konflik sunni-syiah beda pendapat mlulu saya telusuri di jalur sunni, saya baca hadist muslim bab keutamaan sahabat, bagian keutamaan ahlul bait hadis ke 61, kurang lebihnya:
Aisyah menceritakan:”suatu hari nabi Muhammad saw keluar sore dengan mengenakan mantel hitam, kemudian hasan bin ali datang..fathima datang, ali datang, dan hussein datang..lalu nabi memasukkannya kedalam mantel itu lalu nabi membacakan surah 33:33..”
Jadi pusing sendiri..
Mau sedikit memberikan comment :
sebenarnya dalam syiah, mereka bukan mencaci maki sahabat tetapi lebih kepada memberikan penjelasan secara lebih proposional antara sahabat nabi : mana yang jujur dan mana yang tidak/kurang jujur (bukankah itu juga manusiawi).
apakah sama sahabat nabi yang saling berperang ..?
apakah sama kebenarannya jika mereka berperang..?
apakah sahabat nabi sama-sama masuk surga walau satu sama lain saling berperang..?
apakah sama yang satu membela kebenaran dan yang lain membela untuk kepentingan lain..?
apakah sama yang satu syahid membela kebenaran dan yang mati karena kepentingan urusan dunia..?
tapi kenyataan bahwa Sahabat nabi yang banyak dicaci maki oleh umat nabinya adalah justru sahabat yang telah banyak mendapat keutamaan dari nabinya.
sekian puluh tahun ( 70-80 tahun) Ali bin Abi Thalib ra mendapat cacian disetiap mimbar jum’at. riwayat ini sudah munttawatir dikalangan kitab Ahlussunnah.
jadi siapa yang mencaci maki disini..? syiahkah yang mencaci Ali bin Abi Thalib ra ..? atau siapa..?
fnoor jawab dong…..
Salam Kenal
Andai hadist itu palsu hasil rekayasa bani umayah, bagi saya yang menarik bahwa seorang Rasul benar2 bisa memberikan syafaat kepada ummatnya mulai dari dunia sampai ke akhirat kelak.
Rasulullah atas syafaatnya dan tentu saja atas petunjuk dari Allah bisa memberikan garansi kepada siapa saja untuk masu syurga
————————————————————-
Islam Syiah:
Salam kenal juga….Benar dan setuju sekali. Keagungan Rasul yang tiada satu makhlukpun yang dapat menandinginya adalah satu keniscayaan yang harus selalu kita imani dan kita terapkan keimanan tersebut di kehidupan kita sehari-hari.
maaf ada kata-kata -” sekian puluh tahun ( 70-80 tahun) Ali bin Abi Thalib ra mendapat cacian disetiap mimbar jum’at. riwayat ini sudah munttawatir dikalangan kitab Ahlussunnah. ” ini tahun berapa dan siapa yang berkuasa yah?
———————————————————–
Islam Syiah:
Secara ringkas, hingga tahun 110 H Ali dilaknat di mimbar-mimbar Jumat atas prakarsa penguasa Bani Umayyah, namun Umar bin Abdul Aziz (salah satu penguasa Bani Ummayah) yang melihat ketidakadilan ini akhirnya melarangnya.
Pak Yushidarma,
Ya benar. Orang2 syi’ahlah yang secara tidak langsung menuduh Imam ‘Ali ra. penakut dengan menyatakan bahwa beliau pura2 nurut sama 3 khalifah awwal bahkan ikut shalat menjadi makmum mereka selama +/-24 tahun.
———————————————————
Islam Syiah:
Jika anda mengetahui hakekat Taqiyah (sudah kita singgung di blog ini) niscaya anda tidak akan mengeluarkan kesimpulan semacam itu.
Sungguh sangat benar-benar menyesatkan
Di ghadir khum…..rasulallah berpidato: MAN KUNTU MAULA FA HADZA ALIYUN MAULA ( barang siapa yang menganggap saya pemimpinnya, maka ali lah pemimimpinnya).
WAHAI MANUSIA SAMPAIKANLAH KEPADA ORANG YANG TIDAK HADIR. BAIK DIA LAKI LAKI,PEREMPUAN,ARAB,AJAM,TUA,MUDA,PUTIH,HITAM.
dari ibn abbas r.a: rasulallah berkata kepada imam ali ” Engkau pemimpin setiap orang beriman setelahku”
pikir masing masing ah……
permaslahanya bukan memecah ataupun tidak percaya dengan abu bakar atau umar, tetapi hal ini lebih menyangkut kepada fakta-fakta kebenaran yang ada untuk kita ketahui bersama benar tidaknya dari hadist tersebut
hendaknya harus dicari kebenaran-kebenaran baru ,yang hal itu bisa membantu untuk memperkuat kebenaran-kebenaran yang ada. hal itu sesuai dengan hadist nabi “kulil haqqo walau kana murro”
itu hadis yang menjamin 10 sahabat masuk surga kalaupun ngotot dianggap sahih, bertentangan dengan hadis perihal murtadnya sebagian para sahabat dalam sahih Bukhori dan Muslim yang kira2 berbunyi :”Aku berada di tepi telaga untuk melihat siapa saja diantara kalian yang akan minum dari telagaku. Ada sekelompok manusia yang akan dihalangi lalu aku memohon: Wahai Tuhanku, mereka adalah sebagian dari umatku. Kemudian dikatakan: Tidak tahukah anda apa yang telah mereka perbuat sesudahmu ? Demi Allah mereka langsung kembali kepada kekafiran sepeninggalmu.”
Jadi sampai kapan kita menutup-nutupi masalah yang menyangkut para sahabat ini. Sekarang ini kitab2 hadis spt Bukhori, Muslim dll. bisa diakses oleh siapa saja di seluruh dunia dan sudah diterjemahkan kedlam bhs Inggris.
Kalau anda berpikir bahwa ahlul bait dan imam-imam kalian adalah orang yang ma’sum dari segala dosa, terbebas dari segala kesalahan dan ketergelinciran. Maka kalian harus me-revisi pikiran kalian lagi. Malaikat yang jelas-jelas tidak mempunyai hawa nafsu selain hanya ber-ibadah kepada Allah SWT kebingungan untuk menetapkan seorang pembunuh yang sudah membunuh 100 orang ketika didalam perjalanannya mencari seorang alim karena ingin bertaubat, meninggal sebelum sampai ke tempat tujuan, maka apakah imam-imam kalian lebih tinggi derajatnya daripada malaikat-malaikat tersebut? Bahkan manusia yang paling mulia sekalipun Rasulullah SAW beberapa kali ditegur oleh Rabb pencipta alam semesta beserta isinya Allah SWT, salah satu contohnya didalam QS. ABASA: 1-16(tidak perlu pemahaman yang aneh-aneh), apakah imam-imam kalian lebih tinggi derajatnya daripada Rasulullah SAW? Apakah benar Umar Al Khattab RA memukul Fatimah sehingga menyebabkan keguguran? Lalu bagaimana dengan Ali Bin Abu Thalib RA, apakah beliau sangat sakit hati sehingga menamakan anaknya dengan nama Umar(dari istri yang lain)? Apakah tidak ada peringatan dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW bahwa sahabat-sahabat terdekat beliau adalah orang-orang munafiq? Apakah beliau tidak diperingatkan oleh Allah SWT, ketika Rasulullah SAW ingin menikahi Aisyah dan Hafshah, bahwa kedua calon istrinya ini adalah orang-orang munafiq? Ahlus Sunnah memandang secara proporsional semua sahabat dan semua ahlul bait(termasuk semua istri). Kita menghormati para sahabat dan mencintai ahlul bait. Dan memang sudah menjadi fitrahnya kalau manusia tidak lepas dari dosa dan kesalahan. Kita diwajibkan mengambil yang baik-baik dari mereka. Dan saya sangat meyakini bahwa mereka semua lebih baik dan lebih utama di sisi Rasulullah SAW dibandingkan dengan kita semua. Wallahu A’lam Bish Shawab.
———————————————————–
Islam Syiah:
Justru semua pertanyaan itu -yang anda pun tidak tahu hakekatnya- harus anda kaji lagi dengan lebih bersungguh-sungguh dari kitab anda. Kalau para Imam lebih mulia dari malaikat, apa kendalanya? Bukankah anda juga meyakini bahhwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, apalagi jika manusia itu adalah tergolong alim, apalagi alimnya telah ditetapkan dalam al-Quran?
Bukan hanya anda, umat Islam Syiah juga menghormati sahabat. Tetapi sahabat yang mana, apakah semua sahabat tanpa terkecuali, hatta sahabat yang saling membunuh (padahal membunuh sesama muslim adalah haram dalam Islam)? Itu letak perbedaan antara anda dengan kami. Silahkan baca lagi tulisan di blog ini tentang “siapakah sahabat”?
Insya-Allah akan kita sebutkan lagi tulisan ttg hal tersebut, nantikan
Hadits Ghadir Khum ada 2 versi, kalau yang dimunculkan versi syiah maka benarlah menurut kalian, begitu juga dengan versi sunni maka benarlah menurut sunni. Taruh kata versi syiah yang paling benar, apakah kalian sedang mencela Ali bin Abu Thalib RA sebagai orang yang lemah? Apakah menurut kalian Ali bin Abu Thalib RA sedang terbelenggu tangan dan kakinya ketika 3 kulafaur rasyidin mendahului beliau setelah beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda begini dan begitu? Sedangkan sunni saja mempercayai julukan yang diberikan Ali bin Abu Thalib RA sebagai “Singa Allah”. Bahkan Umar Al Khattab akan didera ketika beliau tidak bisa mendatangkan 4 orang saksi kasus perzinahan oleh Ali bin Abu Thalib RA. Ahlus Sunnah mengakui Ali bin Abu Thalib RA adalah seorang yang gagah berani, seorang yang tegas pada pendiriannya, seorang yang hampir selalu mengikuti perang melawan musuh islam, orang yang dipercayai Rasulullah SAW untuk membuka benteng khaibar dan berhasil menaklukannya. Saya menulis begini bukan tanpa dasar, tapi saya mengambil kesimpulan dari beberapa buku yang telah saya baca. Saya lebih senang mendengarkan dongeng tentang bagaimana perkasanya seorang jagoan yang tidak mau haknya dizholimi dari seorang yang mengakui mencintainya. Wallahu A’lam Bish Shawab.
—————————————————————
Islam Syiah:
Di ghadir khum, Rasulullah berkhotbah sekali dan disaksikan oleh ratusan ribu sahabat. Kalaulah benar ada dua versi ceramah maka hanya ada dua kemungkinan; salah satu dari keduanya salah, atau dua-duanya salah. Cuman, sesuai dengan nukilan dari kitab2 Sunni-Syiah bahwa di ghadir Khum itulah Rasul mengangkat tangan Ali dan mengatakan: “…Man kuntu maulahu fa aliyun maulahu…”. Karena ini adalah kesepakatan maka tidak ada seorang muslim yang membaca sejarahpun yang mengingkarinya. Namun untuk lari dari kenyataan itu, akhirnya mulai ada perobahan dari pengartian makna ‘maula’, pemimpin. Kata itu hendak dipaksa diartikan dengan kekasih. Padahal itu sangat jauh sekali. Apa mungkin hanya untuk mengumumkan kekasih Rasul bersusah2 mengumpulkan semua sahabatnya yang ikut haji wada’, bahkan disuruh kembali yang sudah pergi balik?
Kalaupun (taruhlah) benar berarti kekasih maka konsekuensi dari kekasih adalah mengikuti. innal muhibba liman yuhibbu muthi’u (kekasih akan taat kepada yang dikasihinya).
Mas, keheroan seseorang tidak hanya dilihat dari perlawanan fisik saja, dalam membela kebenaran. jika begitu, maka anda akan terpaksa akan malas mendengar kisah para nabi yang terbunuh karena dianiaya tanpa perlawanan, seperti nabi Yahya. Perlawanan fisik tidak meniscayakan keberanian. Banyak kasus perlawanan fisik yang berartikan kekonyolan, karena tanpa melihat sikon yang ada. Maslahat adalah salah pertimbangan dari sikon tersebut. Imam Ali diam, bukan berarti tidak berani. Tetapi beliau melihat maslahat umat Muhammad. Jika beliau memaksakan untuk melawan fisik maka beliau tergolong melawan maslahat dan masuk kategori konyol. Anda sudah tahu keberanian Ali di hadapan yang jelas-jelas musuh Islam kan? Tapi Ali bersedia mengalah ketika berhadapan dengan orang-orang yang zahirnya saudaranya seiman dan seakidah, demi kmaslahatan umat Muhammad secara umum. Ali mengalah untuk menang. Jika anda ingin melihat betapa beratnya Ali menahan derita (mengalah) ketika ia dizalimi, silahkan baca khotbah ketiga beliau di Nahjul Balaghah yang dijkenal dengan klhutbah syiqsyiqiyah. Buku itu juga direkomendasikan oleh para ulama sunni seperti Muhammad Abduh dan ibnu Abdul Hadid sendiri.
Apakah hadits tersebut menyebutkan 10 nama yang sudah dijamin oleh Rasulullah SAW masuk surga? Apakah anda sedang mempunyai banyak masalah pribadi, sehingga tidak bisa membedakan teks yang sudah jelas antara kedua hadits tersebut? Dan tanpa rasa malu sedikitpun anda menulis bahwa hadits yang satu menyelisihi hadits yang lain.
————————————————————————
Islam Syiah:
Masalah pribadi harus dijauhkan dalam mempelajari kebenaran agama atau mazhab, itu baru proporsional. Anda tidak bisa menjawab pertanyaan artikel di atas lantas menuduh kami dengan tuduhan itu, tidak proporsional. Sengaja saya tidak menyebut teks hadis itu agar tidak menyinggung banyak saudara Sunni yang kadung menyakininya, mungkin termasuk anda. Saya hanya ingin mengajak berpikir, agar kita kritis dalam menghadapi hal-hal semacam itu, apalagi pembohongan atas nabi. Anda sudah mengecek kebenaran sanad hadis2 itu? Jika sanadnya saja bermasalah maka bagaimana dengan muatannya, lebih parah lagi bukan?
Kepada Islam Syiah: Lebih baik anda menunjukan dalil-dalil yang shahih bahwa ulama-ulama sunni menghujat Ali bin Abu Thalib RA dan keluarganya, daripada berkoar-koar gak karuan. Anda pasti sudah mengetahui bagaimana kecintaan Imam Syafii terhadap Ali bin Abu Thalib, beliau berkata: “Saya mencintai Ali bin Abu Thalib RA, jika mencintai beliau aku dituduh seorang Rafidhah maka saya adalah seorang Rafidhah.” Kurang lebih seperti itu pernyataan Imam Syafii. Apakah kenyataan seperti ini yang hendak anda sembunyikan?
————————————————————————
Islam Syiah:
Ini bukti bahwa anda tidak memahami relasi antara tawalli (mahabbah) dan tabarri (bughd). Syiah tidak pernah menyatakan ungkapan seperti: “Sahabat sayyidina Ammar Yasir radhiyallahu anhu telah dibunuh oleh sahabat sayyidina Muawiyah radhiyallahu anhu”. Karena mustahil dalam peristiwa pembunuhan itu keduanya benar. Syiah akan meneliti kasusnya dan menyatakan siapa yang benar dan siapa yang salah. Yang salah harus dilepastangani (tabarri) dan yang benar harus ditiru (tawalli). Ini berbeda dengan konsep “kebaikan (’udul) semua sahabat” yang diyakini oleh Ahlusunnah secara umum. Sehingga dari situ mereka akan terpaksa membenarkan dua sahabat dalam kasus saling caci, saling fitnah, bahkan saling bunuh.
Kepada Islam Syiah: bukankah makin banyak orang yang mendengar sabda Rasulullah SAW maka makin kuat hadits tersebut dibandingkan hanya segelintir orang yang meriwayatkan. Coba anda cek kembali di shahih bukhari-muslim apakah ada seratus ribu sahabat yang meriwayatkan hadits. Untuk memastikan saja takutnya anda salah ketik lagi.
———————————————————–
Islam Syiah:
Mas, permasalahannya bukan pada kuantitas, tapi lebih pada kualitas. Jika ada satu orang adil dan bertakwa yang meriwayatkan maka jauh lebih bagus dan berharga ketimbang 1000 orang fasiq dan pembohong yang meriwayatkan. Anda lihat kembali para perawi (sanad) dalam ungkapan yang konon hadis Nabi itu. Saya telah meneliti lebih dahulu baru meng-up loadnya.
Salam ukhuwwah dari Malaysia.. Aku perasan org Islam seperti tlupa ada perkara besar yang perlu diselesaikan. Sibuk dalam hal yang telah lalu yang masing-masing tidak hidup pada zaman itu. Umar Abd. Aziz pernah berkata janganlah kita kotori lidah kita sepertimana mereka telah kotori pedang mereka. Ketidakadilan memang berlaku kerana mereka saling mencaci antara satu sama lain. Sedangkan yang non-muslim pun kita tidak boleh mengata apatah lagi saudara Islam. Ayuh saudara2 sekelian, hidupkanla Islam dalam dirimu, tegakanlah ia! Biar org sekeliling merasai kehebatan Islam dan kita semua berkumpul dibawah payung shahadah. Inallilah
hafizah, justru adanya hadis2 spt itu (10 sahabat dijamin masuk sorga) yang membuat Sunni selalu berburuk sangka kepada Syi’ah.
Permasalahannya pihak Sunni sendiri kurang teliti atau kritis terhadap hadis2 yang ada dalam kitab2 hadis Sunni sendiri.
Banyak sekali hadis2 yang menempatkan para sahabat itu seolah-olah tidak ada celanya dan tidak boleh diganggu gugat. Kira2 selevel dg Nabi. Padahal kenyataannya sebaliknya. Ada yang saleh tapi juga banyak yang fasik.
Jadi ketika orang Syi’ah mengkritik salah satu sahabat, maka orang Sunni yang sudah “terdoktrin” dg hadis2 spt itu, maka mereka marah dan menuduh orang2 Syi’ah mencaci-maki sahabat. Bahkan untuk masalah ini sudah dibuat pula hadis yang kira2 isinya Nabi tidak membolehkan mencaci maki para sahabat. Hadis ini bertentangan dengan hadis lain yang lebih kuat yang menyatakan bahwa sebagian sahabat masuk neraka (Hadis Al Haudh riwayat Bukhori Muslim).
Seandainya saja para ulama Sunni mau memilah-milah antara hadis yang dhaif/maudhu dg yg sahih khususnya mengenai para sahabat ini, maka paling tidak akan mengurangi kesalah-fahaman yang terjadi selama ini antara Sunni dan Syi’ah.
ANDA TUHAN?, ANDA MENGANGGAP KALAM ANDA PASTI BENAR DAN BERHARAP ORANG HARUS MEMPERCAYAI DAN MENGIKUTI ANDA.
AH… DENGAN NAMA TUHAN, NAMA MENCACI, MEMAKI DAN MENGKAFIRKAN SEORANG YANG DENGAN DARAH, JIWA DAN RAGA BERJIHAD BERSAMA RASULULLAH.
BAHKAN ANDA TELAH MENYEKUTUKAN ALLOH DENGAN MENGANGGAP QOUL ANDA SEPERTI KALAM ALLOH.
PSTI ANDA BERKATA “TIDAK, SAYA TIDAK TUHAN”, TAPI DENGAN MENGKAFIRKAN ORANG LAIN HANYA BERDASARKAN ARGUMEN ITU SAMA DENGAN TUHAN, PADAHAL NABI TIDAK PERNAH MENYEBUT DENGAN PERINCI SAHABAT-SAHABATNYA YANG KEMBALI KAFIR, TAPI ANDA LEBIH BERANI DARI NABI. NAUDZU BILLAH
kenapa sunni,wahabi,selalu mengatakan kalau Syi’ah itu sesat ??? saya bingung,padahal rasulullah sendiri mengatakan ,, “barang siapa yang mengatakan muslim lainya sesat sesungguhnya dirinya sendiri yang sesat”,,apa itu kurang jelas ???
kita juga bisa liha surat annissa ”jika kamu mengetahui perselisihan sesuatu kembalikan kepada kitabullah dan sunahnya ? bukannya saling tuding ,,
Salam dari Malaysia..sebagai muslim kita usahlah berbahas dalam perkara yang sudah lepas atau berada dalam lipatan sejarah. Ayuh..kita bangkit membina satu kuasa islam yang sejati disaat dunia begitu takut kepada islam, kita bangkit bersama islam yang sejati sebagai mana yang dibawa oleh rasullah..rasulullah tidak membawa syiah atau sunni tapi membawa islam…ayuh mas..ini adalah permainan musuh islam..jangan kita terpedaya!!!!
Salam kenal,
Menurut saya, jaminan masuk surga bukanlah sesuatu yang hebat-hebat amat. Bukankah ada hadits lain yg menyatakan bahwa setiap orang yang mengucapkan 2 kalimah syahadat dijamin masuk surga? Jadi yang dijamin kan bukan cuman yang 10 itu, kita juga diberi jaminan toh. Lantas dimana bedanya kita dengan mereka? Kenapa serta-merta mereka menjadi manusia setengah dewa yang tidak boleh disentuh dan tidak dapat dikritisi? Kecuali kalau memang di antara mereka yang bersepuluh sudah dijamin kesuciannya akan kesalahan dan dosa oleh Allah swt.
Semoga mata yang buta segera terbuka. Telinga yang tersumbat segera peka. Hati yang kelam segera bersih.
Salam
Maaf, jika anda membaca lagi tulisan yang anda tanggapi maka harusnya anda sadar bahwa, saya bukan dalam rangka mengkafirkan sahabat, tetapi mengkritisi hadis yang digembar-gemborkan sebagai hadis sahih….Jika itu tidak sohih, kenapa masih didengung-dengungkan bahwa hadis jaminan 10 sahabat masuk sorga itu masih terus dilancarkan? Sekali lagi, cobalah telaah dengan kepala dingin ttg kesahihan hadis itu…!?
Tentu anda setuju dengan saya bahwa, Ahlu-Sunnah yang anda akui sebagai mazhab anda itu adalah berdasarkan Sunah Nabi yang sahih bukan? Saya hanya ingin mengajak supaya anda kritis, jangan sampai ke-Ahlusunnah-an anda itu tercampur dengan hadis-hadis bikinan yang gak jelas asal-usulnya, bukan dari baginda Rasul. Karena itu akan membahayakan ke-Ahlisunnah-an anda, juga berbahaya karena pendustaan atas nama baginda Rsul yang mulia.
Walau tidak semua Sunni dan tidak semua Wahabi seperti itu, namun, kita harus telaten menjelaskan kepada mereka. Siapa tahu mereka melakukan itu karena ‘kebodohan’ saja. Karena tidak jarang dari mereka yang kemudian sadar bahwa prilaku mereka selama ini salah. Karena penyesatan kelompok lain, selain telah termakan rayuan setan, tanpa disadari ia telah masuk ke perangkap kaum imperialis.
Oh iya saya mengerti maksud mas. Jangan salah paham. Saya jg hanya mengkritisi pemahaman mereka-mereka yang sangat mengagungkan hadits 10 orang yg dijamin masuk surga yg mas tulis sehingga kedudukan mereka menjadi seakan-akan sangat istimewa. Maaf kalau mas jadi keliru memahami.
Salam
28/12/2008 (hingga hr ini) ada masalah dengan Israel-Palestine, sayidina Ali dulu konon “menahan diri” dari konflik khilafah karena menjaga kemaslahatan ummat, tapi kemarin dengan lantang ayatu**h kh*ma*ni mengatasnamakan pemimpin Islam Dunia, berteriak keras dengan “….. mari kita berdoa buat para korban israel dan sekaligus melaknat negara2 arab yang membisu atas pembantaian ini”
ana bingung jadinya, sebenernya biang kerok dari berbagai penindasan/pembantaian oleh kaum kuffar yg makin meningkat ini ajarannya siapa?
tolong tanggapan dari sunni maupun syiah…
————————————————–
Islam Syiah:
Apa yang dilakukan masyarakat dan pemerintahan Syiah sudah jelas, dengan sistem kepemimpinan yang ada, untuk membantu saudara-saudaranya sesama muslim (walaupun berbeda mazhab). Dan alhamdulilah, secara umum, kaum musimin (Sunni-Syiah) telah melakukan itu. Jadi kalaulah terdapat pengkhianatan maka itu bukan ajaran Islam (baik Syiah maupun Sunni), tetapi ajaran kaum kafir atau munafik yang setiap saat selalu ada, guna merongrong agama ini.
Sekarang yang menjadi masalah adalah, bagaimana para pemimpin negara-negara (pemerintah) muslim yang ‘mengaku’ Sunni itu ternyata bukan saja diam, bahkan sebagian mendukung penyerangan warga Palestina.
HAI LELUCON MACAM INI? KALIAN MENGANGGAP SYIAH MENGKAFIRKAN SAHABAT? LALU KALIAN ANGGAP APA ORANG2 YANG MENCACI ALI DI MIMBAR2 JUMAT PADA MASA MUAWIYAH? KALIAN MENGANGGAP SYIAH PEMBUNUH BERDARAH DINGIN, SEKALI-SEKALI BERKUNJUNGLAH KE BUKIT GOLAN, DAN SAKSIKAN BAGAIMANA HIZBULLAH MEMBANTU PARA PENGUNGSI SUNNY DARI PALESTINA. HAI AHLSUNNAH SEKALI-SEKALI BUKALAH KITAB HADIST DAN KITAB TAFSIR KALIAN, APAKAH UMMU SALAMAH BERDUSTA KETIKA MERIWAYATKAN HADIST AHL BAYT/AHL-KISSA (ALI FATIMAH HASAN WA HUSSAIN. SEKALII SEKALI BACALAH KITAB-KITAB SEJARAH KALIAN BAGAIMANA IBN BATUTAH MENGGOLONGKAN SA’IF BIN UMAR (PENGARAH KISAH DONGENG ABDULLAH BIN SABA’) SEBAGAI KDZAB DAN NOVELIS FIKSI KARENA MENYEBUTKAN HAMPIR 170 TEMPAT YANG TAK ADA FAKTANYA. SEKALI-SEKALI BACALAH KITAB2 SEJARAH DARI KALANGAN AHLSUNNAH SENDIRI YANG MENCERITAKAN BAHWA SAHABAT2 YANG KALIAN SEBUT DIJAMIN MASUK SURGA SALING BUNUH DAN SALING MENGKAFIRKAN, HAI LELELUCON MACAM APA INI? SEKALI-SEKALI BACALAH…. ATAU AHLSUNNAH SEKARANG SUDAH MALAS MEMBACA? (saya aktivis KAMMI yang di rencanakan akan di pecat lantaran saya membela SYIAH)
biiz
edit delete reply
biiz wrote today at 7:31 AM
bada’ adalah menganggap allah goblok dan tidak berpengetahuan ? antum salah memahami, bada adalah pengetahuan allah itu sendiri. bukankah allah menghapus dan menulis ketetapan sekehendaknya berdasarkan hasil ikhtiar makhluknya dan ikhtiar makhluknya adalah pengetahuan allah juga. hai…. kalian saudaraku kaum ahlsunnah bacalah buku-buku karangan ulama-ulama kalian dan sejarahwan kalian yang kalian percayai, sekali lagi bacalah…bacalah betapa banyak pernyataan-pernyataan ulama kalian yang merendahkan tauhid. bukankah ibnu taimiyah mengibaratkan Allah yang turun kelangit kedua seperti turunnya ibn taimiyah dari tempat duduknya? bukankah ibn taimiyah juga yang mengatakan allah itu berjisim seperti layaknya kita manusia? bacalah sekali lagi bagai mana para sejarawan islam yang bermazhab alsunnah menceritakan para sahabat yang saling mengkafirkan. kalau para ulama dan pengkhotbah pada masa muawiyah yang mencaci Ali di mimbar2 pada salat jumat tidak kalian tidak di anggap kafir, bagaimana kaum syiah yang mengkritik sahabat bisa dianggap kafir?
bacalah sekali lagi kitab2 bukhari yang menyebutkan bahwa ibnu mas’ud membuang surat an-nas dan al-falaq dari mushafnya. bacalah bagaimana sejarahwan menggambarkan 10 sahabat yang kalian yakini dijamin masuk surga saling bunuh? hai lelucon macam apa ini? kalian menganggap seluruh sahabat yang saling bunuh sebagai ‘udul dan terpercaya. sekali-sekali berkunjunglah ke pusat bahasa dan sastra di yordania dan bacalah artikel para ahli bahasa disana yang menjelaskan bagaimana kitab kasyiful asror di terjemahkan dengan cara yang licik oleh translator awam dari yordan. hai sekali-sekali bacalah kitab bukhari yang menjelaskan bagaimana ibn abbas dan ibn zubair bertentangan pendapat soal nikah mut’ah sehingga ibn zubair bertanya pada ibunya dan ibunya mengakui bahwa ibn zubair adalah anak mut’ah. hai sekali-sekali bacalah bagaimana kitab bukhari menjelaskan dan mensahihkan hadis Tsaqalain. hai sekali-sekali bacalah bagaimana bukhari meriwayatkan umusalamah meninsbatkan ahlbayt pada ahl kissa (ali fatimah hasan dan husain). hai sekali-sekali bacalah al-quran, adakah pada waktu mubahalah rasulullah saw membawa istri-istri dan 7 anaknya selain fatimah untuk bermubahala dengan nasrani?. sekali lagi bacalah-bacalah……….. dan seandainya antum mals membaca, maka bertanyalah pada ulama ahlsunnah dengan pertanyaan kritis bukan pertanyaan yang memang sudah anda tahu jawabannya. akhi, kalau syiah dilarang mengkultuskan imam-imam maksum mereka dan juga dilarang mengagumi imam khumaini, lalu kenapa kalian mengkultuskan UMAR, ABU BAKAR, DAN USMANT? bukankah nabi saw bersabda ana madinatul ilm wa Alihu babuha (aku kota ilmu dan ali pintunya) hai sekali-sekali bertanyalah pada MUROBBI Antm sekalian, kalau syiah dilarang mengkultuskan imam khumaini, lalu kenapa kalian boleh mengkultuskan NASERUDIN AL-BANI, IBN TAIMIYAH, DAN HASAN AL-BANNA? sekali-sekali bertanyalah kepada syaikh salafi yang kalian kagumi, kalau syiah dilarang berziarah kemakam-makam imam dan ulama mereka, lalu kenapa kuburan ibn-taimiyah di damaskus itu penuh dengan surat-surat dan uang receh para peziarah ahl-sunnah?. sekali-sekali bacalah…..sekali-sekali bertanyalah….
Salam,
Konflik sunni-syiah emang udah mengakar. Memang sulit untuk bisa melunakkan hati orang-orang yang sudah terdoktrin kuat.
Saya dibesarkan dalam lingkungan sunni-NU, tetapi saya tidak alergi terhadap syiah dan cukup banyak menghadiri majelis2nya. Saya juga pernah ikut training da’i akhi-akhi dari HTI.
Dari semua itu, saya punya sikap (sementara ini), bahwa seharusnya semua perbedaan itu tidak menghalangi kita untuk bersatu. Blog ini saya kira punya kontribusi positif jika bisa menjadi fasilitator terbentuknya sebuah komunitas Islam yang - katakanlah - inklusif. Karena persatuan umat Islam, menurut saya lebih dibutuhkan saat ini.
Masalah siapa benar siapa salah memang akan menjadi ganjalan tersendiri. Tetapi jika kita mau untuk terus belajar, memahami prinsip-prinsip kebenaran, memahami dasar-dasar logika, maka kebenaran itu akan muncul di hadapan kita seterang cahaya matahari di siang hari.
Teruslah berdiskusi, berdebat, tetapi jangan saling menghujat. Dan yang penting, bersikaplah sportif. Jika memang anda benar, maka tunjukkanlah. Jika anda salah maka akuilah.
Mohon maaf jika saya salah. Syuqron.
Semoga Allah memberi bimbingan pada kita semua.
Assalamu’alaikum
Semoga Allah mengampuni kesalahan kita semua, bahwasanya “Aku adalah kota Ilmu dan Ali adalah Pintunya”
Carilah ilmu sampai ke negeri Iran
disana ada pintu ilmu.
Alhamdulillah
Allah yang berhak menunjukkan kebenaran,
manusia hanya mencari…
………….Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (Al-Kahfi : 17)
Salam ,
Riwayat 10 sahabat dijamin masuk Surga …., pertanyaannya siapa aja sahabat itu ? ….buntutnya yang meriwayatkan termasuk juga di dalamnya ?
Cuma satu lagi yang merawikan ?
Kepribennnn3x
AsS aLkm?.. Salam sholawat?.. Sya mohon maf andai salah kata, yg slah dr saya yg bnar dr Allah swt. Bwt yg trutama kaum suni & syiah jgn lah memperdebatkn hal ini, & jgn lah memojokan pihak yg 1 dgn lainnya. Kita ini umat islam umatnya rosulallah, agama rosulallah adlh agama yg hak jd jgn trpropokasi oleh keadaan, dn jgn trpedaya oleh bisikan setan yg mau mengancurkan islam. D jaman rosulallah islam itu satu, tdk ad islam bagian yg saat ini islam sdah menjadi 70 golongan. Lalu siapakah yg mejadikn islam itu menjadi 70 golongan?.. D manakah islam yg hak yg d baWa oleh rosulallah d aNtara 70 golangan? Dlm Al quran “SESUNGGUHNYA AGAMA DI SISI ALLAH HANYALAH ISLAM” klo Memang di antara islam 70 golongan ad yg di akui Allah swt mNgkin Allah Mencantumkn pada ayat d atas.. Sx lagi jgn lah memperdebatkn tentang agama kita, & jgn Lg d perdebatkn Tntang sejarah para sahabat nabi. Yg mengaku diriNya islam mari kita bersatu, mari kita persatukan islam seperti swaktu jaman rosulallah. AsS aLkm wr-wb?.. Salam sholawat?.. Para ikhwan.
mari-iduy. panggilan loe baik. sunni-syiah pasti bersatu kecuali SALAFI DAN WAHABI.
FAJRI FM 94,1 MHz
di radio atas saya belajar syiah
di blog ini juga saya belajar syiah
syiah misteri keimanan batinku
sedangkan Allah adalah Tuhanku
dan Muhammad SAW adalah Nabiku
bila akal meningkat kata2 kata menyingkat( imam ali as) bukti kejumudan kaum WAHABI adalah mengikuti TAWANAN YANG DIBEBASKAN Pada fathul makkah secara membabi buta tanpa berani mengkritik. mereka menuduh syiah mengkultuskan ali tapi di sisi lain mereka menganggap Muawiyah dan keroconya sebagai pribadi2 suci yang bila mengkritiknya sedikit saja sudah cukup menjadi alasan untuk mengkafirkan pengkritiknya.
@mary-iduy
Seruan yang sejatinya didengarkan dan ditelaah. Sayangnya kaum Wahaby selalu merasa resah dan gelisah selama Syiah dianggap satu saudara Islam.
saya cuma ingin tahu pandangan syi’ah terhadap agama lain: yahudi, nasrani, sabi’ah, hindu, buddha, dll. apakah agama mereka benar atau salah?
terima kasih.
———————————————-
Islam Syiah:
Pertanyaan singkat tetapi memerlukan jawaban panjang.
Pertama kita harus masuk kajian epistemologis terkhusus yang berkaitan dengan apa (eksistensi) dan bagaimana (definisi) ‘kebenaran’ itu? Jika kebenaran diartikan sebagai selamat maka itupun juga tergantung. Dalam kajian ini anda bisa baca lagi tulisan-tulisan kami (di blog ini) ttg ‘Pluralisme Agama’.
Secara singkat dan secara umum, Syiah (sebagaimana banyak pemikir lain) meyakini bahwa, pondasi dasar agama yang benar adalah konsep monoteis. Lha kita lihat sekarang, apakah agama-agama itu menganut monoteis sejati ataukah ngaku-ngaku saja? Tentu harus ditetapkan dengan argumentasi rasional (filsafat) yang dapat diterima oleh semua kalangan, termasuk kaum ateis sekalipun. Ajaran-ajaran Etika saja tidak dapat dijadikan tolok ukur kebenaran, karena ateis pun terkadang konsep etikanya gak jauh beda dengan agama karena hal itu bersumber dari fitrah manusia yang satu.
Kalaupun Syiah meyakini bahwa hanya Islam yang benar, hal itu bukan meniscayakan bahwa selain Islam harus diperangi secara fisik dan dilarang untuk bersikap toleransi sosial kemasyarakatan. Nabi Islam serta Ahlul Bait Nabi telah mengajarkan kepada umat Syiah bagaimana berinteraksi dengan non muslim. Dan hal itu telah dipraktikkan oleh kaum Syiah di Republik Islam Iran yang juga terdapat penganut Yahudi (biasa disebut Kalimi karena mengikuti syariat Musa Kalimullah) dan Kristen (biasa disebut Masihi karena mengaku pengikut Isa Al-Masih), Zoroaster (Majusi), dan Sabi’in. Bahkan sebagian mereka memiliki perwakilan di Majlis (DPR).
beginilah jika saudara kita ahlussunnah begitu luar biasa membela tentang sahabat, padahal sahabat itu bermacam-macam.
Lihat ayat Inqilab (3:144)
Ayat Jihad (9:38,39)
Ayat Khusyu’ (57:16)
dan beberapa hadist lain,
maka kita akan tahu siapa sahabat itu ?
Klw Abu Thalib kafir dgn segala pembelaannya kpd Nabi SAWW tidak ada yg pernah mempertanyakan yaaa…
sedangkan mereka yg gak tahu perjuangannya seperti apa ketika Rasul SAWW hidup di agung2kan
hahahahaha…
Pd kmn sahabat mulia diatas (kecuali Imam Ali) ketika bani Hasyim di kucilkan di sebuah lembah dan diembargo krn dakwah Rasul SAWW, kecuali Abu Thalib berdiri paling depan membela.
Dmnkah sahabat Nabi mulia tsb, ketika Nabi SAWW dilempari kotoran di Mekkah pasca wafatnya Abu Thalib (pdhal katanya mereka sahabat yg disegani di Suku Qurays)
Dmn kah para sahabat mulia lainnya saat Nabi terluka dan nyaris terbunuh di Uhud.
Itulah sahabat mulia meninggalkan Nabi SAWW (pd Perang Uhud) demi dunia…
Hahahaha…. lebih mulia sahabat daripd Nabi SAWW, mereka bebas berbuat apapun tanpa cela, sedangkan Nabi SAWW (katanya) bermuka masam saja di tegur (hahahaha… seorang Nabi mulia, yg tidak berbicara kecuali wahyu yg diturunkan bisa bermuka masam ya….)
Nb. Paling yg contra bisanya marah2 doank nih hahahaha…
makin terlihat cerdas deh mereka yg beragama hanya keturunan tanpa menggunakan akal dan hatinya….
hahahaha… (bner lucu banget deh klw melihat yg pro dgn hadist ini hahahahaha….)